ionisasi dan pemisahan molekul berdasarkan rasio mz-nya terjadi di dalam spektrometer pada tekanan 0,005 torr dan temperatur 200±0,25
o
C Satiadarma, 2004.
Spektrometer massa dapat digunakan untuk analisis senyawa yang telah diketahui spektrum massanya maupun senyawa yang tidak diketahui. Pada
senyawa yang telah diketahui, komputer mencari dan membandingkan spektrum massa senyawa yang diujikan dengan library dari spektra massa, sedangkan pada
senyawa yang tidak diketahui maka molekul ion, pola fragmentasi, dan bukti dari hasil spektrometri lain misal IR dan NMR dapat digunakan untuk membantu
dalam proses identifikasi senyawa baru Silverstein, 2005. Keuntungan dari spektrometri massa adalah sensitivitas yang lebih besar
dari teknis analisis lainnya, ukuran sampel yang relatif kecil dan kespesifikan yang diperlukan untuk identifikasi senyawa Satiadarma, 2004.
G. Landasan Teori
Porphyromonas gingivalis adalah bakteri gram negatif, anaerob, dan
tidak memiliki alat gerak. Porphyromonas gingivalis merupakan bakteri yang menjadi penyebab gingivitis; inflamasi gingiva hasil dari induksi plak yang
melekat pada permukaan gigi. Plak gigi melindungi bakteri terhadap lingkungan sekitarnya dan juga melindungi terhadap antibiotik serta antiseptik. Antibiotik dan
antiseptik tidak dapat dengan mudah menembus matriks polisakarida yang merupakan komponen dari biofilm, sehingga kemungkinan resistensi bakteri
terhadap antibiotik dan antiseptik lebih besar. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Jardim dkk., bakteri Porphyromonas gingivalis juga resisten terhadap golongan obat β-laktam, aminoglikosida, kloramfenikol, tetrasiklin, quinolon, dan
rifampin. Selain itu, dari penelitian Eick, Schmitt, Sachse, Schmidt, dan Pfister, menyatakan bahwa hasil dari bakteri Porphyromonas gingivalis yang diberi obat
floroquinolon juga menunjukkan adanya penurunan sensitivitas dari obat tersebut. Minyak atsiri serai wangi Jawa memiliki tiga kandungan utama, yaitu
sitronelol, geraniol, dan sitronelal. Ketiga kandungan tersebut bermanfaat sebagai antibakteri. Bakteri Porphyromonas gingivalis sudah menunjukkan resistensi
terhadap antibiotik, oleh karena itu diteliti minyak atsiri serai wangi Jawa sebagai alternatif untuk menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis.
Uji daya antimikroba dilakukan menggunakan metode difusi sumuran dilanjutkan dengan dilusi padat. Metode difusi sumuran mengukur daya
antimikroba dari zona hambat yang muncul. Metode dilusi padat digunakan untuk mencari KHM dan KBM dari senyawa uji, KHM yaitu konsentrasi terendah yang
dapat menghambat pertumbuhan mikroba, sedangkan KBM yaitu konsentrasi terendah yang dapat membunuh mikroba dan ditandai dengan tidak adanya
pertumbuhan pada media. Selanjutnya, identifikasi komponen minyak atsiri serai wangi Jawa dilakukan menggunakan GC-MS.
H. Hipotesis