18
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan rancangan secara cross-sectional potong lintang. Penelitian
observasional analitik berarti penelitian yang menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis korelasi antara
faktor risiko dan faktor efek Notoatmodjo, 2002. Faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya suatu efek, sedangkan faktor efek
adalah akibat dari adanya faktor risiko Data penelitian yang diperoleh diolah secara komputerisasi untuk mengetahui korelasi dari data-data penelitian. Studi
cross-sectional mencakup semua jenis penelitian yang pengukuran variabel-
variabelnya dilakukan hanya satu kali, pada satu saat Notoatmodjo, 2002. Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis korelasi antara Body Mass
Index terhadap kadar trigliserida. Body Mass Index digunakan sebagai faktor
risiko dan kadar trigliserida dalam darah sebagai faktor efek. Data penelitian yang diperoleh diolah secara statistik untuk menganalisis korelasi antara faktor risiko
dengan faktor efek.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas : Ukuran Body Mass Index BMI 2. Variabel tergantung : Kadar trigliserida dalam darah
3. Variabel pengacau Variabel pengacau terkendali : jenis kelamin, umur, keadaan puasa
a. Variabel pengacau tak terkendali : aktivitas dan gaya hidup responden
C. Definisi Operasional
1. Subyek penelitian adalah yang memenuhi kriteria inklusi yaitu mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas Sanata
Yogyakarta baik pria dan wanita yang bersedia untuk diajak bekerja sama dalam penelitian ini. Karakteristik penelitian dengan pengukuran
antroprometri yaitu pengukuran Body Mass Index BMI. Hasil pemeriksaan laboratorium yang diteliti adalah kadar trigliserida.
2. Karakteristik penelitian meliputi dermografi, pengukuran antropometri dan hasil pemeriksaan laboratorium. Pengukuran antropometri meliputi
pengukuran Body Mass Index BMI. Hasil pemeriksaan laboratorium yang diteliti adalah kadar trigliserida dalam darah.
3. Pengukuran Body Mass Index BMI adalah perhitungan berat badan dalam kilogram kg dibagi tinggi badan dalam meter persegi m
2
. 4. Kadar trigliserida dalam darah diukur di Laboratorium Parahita dengan
kondisi responden puasa 8-10 jam sebelum pengambilan darah dan dinyatakan dalam satuan mgdL.
5. Standar yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: a. Body Mass Index BMI. Nilai normal untuk Body Mass Index adalah 18,5-
22,9 b. Standar kadar trigliserida menggunakan standar NCEP ATP III tahun
2002.
D. Responden Penelitian