Pendidikan Agama Islam XII
29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Bab 4 Sifat Tercela
Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran
: Pendidikan Agama Islam KelasSemester
: XII2
Standar Kompetensi : Menjauhi perilaku tercela Kompetensi Dasar
: - Menjelaskan pengertian isrāf, tabzir, gibah dan fitnah
- Menjelaskan contoh perilaku isrāf, tabzir, gibah dan fitnah
- Menghindari perilaku isrāf, tabzir, gibah dan fitnah dalam kehidupan sehari-hari
Indikator : -
Menjelaskan pengertian israf, tabzir, gibah, dan fitnah -
Menyebutkan dalil naqli tentang israf, tabzir, gibah, dan fitnah kemudian menghafalkannya -
Menyebutkan contoh perilaku israf, tabzir, gibah, dan fitnah dalam kehidupan sehari-hari -
Memahami akibat buruk dari perilaku israf, tabzir, gibah, dan fitnah dalam kehidupan sehari- hari
- Menghindari perilaku israf, tabzir, gibah dan fitnah dalam kehidupan sehari-hari
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran 2 x pertemuan
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat: -
Menjelaskan pengertian israf, tabzir, gibah, dan fitnah -
Menyebutkan contoh perilaku israf, tabzir, gibah, dan fitnah dalam kehidupan sehari-hari -
Memahami akibat buruk dari perilaku israf, tabzir, gibah, dan fitnah dalam kehidupan sehari-hari -
Menghindari perilaku israf, tabzir, gibah, dan fitnah dalam kehidupan sehari-hari
Karakter siswa yang diharapkan: -
Siswa dapat dipercaya trustworthines, rasa hormat dan perhatian respect, tekun diligence, tanggung jawab responsibility, berani courage, ketulusan honesty, integritas integrity, peduli caring, dan jujur fairnes.
B. Materi Pembelajaran Sifat tercela
Pertemuan Ke-9 dan 10 -
Isrāf berasal dari bahasa Arab yang artinya melampaui batas. Orang yang berbuat isrāf disebut musrif. Yang dimaksud dengan isrāf adalah mempergunakan sesuatu yang melewati batas-batas yang patut menurut ajaran
agama Allah swt.. Perbuatan isrāf terdapat dalam berbagai perbuatan, seperti makan, minum, berpakaian, dan dalam membelanjakan harta. Isrāf merupakan perbuatan tercela dan dilarang oleh Allah swt..
- Beberapa perilaku isrāf yang harus dihindari, yaitu:
a. Suka membeli sesuatu yang tidak perlu. b. Tidak pernah merasa puas terhadap apa yang ada.
c. Tidak menghargai kebaikan orang lain. d. Suka menggunakan sesuatu di luar batas yang diperlukan.
- Menurut bahasa, tabzir artinya pemborosan atau penghamburan. Sedangkan menurut istilah, tabzir ialah perilaku
boros dalam menggunakan sesuatu, sehingga terkesan adanya penghamburan atau pembuangan secara cuma- cuma.
- Di antara perilaku tabzir yang harus dijauhi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
a. Suka memamerkan sesuatu yang dimilikinya. b. Suka membeli barang-barang yang sebenarnya tidak diperlukan.
c. Menggunakan sesuatu tanpa memperhitungkan baik atau buruk. -
Gibah adalah menggunjing, yaitu suatu perbuatan atau tindakan membicarakan aib atau kekurangan orang lain, tanpa diketahui oleh orang yang sedang dibicarakannya itu. Dalam sebuah ayat, Allah menggambarkan
perbuatan gibah laksana orang yang memakan daging saudaranya yang sudah mati. -
Beberapa contoh perilaku gibah yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: a. Membicarakan aib dan kelemahan orang lain.
b. Memberitahu orang lain tentang kekurangan seseorang. c. Merasa puas telah mengungkapkan keburukan orang lain di hadapan orang banyak.
Pendidikan Agama Islam XII
30
d. Selalu mencari kesalahan atau kekurangan orang lain dan tidak pernah mengoreksi diri sendiri. -
Fitnah adalah suatu usaha seseorang untuk mencemarkan nama baik seseorang, sehingga orang yang tidak mengerti persoalan menganggap bahwa fitnah itu benar. Sehingga opini masyarakat akan negatif kepada
kelompok atau seseorang yang kena fitnah tersebut. Fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. -
Banyak hal yang dilakukan oleh seseorang untuk berbuat fitnah, dari mulai ucapan, sikap sampai tindakan dan perbuatan. Di antara perilaku fitnah, yaitu:
a. Suka menyebarkan berita dusta tentang keburukan orang lain. b. Pelaku fitnah sengaja tidak menyakiti badan seseorang melainkan jiwa dan hatinya, harkat dan martabatnya,
serta harga diri dan kehormatannya yang dihancurkan. c. Menempuh segala cara, baik secara halus dan tersembunyi maupun dengan cara lain yang dianggapnya
aman. Usaha untuk memfitnah tersebut tidak akan berhenti sebelum korbannya jatuh dan terpuruk.
C. Metode Pembelajaran Diskusi kelompok, tanya jawab, inkuiri, dan penugasan