i. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang
Panggul terhadap Rasio HDLLDL j.
Korelasi Pengukuran Body Mass Index BMI dan Percent Body Fat terhadap Tekanan Darah
k. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang
Panggul terhadap Tekanan Darah l.
Korelasi Pengukuran Body Mass Index BMI dan Percent Body Fat terhadap Glukosa Darah
m. Korelasi Pengukuran Lingkar Pinggang dan Rasio Lingkar Pinggang
Panggul terhadap Glukosa Darah
G. Teknik Sampling
Strategi pengambilan sampel teknik sampling penelitian ini adalah secara non random dengan jenis purposive sampling. Pengambilan sampel secara
non random sampling karena setiap anggota populasi tidak mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Responden yang digunakan hanyalah mahasiswa dan mahasiswi yang dijumpai di lingkungan kampus,
memenuhi kriteria inklusi dan bersedia menjadi responden. Purposive sampling didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,
berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Teknik pengambilan sampel secara purposive ini didasarkan pada pertimbangan
peneliti sendiri Notoatmodjo, 2002.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan pada penelitan ini berupa timbangan berat badan merk Tanita® dan alat pengukur tinggi badan merk Strature®. Timbangan
Berat badan digunakan untuk mengukur berat badan dan alat pengukur tinggi badan berfungsi untuk mengukur tinggi badan sehingga dapat ditentukan nilai
BMI. Pemeriksaan kadar trigliserida dalam darah responden dilakukan oleh Laboratorium Parahita menggunakan Architect c System
™ atau Aeroset System.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi Awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi tentang jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di Kampus III Universitas
Sanata Dharma. dan menentukan tempat yang dapat digunakan untuk mengumpulkan responden pada saat penelitian.
2. Permohonan izin dan kerja sama
Permohonan izin yang pertama diajukan ke Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada
untuk memenuhi etika penelitian menggunakan sampel biologis manusia yaitu darah. Permohonan ijin yang kedua diajukan ke Wakil Rektor I
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk memperoleh izin melaksanakan penelitian. Permohonan izin yang ketiga diajukan ke Biro
Layanan Umum Universitas Sanata Dharma Yogyakarta untuk peminjaman partisi. Permohonan izin yang keempat diajukan ke Kepala Bagian Rumah
Tangga untuk peminjaman ruangan sebagai tempat untuk pengambilan data. Permohonan kerja sama diajukan ke calon subyek penelitian dimana calon
subyek penelitian yang bersedia ikut terlibat dalam penelitian ini kemudian mengisi informed consent. Permohonan kerjasama juga diajukan ke
Laboratorium Parahita sebagai laboratorium yang mengambil data dan mengukur darah responden.
3. Pembuatan leaflet, informed consent, dan data calon subyek penelitian
a. Leaflet
. Penggunaan Leaflet dalam bentuk selebaran kertas berukuran A4 yang berisi informasi mengenai gambaran umum dan
penjelasan tentang penelitian. Judul leaflet yang digunakan adalah ”Pengukuran Antropometri”. Isi leaflet ini meliputi : penjelasan singkat
mengenai pentingnya pengukuran antropometri BMI, Skinfold Thickness
, Lingkar pinggang dan lingkar panggul dan pemeriksaan laboratorium yaitu profil lipid, kadar glukosa darah puasa, dan tekanan
darah sebagai suatu metode deteksi dini berbagai masalah kesehatan khususnya mengenai penyakit kardiovaskular.
b. Informed consent. Penggunaan Informed Consent sebagai bukti tertulis
pernyataan kesediaan subyek penelitian untuk ikut serta dalam penelitian. Informed Consent yang digunakan pada penelitian ini telah
memenuhi standar dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada. Subyek
penelitian yang menyatakan diri bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian ini diminta untuk mengisi data nama, usia, dan alamat pada
informed consent serta menandatangani informed consent setelah
mendapatkan kejelasan penuh dari peneliti terkait dengan penelitian yang akan dilakukan.
4. Data responden
Data responden pada penelitian ini adalah berupa tabel yang berisi data nama, usia, alamat, dan nomor handphone responden. Data ini
berfungsi untuk mempermudah peneliti melakukan kontak via short message system
sms maupun via telepon untuk memberikan konfirmasi ulang mengenai tempat pelaksanaan pengukuran parameter dan persyaratan
yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan pengukuran parameter yaitu berpuasa selama 8-10 jam.
5. Pencarian responden
Pencarian responden dilakukan setelah mendapatkan surat izin penelitian dari Wakil Rektor I Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Setelah itu pencarian responden dilanjutkan dengan mengajukan permohonan kepada dekan kampus III dan kaprodi dari masing-masing
fakultas di Kampus III Universitas Sanata Dharma untuk meminta data mengenai nama dan NIM mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif.
Dilakukan random sampling terhadap data NIM mahasiswa dan mahasiswi yang masih aktif di kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan
didapat sebanyak 200 calon responden. Dilanjutkan dengan memberikan surat permohonan kepada kepala BAPSI untuk meminta nomor handphone
dari mahasiswa dan mahasiwi yang telah disampling secara random
tersebut. Daftar nomor handphone yang telah diterima, segera digunakan peneliti untuk menghubungi responden untuk menanyakan dan memastikan
kesediaannya untuk mengikuti penelitian ini. Banyaknya nomor handphone yang tidak aktif atau tidak dapat dihubungi dan banyak dari calon responden
yang tidak bersedia bekerja sama dalam penelitian ini sehingga dari 200 calon responden hanya didapat 76 calon responden, maka peneliti
melakukan pencarian responden yang kedua yakni dengan menggunakan komunikasi langsung dengan calon responden yang sedang berada di
lingkungan Kampus III Universitas Sanata Dharma dengan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta pentingnya penelitian yang akan
dilakukan kepada calon responden. Teknik sampling yang kedua ini termasuk non-random sampling dengan pendekatan purposive sampling.
Didapat sebanyak 135 calon responden yang bersedia bekerjasama dalam penelitian ini. Total calon responden yang bersedia bekerjasama dalam
penelitian ini sebanyak 211 orang. Calon responden yang bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian ini diundang untuk hadir dalam briefing
dimana peneliti akan menjelaskan secara lebih detail maksud dan tujuan penelitian, pentingnya penelitian, tata cara penelitian, serta persyaratan yang
harus dipatuhi oleh calon responden sebelum pengambilan data. Saat briefing
, responden diberi leaflet. Calon responden yang bersedia untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian akan menandatangani informed consent
sebagai bukti tertulis tentang pernyataan kesediaan untuk ikut dalam penelitian ini secara sukarela. Responden yang bersedia untuk berpartisipasi
dalam penelitian akan mencantumkan nama, usia, dan alamat pada informed consent
serta menandatangani informed consent setelah mendapatkan penjelasan dari peneliti. Informed consent yang digunakan dalam penelitian
telah memenuhi standar dari Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada. Terdapat
sebanyak 171 responden yang menandatangani informed consent. Responden akan dihubungi satu hari sebelum pengukuran parameter untuk
memberikan konfirmasi ulang mengenai waktu dan tempat pelaksanaan pengukuran parameter serta persyaratan yang harus dipatuhi sebelum
pelaksanaan pengukuran parameter.
6.
Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian
Suatu instrumen perlu dilakukan pengujian validitas dan reabilitas. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat. Suatu instrumen
dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas berhubungan dengan konsistensi. Suatu
penelitian disebut reliabel apabila instrumen tersebut konsisten dalam memberikan penilaian atas apa yang di ukur. Jika hasil penilaian tersebut
konsisten memberikan jaminan bahwa instrumen tersebut dapat dipercaya. Presisi merupakan parameter yang harus dipenuhi dalam validitas dan
realibilitas Ronny, 2003. Reliabilitas intrumen adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat dipercaya atau diandalkan,
artinya bahwa hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan sebanyak 2 kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan
instrumen yang sama Notoatmodjo, 2002. Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2011 alat kesehatan dikatakan baik bila
Koefisien Variasi CV≤5. Pengujian reliabilitas instrumen meteran dilakukan dengan menghitung hasil pengukuran dari masing-masing
instrumen sebanyak 5 kali. Instrumen yang digunakan pada penelitan ini telah divalidasi, antara
lain timbangan berat badan Tanita
®
memiliki nilai CV 0,027, alat pengukur tinggi badan merek ONDA measuring tape MT01
®
memiliki nilai CV 0,125. Hasil validasi alat secara keseluruhan memenuhi syarat
validitas yang kurang dari 2, dengan perhitungan validasi terlampir dalam lampiran. Presisi dari alat untuk mengukur kadar trigliserida telah dilakukan
oleh Laboratorium Parahita.
7. Pengukuran parameter
Pengukuran parameter pada bulan September 2012, yang dilakukakan selama 2 tahap yaitu pada tanggal 8 dan 15 September 2012 bertempat
di kampus III Universitas Sanata Dharma, Paingan, Yogyakarta. Parameter yang diukur adalah Body Mass Index, kadar trigliserida. Sehari sebelum
pelaksanaan penelititian, peneliti mengingatkan subyek penelitian via sms maupun telepon untuk berpuasa selama 8-10 jam. Pengambilan darah untuk
uji laboratorium dilakukan oleh Laboratorium Parahita, sedangkan pengukuran antropometrik dilakukan oleh tim peneliti, meliputi pengukuran
tinggi badan dan berat badan untuk menghitung BMI. Pada pengukuran berat badan, responden diminta untuk melepas sepatu atau sandal kemudian
berdiri di atas timbangan dengan posisi badan tegak lurus. Pada pengukuran tinggi badan, responden juga diminta untuk melepas sepatu atau sandal
kemudian berdiri menempel pada tembok dengan posisi tegak lurus sehingga garis meteran menyentuh ujung kepala responden. Pengukuran
berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk menentukan BMI.
8. Pembagian
hasil pemeriksaan
laboratorium dan
pengukuran antropometri
Hasil pemeriksaan laboratorium diinformasikan kepada responden secara langsung. Hasil pemeriksaan laboratorium dimasukkan ke dalam
amplop dan peneliti membantu menjelaskan data hasil pemeriksaan laboratorium
9. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan kategorisasi kemudian disusun dan diinterpretasi. Cara pengolahan data dilakukan secara statistik dengan
komputerisasi.
J. Analisis Data Penelitian
Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan taraf kepercayaan 95. Langkah awal adalah dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov untuk
melihat normalitas distribusi suatu data. Sebaran data dikatakan terdistribusi normal bila nilai Asymp. Sig 0,05. Setelah mengetahui distribusi data, dilakukan
uji hipotesis komparatif antara dua kelompok data dan uji korelasi.
Dilakukan uji hipotesis komparatif antara rerata kadar trigliserida pada kelompok BMI23 dengan kelompok BMI≥23. Normalitas data kadar trigliserida
antara kedua kelompok lebih dulu diuji menggunakan uji Shapiro-Wilk karena jumlah data 50. Bila data terdistribusi normal maka digunakan uji t tidak
berpasangan sedangkan bila data terdistribusi tidak normal digunakan uji Mann- Whitney
. Dikatakan terdapat perbedaan yang bermakna antara dua kelompok data apabila nilai p0,05 Dahlan, 2009. Dilakukan uji korelasi dengan menggunakan
analisis Pearson apabila data terdistribusi normal atau analisis Spearman apabila data tidak terdistribusi normal. Taraf kepercayaan yang digunakan sebesar 95
dan data mempunyai korelasi yang bermakna jika nilai p0,05
Tabel III. Panduan Interpretasi Uji Statistik Dahlan, 2009
No. Parameter
Nilai Interpretasi
1. Kekuatan korelasi r 0,00-0,199
0,20-0,399 0,40-0,599
0,60-0,799 0,80-1,000
Sangat lemah Lemah
Sedang Kuat
Sangat kuat
2. Nilai signifikansi p P 0,05
Terdapat korelasi
yang bermakna antara dua variabel yang
diuji.
P 0,05 Tidak
terdapat korelasi
yang bermakna antara dua
variabel yang diuji. 3.
Arah korelasi + positif
Searah, semakin besar nilai satu variabel
semakin besar pula nilai variabel lainnya.
- negatif Berlawanan
arah, semakin besar nilai
satu variabel, semakin kecil nilai variabel
lainnya.
K. Kesulitan Penelitian