Bagian utama dari kromatografi gas KG adalah gas pembawa, sistem injeksi, kolom, fase diam, suhu, dan detektor.
1. Gas pembawa
Faktor yang menyebabkan suatu senyawa bergerak melalui kolom KG adalah keatsirian yang merupakan sifat senyawa itu dan aliran gas melalui kolom.
Aliran gas dipaparkan dengan dua pengubah yaitu aliran yang diukur dalam mLmenit dan penurunan tekanan antara pangkal dan ujung kolom. Pemilihan gas
pembawa sampai taraf tertentu bergantung pada detektor yang dipakai : hantar hambang, ionisasi nyala, tangkap elektron, atau khas terhadap unsur. Nitrogen,
helium, argon, hidrogen, dan karbon dioksida adalah gas pembawa yang paling sering dipakai karena tidak reaktif serta terdapat dalam keadaan murni Gritter,
1991.
2. Sistem injeksi
Cuplikan dimasukkan ke dalam ruang suntik. Ruang suntik harus dipanaskan tersdendiri, terpisah dari kolom, biasanya pada suhu 10-15
o
C lebih tinggi daripada suhu kolom maksimum. Jadi seluruh cuplikan diuapkan segera
setelah disuntikkan dan dibawa ke kolom Gritter, 1991.
3. Kolom
Ada 2 jenis kolom yaitu kolom kemas dan kolom kapiler. Kolom kemas terdiri dari fase cair yang tersebar pada permukaan penyangga yang terdapat
dalam tabung nisbi besar. Fase diam hanya dapat dilapiskan saja pada penyangga atau terikat secara kovalen pada penyangga yang menghasilkan fase terikat.
Kolom kapiler jauh lebih kecil 0,02-0,2 mm dan dinding kapiler bertindak sebagai penyangga untuk fase diam cair. Fase ini dilapiskan pada dinding kolom
dan bahkan dapat dicampur dengan sedikit penyangga yang sangat halus untuk memperbesar luas permukaan efektif Gritter, 1991.
4. Fase diam
Fase diam dibedakan berdasarkan kepolarannya, yaitu non polar, semi polar dan polar. Berdasarkan minyak atsiri yang non polar, maka untuk keperluan
analisis sebaiknya digunakan fase diam yang bersifat non polar juga, misalnya SE-52 dan SE-54 Agusta, 2000.
5. Suhu