Diagram Alir Sub Rutin Dekoding LDPC

3.4.8 Diagram Alir Sub Rutin Dekoding LDPC

1. Masukan dari proses dekoding LDPC adalah PCM. 2. Proses pertama adalah proses inisialisasi yaitu setiap node bitvariabel menandai bit yang diterima kanal dan mengirim pesan ke node cek yang terhubung. y adalah codeword yang akan didekode = [y 1 ,y 2 ,...,y n ]. Proses inisialisasi adalah M i = r i nilai codeword yang diterima sehingga keluarannya adalah M = [M 1 ,M 2 ,...,M n ] = [y 1 ,y 2 ,...,y n ]. M = [M M M M M M M M M M M M M M M M M M M M ] 3. Proses menghitung paritas berdasarkan grafik bipartit Tanner. o Node cek 1 terhubung dengan node bit 1,4,12,13, B 1 = [1,4,12,13]  E 1,1 = M ⊕ M ⊕ M  E 1,4 = M ⊕ M ⊕ M  E 1,12 = M ⊕ M ⊕ M  E 1,13 = M ⊕ M ⊕ M o Node cek 2 terhubung dengan node bit 2,10,14,18,19 B 2 = [2,10,14,18,19]  E 2,2 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 2,10 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 2,14 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 2,18 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 2,19 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M o Node cek 3 terhubung dengan node bit 3,13,15,17, B 3 = [3,13,15,17]  E 3,3 = M ⊕ M ⊕ M  E 3,13 = M ⊕ M ⊕ M  E 3,15 = M ⊕ M ⊕ M  E 3,17 = M ⊕ M ⊕ M o Node cek 4 terhubung dengan node bit 1,14, 17,20, B 4 = [1,14, 17,20]  E 4,1 = M ⊕ M ⊕ M  E 4,14 = M ⊕ M ⊕ M  E 4,17 = M ⊕ M ⊕ M  E 4,20 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M ⊕ M o Node cek 5 terhubung dengan node bit 5,9,13,18, B 5 = [5,9,13,18]  E 5,2 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 5,3 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 5,6 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 5,13 = M ⊕ M ⊕ M o Node cek 6 terhubung dengan node bit 6,15,16,18, B 6 = [6,15,16,18]  E 6,6 = M ⊕ M ⊕ M  E 6,15 = M ⊕ M ⊕ M  E 6,16 = M ⊕ M ⊕ M  E 6,18 = M ⊕ M ⊕ M o Node cek 7 terhubung dengan node bit 7,17,19, B 7 = [7,17,19]  E 7,7 = M ⊕ M  E 7,17 = M ⊕ M  E 7,19 = M ⊕ M o Node cek 8 terhubung dengan node bit 2,6,8,11,12, B 8 = [2,6,8,11,12]  E 8,2 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 8,6 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 8,8 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 8,11 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 8,12 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M o Node cek 9 terhubung dengan node bit 4,9,11,19, B 9 = [4,9,11,19]  E 9,4 = M ⊕ M ⊕ M  E 9,9 = M ⊕ M ⊕ M  E 9,11 = M ⊕ M ⊕ M  E 9,19 = M ⊕ M ⊕ M o Node cek 10 terhubung dengan node bit 3,10,12,16,20, B 10 = [3,10,12,16,20]  E 10,3 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 10,10 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 10,12 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 10,16 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M  E 10,20 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M 4. Periksa kondisi bit o Kondisi bit pertama pada perhitungan A 1 = [1,4] o Kondisi bit kedua pada perhitungan A 2 = [2,8] o Kondisi bit ketiga pada perhitungan A 3 = [3,10] o Kondisi bit keempat pada perhitungan A 4 = [1,9] o Kondisi bit kelima pada perhitungan A 5 = [5] o Kondisi bit keenam pada perhitungan A 6 = [6,8] o Kondisi bit ketujuh pada perhitungan A 7 = [7] o Kondisi bit kedelapan pada perhitungan A 8 = [8] o Kondisi bit kesembilan pada perhitungan A 9 = [5,9] o Kondisi bit kesepuluh pada perhitungan A 10 = [2,10] o Kondisi bit kesebelas pada perhitungan A 11 = [8,9] o Kondisi bit keduabelas pada perhitungan A 12 = [1,8,10] o Kondisi bit ketigabelas pada perhitungan A 13 = [1,3,5] o Kondisi bit keempatbelas pada perhitungan A 14 = [2,4] o Kondisi bit kelimabelas pada perhitungan A 15 = [3,6] o Kondisi bit keenambelas pada perhitungan A 16 = [6,10] o Kondisi bit ketujuhbelas pada perhitungan A 17 = [3,4,7] o Kondisi bit kedelapanbelas pada perhitungan A 18 = [2,5,6] o Kondisi bit kesembilanbelas pada perhitungan A 19 = [2,7,9] o Kondisi bit keduapuluh pada perhitungan A 20 = [4,5,10] Jika sebagian besar pesan dalam node bit ke-n menunjukkan nilai yang berbeda terhadap nilai yang diterima, maka bit ke-n berubah nilainya flip. 5. Setelah node bit berubah, proses menghitung paritas dan periksa kondisi bit akan dilakukan kembali sampai paritas codeword valid atau maksimum iterasi. Jika sampai kondisi iterasi maksimum codeword belum valid, maka algoritma dekoding akan berhenti. Syarat dari kondisi paritas codeword valid adalah : o L 1 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M = 0 o L 2 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M = 0 o L 3 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M = 0 o L 4 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M = 0 o L 5 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M = 0 o L 6 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M = 0 o L 7 = M ⊕ M ⊕ M = 0 o L 8 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M ⊕ M = 0 o L 9 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M = 0 o L 10 = M ⊕ M ⊕ M ⊕ M ⊕ M = 0 6. Keluaran dari proses dekoding LDPC adalah biner pesan. 7. Dekoding LDPC direpresentasikan pada Gambar 3.14. 8. Gambar 3.14. Diagram alir sub rutin dekoding LDPC 3.4.9 Diagram Alir Sub Rutin Konversi Digital ke Analog 1. Masukan dari proses konversi digital ke analog adalah biner pesan. 2. Proses mendapatkan rekonstruksi data EKG terkuantisasi dengan cara mengubah setiap 10 bit biner pesan menjadi angka desimal kemudian diklasifikasikan terhadap tingkat kuantisasi. 3. Karena kuantisasi 10 bit terhadap sinyal PAM memiliki perbandingan sinyal terhadap derau SNR yang cukup besar bentuk sinyal yang mendekati bentuk asli maka diasumsikan sinyal rekonstruksi EKG sama dengan sinyal terkuantisasi. 4. Keluaran proses konversi digital ke analog adalah sinyal rekonstruksi EKG. 5. Proses konversi digital ke analog direpresentasikan pada Gambar 3.15. Gambar 3.15. Diagram alir sub rutin konversi digital ke analog 47 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Tampilan Program Simulasi Pengiriman Data Rekam EKG