2 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

69 Tabel 4.8. Hasil Uji Outlier Minimu m Maximu m Mean Std. Deviati on N Predict ed Value 7.760 114.69 60.50 20.55 2 120 St d. Predict ed Value - 2.566 2.637 0.000 1.000 120 St andard Error of Predict ed Value 5.634 15.298 9.599 1.665 120 Adj ust ed Predict ed Value 3.900 115.73 60.34 20.70 1 120 Residual - 86.84 1 62.608 0.000 28.06 5 120 St d. Residual - 2.934 2.115 0.000 0.948 120 St ud. Residual - 3.067 2.232 0.003 1.002 120 Delet ed Residual - 94.86 4 69.725 0.163 31.39 120 St ud. Delet ed Residual - 3.196 2.276 0.002 1.011 120 Mahalanobis Dist ance [ MD] 3.321

30.80 2

11.90 4.683 120 Cooks Dist ance 0.000 0.067 0.009 0.011 120 Cent ered Leverage Value 0.028 0.259 0.100 0.039 120 a Dependent Variable : NO. RESP Sumber : Lampiran diolah Pada penelitian ini tidak terdapat outlier multivariat [antar variabel], karena MD Maksimum 30,802 32,909

4.2.5. Uji Reliabilitas

70 Seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Cronbach’s Alpha ini digunakan untuk mengestimasi reliabiltas setiap skala variabel atau observasi indikator. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir- butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan Purwanto, 2002. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.9. Uji Reliabilitas Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha Job Sat isfact ion X11 0.696 0.384 X12 0.714 X13 0.610 Organizat ional Com m it m ent X21 0.776 - 0.039 X22 0.465 X23 0.354 Job Perform ance X31 0.716 0.691 X32 0.842 X33 0.795 Turnover I nt ent ion Y1 0.490 0.343 Y2 0.754 Y3 0.759 Sumber : Lampiran diolah 71 Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil yang baik dimana koefisien koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu 0.7 [Hair et.al.,1998]. Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil kurang baik dimana koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh belum seluruhnya memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu ≥ 0,7 [Hair et.al.,1998].

4.2.6. Uji Validitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur, karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variable construct akan diuji dengan melihat loading factor dari hubungan antara setiap observed variable dan latent variable. Hasil analisis tampak pada tabel di bawah ini. 72 Tabel 4.10. Uji Validitas Konst rak I ndikat or Fakt or Loading 1 2 3 4 Job Sat isfact ion X11 0.339 X12 0.998 X13 0.181 Organizat ional Com m it m ent X21 0.350 X22 - 0.156 Job Perform ance X31 0.505 X32 0.808 X33 0.659 Tur nover I nt ent ion Y1 0.072 Y2 0.502 Y3 1.311 Sumber : Data Diolah Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian besar 0.5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik dan dapat diterima. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. 73

4.2.7. Uji Construct Reliability dan Variance Extracted

Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih termasuk uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Tabel 4.11. Construct Reliability dan Variance Extracted Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [ εj] Construct Reliability Variance Extrated Job Sat isfact ion X11 0.339 0.115 0.885 0.554 0.381 X12 0.998 0.996 0.004 X13 0.181 0.033 0.967 Organizat ional Com m it m ent X21 0.350 0.123 0.878 0.020 0.073 X22 - 0.156 0.024 0.976 Job Perform ance X31 0.505 0.255 0.745 0.701 0.447 X32 0.808 0.653 0.347 X33 0.659 0.434 0.566 Turnover I nt ent ion Y1 0.072 0.005 0.995 0.776 0.659 Y2 0.502 0.252 0.748 Y3 1.311 1.719 - 0.719 Sumber : Data Diolah Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan extracted variance menunjukkan instrumen cukup reliabel, meskipun ditunjukkan dengan nilai construct reliability belum seluruhnya ≥ 0,70. Angka tersebut bukanlah sebuah ukuran “mati” artinya bila penelitian yang dilakukan bersifat exploratory , maka nilai di bawah 0,70 pun masih 74 dapat diterima sepanjang disertai alasan–alasan empirik yang terlihat dalam proses eksplorasi.

4.2.8. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran dilakukan dengan Skewness Value dari data yang digunakan yang biasanya disajikan dalam statistik deskriptif. Nilai statistik untuk menguji normalitas itu disebut z-value. Bila nilai-z lebih besar dari nilai kritis maka dapat diduga bahwa distribusi data adalah tidak normal. Nilai kritis dapat ditentukan berdasarkan tingkat signifikansi 0,01 1 yaitu sebesar  2,58. Hasilnya diperoleh nilai c.r. multivariat diantara  2,58 dan itu berarti asumsi normalitas terpenuhi dan data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya. Hasil analisis tampak pada tabel berikut : Tabel 4.12. Uji Normalitas Variable Min max kurtosis c.r. X11 2 7 0.319 0.714 X12 2 7 0.641 1.433 X13 3 7 - 0.503 - 1.126 X21 2 7 - 0.210 - 0.470 X22 4 7 - 0.297 - 0.663 X31 4 7 - 0.304 - 0.680 X32 4 7 - 0.506 - 1.131 X33 4 7 - 0.287 - 0.642 Y1 3 7 - 0.790 - 1.767 Y2 4 7 - 0.662 - 1.479 Y3 4 7 - 0.266 - 0.596 Multivariate - 1.370 -0.444 Batas Normal ± 2,58 75 Sumber : Lampiran diolah. Hasil uji menunjukkan bahwa nilai c.r. mutivariate berada di antara ± 2,58 itu berarti asumsi normalitas terpenuhi. Fenomena ini tidak menjadi masalah serius seperti dikatakan oleh Bentler Chou [1987] bahwa jika teknik estimasi dalam model SEM menggunakan maximum likelihood estimation [MLE] walau ditribusi datanya tidak normal masih dapat menghasilkan good estimate, sehingga data layak untuk digunakan dalam estimasi selanjutnya.

4.3. Structural Equation Modelling