[0000000010], codeword sandi LDPC untuk bit pesan tersebut c = [0100101110000000010].
11. Gambar 3.10 merepresentasikan proses enkoding LDPC. 12. Keluaran proses enkoding LDPC adalah PCM.
Gambar 3.10. Diagram alir sub rutin enkoding LDPC
3.4.5 Diagram Alir Sub Rutin Modulasi
Proses modulasi adalah proses menumpangkan data PCM pada sinyal pembawa untuk ditransmisikan. Skema modulasi yang digunakan adalah DBPSK. Proses modulasi
direpresentasikan pada Gambar 3.11. 1. Masukan proses modulasi adalah PCM.
2. Rentetan gelombang DBPSK yang akan dibangkitkan berdasarkan persamaan 2.28 yaitu
=
⊕ . b
j
adalah rentetan data PCM. 3. Sinyal DBPSK yang akan dibangkitkan adalah
s t = A
m t cos
2π
f t
. 4. Nilai mt menentukan fase gelombang DBPSK yang dibangkitkan bernilai -1
untuk biner 0 atau 1 untuk biner 1. Nilai mt bergantung pada c
j
.
5. Keluaran proses modulasi adalah sinyal termodulasi DBPSK.
Gambar 3.11. Diagram alir sub rutin modulasi
3.4.6 Diagram Alir Sub Rutin Transmisi
Proses transmisi adalah proses mengirimkan sinyal yang telah termodulasi menuju penerima melewati sebuah kanal transmisi. Kanal transmisi yang dilewati adalah kanal
AWGN berderau. 1. Masukan pada proses transmisi adalah sinyal termodulasi DBPSK.
2. Sinyal derau dibangkitkan dengan amplitudo acak randn. Fungsi randn yang dibuat akan membangkitkan matriks dengan setiap elemen terdistribusi
Gaussian normal dengan mean 0 dan standar deviasi 0,701. Kadar noise didapat melalui persamaan 2.20
=
yaitu 1,0397 w.
3. SNR dihitung menggunakan persamaan 2.31 yaitu
SNR =
. BER dihitung menggunakan persamaan 2.32 yaitu
=
. 4. BER simulasi tanpa LDPC dan dengan LDPC didapatkan melalui simulasi.
5. Keluaran dari proses transmisi adalah sinyal termodulasi DBPSK berderau. Proses transmisi direpresentasikan pada diagram alir yang ditunjukkan pada
Gambar 3.12.
Gambar 3.12. Diagram alir sub rutin transmisi
3.4.7 Diagram Alir Sub Rutin Demodulasi
Proses demodulasi adalah proses mendapatkan sinyal yang dikirimkan dengan cara memisahkan sinyal tersebut dari gelombang pembawa. Sinyal yang dikirimkan adalah data
PCM. Demodulator yang digunakan adalah demodulator DBPSK non-koheren. 1. Masukan dari proses demodulasi adalah sinyal termodulasi DBPSK berderau.
2. Sinyal termodulasi DBPSK berderau akan dikalikan dengan : 1
[ p t + T + p t ]cos
2π
f t +
θ
+
α 2
[ p t + T + p t ]sin
2π
f t +
θ
+
α 3
[ p t + T
−
p t ]cos
2π
f t +
θ
+
α 4
[ p t + T
−
p t ]sin
2π
f t +
θ
+
α 3. Masing-masing sinyal diintegralkan dan dikuadratkan sesuai dengan proses
demodulasi non-koheren. Operasi integral dan kuadrat berfungsi untuk sebagai filter noise dan impairment.
4. Perkalian sinyal termodulasi DBPSK dengan sinyal 1 akan dijumlahkan dengan perkalian sinyal termodulasi DBPSK dengan sinyal 2. Perkalian sinyal
termodulasi DBPSK dengan sinyal 3 akan dijumlahkan dengan perkalian sinyal termodulasi DBPSK dengan sinyal 4. Masing – masing hasil penjumlahan akan
dibandingkan setiap durasi bit = 1 ms, jika penjumlahan 1 dan 2 lebih besar daripada penjumlahan 3 dan 4, maka bit bernilai “0”, dan kondisi sebaliknya bit
bernilai “1”.
5. Keluaran dari proses demodulasi adalah PCM rekonstruksi. 6. Gambar 3.13 merepresentasikan proses demodulasi.
Gambar 3.2. Diagram alir sub rutin demodulasi
3.4.8 Diagram Alir Sub Rutin Dekoding LDPC