Autokorelasi Multikolinieritas Uji Asumsi Klasik

Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut tidak dipenuhi, maka persamaan regresi berganda yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE, sehingga pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias.

3.4.3.1 Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi di antara anggota observasi yang diurut menurut waktu seperti data deretan berkala atau ruang seperti data lintas-sektoral” Gujarati, 2007:112. Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi Santoso, 2000:216. Suatu jenis pengujian yang umumnya digunakan untuk mengetahui adanya autokorelasi yang dikembangkan oleh J. Durbin dan G. Watson yang disebut sebagai statistik Durbin-Watson. Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai d dari hasil perhitungan dengan nilai d L dan d U dari table Durbin-Watson Gujarati, 2007:122. Table 3.1 : Uji d Durbin Watson Hipotesis Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dL Tidak ada autokorelasi positif Tak ada keputusan d L ≤ d ≤ d U Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - dL d 4 Tidak ada autokorelasi negatif Tak ada keputusan 4 - d U ≤ d ≤ 4 - dL Tidak ada autokorelasi positif atau negatif Jangan tolak d U d 4 - dU Sumber : Gujarati, 2007 , Dasar - Dasar Ekonometrika, Edisi Ketiga, Jilid 2, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal 122. Berdasarkan table Durbin - Watson di atas, bila diterapkan dalam bentuk kurva seperti gambar di bawah ini : Gambar 3.1 Kurva Durbin Watson Tidak Ada Autokorelasi A d a A u toko re la si ne ga ti f D ae ra h K era g u -ra gua n D ae ra h ke ra g u -ra gua n A d a A u toko re la si po si ti f dl du 4-du 4-dl

3.4.3.2 Multikolinieritas

Pengujian ini bertujuan untuk meneliti apakah pada model regresi ditentukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari multikolinieritas Santoso, 2000:203. Multikolinieritas terjadi ketika variabel independen yang ada dalam metode berkorelasi satu sama lain, ketika korelasi antar variabel independen sangat tinggi maka sulit untuk memisahkan pengaruh masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Factor VIF. VIF ini dapat dihitung dengan rumus : VIF = 1 Tolerance Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh sama dengan nilai VIF tinggi. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance value 0.10 dan VIF 10 Ghozali, 2006: 91-92.

3.4.3.3 Heteroskedastisitas