Tujuan Audit Tanggung Jawab Atas Laporan Audit Tipe Auditor

obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi kegiatan- kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan, sementara Agoes 2007:3, mendefinisikan auditing sebagai suatu pemeriksaan secara kritis dan sistematis oleh pihak independen terhadap laporan keuangan yang disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuaan dan bukti-bukti pendukungnya dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut. Adapun auditing merupakan salah satu bentuk atestasi. Atestasi sendiri merupakan komunikasi dari seorang expert mengenai kesimpulan tentang realibilitas dari penyataan seseorang Agoes, 2007:1. Definisi lainnya auditing adalah sebagai suatu proses yang sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiata-kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyatan- pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan Mulyadi, 2002 :9.

2.2.2.2 Tujuan Audit

Tujuan umum audit terhadap laporan keuangan oleh auditor adalah untuk menyatakan pernyataan pendapat atas kewajaran dalam semua hal yang material posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Arens, 2003:114. Sejalan dengan pendapat Utami 2006, Tujuan audit untuk memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan, artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan manajemen perlu verifikasi apakah telah sesuai dengan standar pelaporan yang berterima umum. Ada lima tipe pokok laporan audit yang diterbitkan auditor Mulyadi, 2002: 20 : 1 Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian unqualified opinion report. 2 Laporan yang berisi pendapat wajar tanpa pengecualian dengan bahasa penjelasan unqualified opinion reportwith explanatory language. 3 Laporan yang berisi pendapat wajar dengan pengecualian qualified opinion report . 4 Laporan yang berisi pendapat tidak wajar adverse opinion report. 5 Laporan yang didalamnya auditor tidak menyatakan pendapat disclaimer of opinion report.

2.2.2.3. Tanggung Jawab Atas Laporan Audit

Kalimat kedua dan ketiga paragraf pengantar berbunyi: “Laporan keuangan adalah tanggungjawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.” Arti kami disini adalah Auditor yang bertanggung jawab atas pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit yang telah dilaksanakan atas laporan keuangan tersebut Mulyadi, 2002:15.

2.2.2.4. Tipe Auditor

Orang atau kelompok orang yang melaksanakan audit dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan Mulyadi, 2002:28 : 1. Auditor Independen Auditor independen adalah auditor professional yang menyediakan jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang audit atas laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Audit tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para pemakai informasi keuangan seperti: kreditur, investor, calon kreditur, calon investor, dan instansi pemerintah. 2. Auditor Pemerintah Auditor pemerintah adalah auditor professional yang bekerja di instansi pemerintah yang tugas pokoknya melakukan audit atas pertanggungjawaban keuangan yang disajikan oleh unit-unit organisasi atau entitas pemerintahan atau pertanggungjawaban keuangan yang ditujukan kepada pemerintah. Umumnya yang disebut auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP dan Badan Pemeriksa Keuangan BPK, serta instansi pajak. 3. Auditor intern Auditor intern adalah auditor yang bekerja dalam perusahaan perusahaan Negara maupun perusahaan swasta yang tugas pokoknya adalah menentukan apakah kebijakan dan prosedur yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau tidaknya penjagaan terhadap kekayaan organisasi, menentukan efisiensi dan efektivitas prosedur kegiatan organisasi, serta menentukan keandalan informasi yang dihasilkan oleh berbagai bagian organisasi. Umumnya pemakai jasa auditor intern adalah Dewan Komisaris atau Direktur Utama perusahaan.

2.2.2.5. Jenis-Jenis Audit