No Aspek
Indikator No
Item Pernyataan
6. Optimis adalah
rasa percaya diri akan
keberhasilan masa depan
Percaya akan kemampuannya
sendiri 22 Sikap saya dapat menyenangkan orang
lain 28 Saya merasa memiliki kelebihan
tertentu dibandingkan orang lain Yakin akan
mampu mengatasi
kendala yang ada
29 Saya tidak mudah putus asa 31 Saya berfikir bahwa kendala yang
ada bisa diatasi dengan usaha sendiri 34 Saya merasa mampu untuk meraih
sukses dalam hidup saya
5. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kepercayaan Diri
a. Validitas Menurut Arikunto 1998 instrumen yang baik sekurang-
kurangnya valid dan reliabel, oleh karena itu sangat penting pengujian
validitas dan
reliabilitas instrumen
sebelum pengumpulan data.
Arikunto 1998: 160 mengatakan bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan
kesahihan suatu instrumen” instrumen dikatakan valid bila memiliki validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah
validitas isi yang melewati judgment ahli oleh Ibu Dra. Sunarningsih
yang merupakan
guru Bimbingan
dan Konseling SMA Bopkri 2 Yogyakarta.
Uji validitas item dilakukan dengan cara menghitung korelasi skor item dengan skor total. Penentuan taraf validitas
item dilakukan melalui program SPSS Statistical Programme for Social Scince
. Patokan koefisien validitas minimal untuk melihat valid tidaknya suatu item skala adalah dengan melihat patokan
koefisien Cronbach Azwar, 2010: 103. Dalam patokan tersebut dikatakan bahwa patokan koefisien validitas menggunakan
patokan minimal 0,30. Item yang koefisien validitasnya 0,30 dinyatakan gugur, sedangkan item yang koefisien validitasnya
0,30 dinyatakan valid. b. Reliabilitas
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut cukup dapat dipercaya sebagai alat pengumpul data
Arikunto, 1998. Reliabilitas menunjukkan sejauhmana alat ukurinstrumen itu dapat dipercaya untuk alat pengumpulan data.
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk menguji reliabilitas dengan teknik analisis dengan rumus alpha, hal ini
karena skor yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan rentangan antara beberapa nilai.
Adapun penggunaan rumus alpha pada uji ini didasarkan pada pendapat Cronbach yang dikutip oleh Arikunto 1998
adalah “Skor untuk angket atau skala biasanya bukan 1 dan 0, tetapi bertingkat dari 1 atau 2, sampai 3, 4 atau berapa saja
menurut kemauan dan pertimbangan peneliti.” Untuk instrumen