Pembahasan PELAKSANAAN KEGIATAN, TABULASI DATA, ANALISIS DATA,

diperoleh 159. Prosentase tingkat motivasi pada indikator 6 ini sebesar 159 216 100 = 73,61. Dari hasil analis motivasi pada indikator motivasi belajar siswa, kita mendapatkan bahwa tingkat motivasi pada hasrat dan keinginan untuk berhasil sebesar, dorongan dalam belajar, kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-cita masa depan, sikap pantang menyerah serta rasa senang dengan soal-soal dan tugas adalah sebagai berikut: Tabel 4.27 Hasil Analisis Motivasi Siswa Pada Setiap Indikator Indikator 1 2 3 4 5 6 Rata-rata 3,67 2,98 2,98 3,37 2,94 2,94 Interpretasi Sangat Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat Kuat Prosentase 91,67 74,54 81,71 84,26 73,38 73,61 Keterangan : Indikator 1: adanya hasrat dan keinginan siswa untuk berhasil Indikator 2: adanya dorongan siswa dalam belajar Indikator 3: adanya kebutuhan siswa dalam belajar Indikator 4: adanya harapan dan cita-cita masa depan Indikator 5: adanya sikap pantang menyerah Indikator 6: adanya rasa senang dengan soal-soal dan tugas. Jumlah siswa yang memiliki motivasi kuat adalah 19 orang. Prosentase siswa yang memiliki motivasi kuat adalah 19 27 100 = 70,37 . Sedangkan jumlah siswa yang memilliki motivasi sangat kuat 8 orang. Prosentase siswa yang memiliki motivasi sangat kuat adalah 8 27 100 = 29,63 . Rata-rata siswa memiliki tingkat motivasi sebesar 3,2 dimana interpretasi motivasi kuat. Dalam pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dapat dikatakan motivasi dalam diri siswa kuat dengan tingkat motivasi sebesar 3,2 dan tingkat motivasi pada indikator 1 sampai dengan indikator berturut-turut adalah 3,67 sangat kuat, 2,98 kuat, 2,98 kuat, 3,37 kuat, 2,94 kuat, 2,94 kuat. 2. Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil tes, kita dapatkan nilai siswa yang berada di bawah nilai KKM tidak tuntas sebanyak 20 orang dan nilai siswa yang tuntas sebanyak 7 orang. Bila diprosentasekan siswa yang tuntas 25, 93 dan prosentase siswa yang tidak tuntas sebesar 74,07. Tinggi hasil belajar siswa dilihat dari tingkat penguasaan bahan pelajaran. Jumlah siswa yang memiliki hasil belajar dengan interpretasi tinggi adalah 8 orang. Prosentase siswa yang memiliki hasil belajar dengan interpretasi tinggi adalah 8 27 100 = 29,63 . Sedangkan jumlah siswa yang memiliki hasil belajar dengan interpretasi sedang adalah 11 orang. Prosentase siswa yang memiliki hasil belajar dengan interpretasi sedang adalah 11 27 100 = 40,74 . Jumlah siswa yang memiliki hasil belajar dengan interpretasi rendah adalah 8 orang. Prosentase siswa yang memiliki hasil belajar dengan interpretasi rendah adalah 8 27 100 = 29,63 . Rata-rata tingkat penguasaan bahan pelajaran siswa 62 dimana interpretasinya tergolong sedang. Hasil belajar siswa dengan kriteria sedang diduga karena dalam proses pembelajaran, kondisi kelas belum benar-benar kondusif, pengaruh lingkungan dari luar kelas sehingga membuat konsentrasi siswa kurang fokus dalam mengikuti pembelajaran serta pada saat pelaksanaan tes akhir jumlah soal yang diberikan terlalu banyak sehingga dalam menjawab soal siswa kurang maksimal. Kondisi kelas dan pelaksanaan tes seperti tertulis dalam pelaksanaan pembelajaran dalam halaman 54 sampai dengan halaman 57. Bila hasil belajar pada kelas IX C kelas penelitian dibandingkan dengan kelas IX C, kelas IX A dan kelas IX D tahun ajaran 20112012 diperoleh sebagai berikut: Tabel 4.28 Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX SMP N 2 Jetis, Bantul Kelas Jumlah Siswa Jumlah Siswa yang Nilai Rata- rata Prosentase Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas IX C 27 7 20 62 25,93 IX C 33 7 16 63 21,21 IX A 36 4 32 57 11,11 IX D 33 1 32 63 3, 03 Keterangan : Kelas Penelitian Jadi, pada pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK tinggi hasil belajar siswa sedang dengan nilai rata-rata 62. Dalam penelitian ini, pembelajaran yang memanfaatkan media pembelajaran berbasis TIK memberikan motivasi siswa kuat dengan tingkat motivasi sebesar 3,2 namun masih memberikan hasil belajar dengan tingkat penguasaan bahan pelajaran 62 dengan interpretasi sedang.

E. Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti tidak melakukan observasi saat guru mengajar materi kesebangunan dan kekongruenan, oleh karena itu semua informasi mengenai pembelajaran yang dilaksanakan guru dan kesulitan yang dialami siswa berdasarkan wawancara guru. 2. Jumlah soal tes hasil belajar yang diberikan tidak sesuai dengan waktu yang ada. 3. Peneliti belum dapat menguasai dinamika kelas dan tidak mengecek kembali apakah media yang akan digunakan dapat berfungsi dengan baik atau tidak. 4. Media pembelajaran di sesain untuk siswa dan dijalankan oleh siswa sendiri namun pada saat pelaksanaan penelitian media dijalankan oleh guru dan ditampilkan melalui viewer. 5. Peneliti kurang maksimal dalam mendesain media pembelajaran sehingga media pembelajaran kurang dapat membantu siswa dalam belajar kesebangunan dan kekongruenan. 91

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari penelitian yang telah dilakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa rata-rata tingkat motivasi siswa setelah mengikuti pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran berbasis TIK sebesar 3,2 dengan kriteria kuat. Sedangkan tingkat motivasi pada setiap indikator: Tabel 5.1 Motivasi Siswa Pada Setiap Indikator No Indikator Rata-rata Interpretasi 1 Adanya hasrat dan keinginan siswa untuk berhasil. 3,67 Sangat Kuat 2 Adanya dorongan siswa dalam belajar 2,98 Kuat 3 Adanya kebutuhan siswa dalam belajar 2,98 Kuat 4 Adanya harapan dan cita-cita masa depan 3,37 Kuat 5 Adanya sikap pantang menyerah 2,94 Kuat 6 Adanya rasa senang dengan soal-soal dan tugas 2,94 Kuat 2. Nilai siswa yang masih dibawah nilai KMM setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berbasis TIK sebanyak 74,07 dan nilai siswa yang tuntas sebanyak 25,93 dengan kata lain nilai siswa yang tuntas masih dibawah 50. Tinggi hasil belajar siswa dilihat dari tingkat penguasaan bahan pelajaran pada pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan sebesar 62 dengan interpretasi sedang. Prosentase siswa yang memiliki hasil belajar tinggi, sedang dan rendah berturut-turut adalah 29,63; 40,74 ; 29,63 .

B. Saran

Saran untuk melakukan penelitian yang akan dilaksanakan pada masa yang akan datang : 1. Dalam pelaksanaan proses pembelajaran guru harus melihat kembali kondisi kelas seperti kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran. 2. Pemberian tes hasil belajar harus disesuaikan kembali dengan waktu yang tersedia. 3. Penguasaan dinamika kelas perlu ditingkatkan agar tercipta kondisi kelas yang lebih kondusif. 4. Cek kembali media yang akan digunakan apakah dapat berfungsi dengan baik atau tidak. 5. Dalam mendesain media pembelajaran harus maksimal sehingga media pembelajaran dapat membantu siswa dalam belajar kesebangunan dan kekongruenan.

Dokumen yang terkait

Soal Dan Pembahasan Kesebangunan Dan Kekongruenan Kelas IX SMP

8 250 1

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2

0 5 9

IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA TAHUN AJARAN

0 3 17

PENDAHULUAN IMPLEMENTASI PENILAIAN PORTOFOLIO PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN KESEBANGUNAN DAN KEKONGRUENAN KELAS IX SMP MUHAMMADIYAH 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 3 5

Efektifitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan pada siswa kelas IX di SMP Budya Wacana Yogyakarta.

1 2 251

Penggunaan lembar kerja siswa dan pemanfaatan program geogebra pada pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul tahun ajaan 2012/2013.

0 1 193

Soal dan Pembahasan Kesebangunan dan Kekongruenan Kelas IX SMP

1 35 14

Efektifitas pembelajaran yang menggunakan teori Van Hiele dalam pembelajaran matematika pada pokok bahasan kesebangunan pada siswa kelas IX di SMP Budya Wacana Yogyakarta

0 1 249

Pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK pada pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan dan kekongruenan di kelas IX SMP Negeri 2 Jetis, Bantul

0 2 252

Penggunaan lembar kerja siswa dan pemanfaatan program geogebra pada pembelajaran matematika pokok bahasan kesebangunan kelas IX di SMP Negeri 2 Jetis Bantul tahun ajaan 2012/2013 - USD Repository

0 13 191