Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi normal adalah : Soemarsono, 2002:43
Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka
distribusi adalah tidak normal
Jika nilai signifikansi nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai normalitas diatas 0,05, hal ini berarti variabel-variabel yang diteliti berdistribusi normal.
4.3.3. Uji Asumsi Klasik
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi yang diperoleh dari model kuadrat terkecil biasa ordinary least squares
merupakan model regresi yang menghasilkan estimasi linier tidak bias yang terbaik Best linear Unbias Estimator BLUE. Kondisi ini akan terjadi jika
dipenuhi beberapa asumsi klasik yaitu:
4.3.3.1. Autokorelasi
Berdasarkan hasil pengujian terhadap autokorelasi, pada bentuk regresi yang dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson, diperoleh besarnya
Durbin Watson sebesar 2.202. Dengan variabel bebas k = 3 dan jumlah sampel sebanyak 30 diperoleh nilai dl sebesar 1.214 dan nilai du sebesar
1.650. Apabila nilai tersebut diplotkan kedalam kurva Durbin-Watson akan tampak pada gambar kurva berikut ini :
D.W = 2.202
Gambar 4.1. Kurva Hasil Pengujian Durbin Watson
Berdasarkan gambar di atas terlihat bahwa nilai Durbin-Watson hitung berada di daerah tidak ada korelasi positif atau negatif, sehingga dapat
diputuskan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada model regresi ini.
4.3.3.2. Multikolinieritas
Hasil pengujian multikolinieritas melalui nilai VIF diperoleh hasil nilai VIF untuk tingkat ukuran perusahaan X
1
adalah 1,029, untuk laba rugi D
1
adalah 1,006 dan untuk ukuran kantor akuntan publik D
2
adalah sebesar 1,028.
Berdasarkan hasil pengujian multikolinieritas di atas dapat diketahui bahwa nilai VIF yang diperoleh tidak ada yang lebih besar dari 10, sehingga
Tidak Ada Autokorelasi
A d
a A u
toko re
la si
ne ga
ti f
D ae
ra h
K era
g u
-ra gua
n
D ae
ra h
ke ra
g u
-ra gua
n
A d
a A u
toko re
la si
po si
ti f
dl = 1.214
du = 1,650
4-du = 2.350
4-dl = 2,786
dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi gejala multikolinieritas.
4.3.2.3 Heteroskedastisitas
Pengujian asumsi klasik selanjutnya dilakukan untuk menguji ada tidaknya gejala heteroskedastisitas pada model regresi yang diuji, dan dari
hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.6. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas
Variabel Unstandardize
d Residual Tingkat ukuran perusahaan X
1
0,064 laba rugi D
1
1,000 Ukuran Kantor Akuntan Publik D
2
0,686 Sumber : Lampiran
Berdasarkan hasil pengujian heteroskedastisitas di atas dapat diketahui bahwa korelasi antara nilai Unstandardized Residual dengan variabel-variabel
bebas mempunyai tingkat signifikan yang lebih besar dari 0,05, atau tidak terdapat hubungan yang signifikan antara masing-masing variabel bebas
dengan nilai Unstandardized Residual. Sehingga dapat diputuskan bahwa pada model regresi ini tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.
Secara keseluruhan dari hasil pengujian asumsi klasik diperoleh hasil bahwa telah terbebas dari gejala multikolinieritas, autokorelasi dan
heteroskedastisitas serta telah berdistribusi normal.
4.3.4. Hasil Pengujian Hipotesis