Pengertian Marah DASAR TEORI

9

BAB II DASAR TEORI

A. Pengertian Marah

Dalam Craighead dan Weiner, 2010 marah didefinisikan sebagai berikut : “a subjectively experienced emotion with high sympathetic autonomic arousal. It is elicited by the perception of a threat to one‟s physical well being, property, present or future resources, self-image, social status or image as projected to one‟s group, maintenance of social rules that regulate daily life, or comfort. Anger is an enduring emotion, and it may persist well after a threat has passed. Anger is associated with attributions, evaluations, and the gathering of information that emphasizes the externalization of blame.” p.100 Dengan kata lain marah merupakan pengalaman emosi subjektif dengan rangsangan saraf otonom simpatetik yang tinggi. Rangsangan ini muncul karena adanya persepsi ancaman terhadap keberadaan fisik seseorang, barang milik, masa sekarang dan sumber-sumber yang ada di masa depan, gambar diri, status sosial atau kesan yang diproyeksikan oleh kelompok, aturan sosial yang mengatur kehidupan sehari-hari, atau kenyamanan seseorang. Marah adalah emosi yang bertahan lama, bahkan tetap ada walau obyek yang menjadi ancaman sudah tidak ada. Kemarahan juga berhubungan dengan proses pengambilan keputusan mengapa seseorang berperilaku tertentu, mengevaluasi keputusan kita dan mengumpulkan informasi yang menekankan eksternalisasi kesalahan. Chaplin 2009 memaparkan bahwa marah adalah reaksi emosional akut ditimbulkan oleh sejumlah situasi yang merangsang, termasuk 9 10 ancaman, agresi lahiriah, pengekangan diri, serangan lisan, kekecewaan, atau frustrasi dan dicirikan oleh reaksi kuat pada sistem saraf otonomik, khususnya oleh reaksi darurat pada bagian simpatetik; dan secara implisit disebabkan oleh reaksi serangan lahiriah, baik yang bersifat somatis atau jasmaniah maupun yang verbal atau lisan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa marah merupakan pengalaman emosi subjektif dengan rangsangan saraf otonom simpatetik yang disebabkan oleh adanya persepsi ancaman terhadap keberadaan diri dan barang milik, baik yang bersifat jasmani ataupun verbal.

B. Marah dalam Studi Behavioral