Aspek-Aspek Kepercayaan Diri Kepercayaan Diri

15 di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak, integrasi dalam masyarakat dewasa rnempunyai banyak aspek efektif, kurang lebih berhubungan dengan masa puber . Termasuk juga perubahan intelektual yang mencolok. Transformasi intelektual yang khas dari cara berpikir remaja meningkatkan integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang kenyataannya merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. Menurut Hollos dalam Steverson, 1994:134 , remaja adalah masa yang paling menarik dalam kehidupan mereka diberbagai budaya. Masa kritis dalam perkembangan berbagai aspek, seperti aspek biologis, psikologis dan perkembangan sosial. Remaja adalah tahapan kedua dari perkembangan seseorang. Setelah individu matang secara seksual dan sebelum diberi hak serta tanggung jawab orang dewasa mengakibatkan kesenjangan antara apa yang secara populer dianggap budaya remaja dan budaya dewasa. Budaya ini memiliki hierarki sosialnya sendiri, keyakinannya sendiri, gaya penampilannya sendiri, nilai-nilai dan norma perilakunya sendiri. Para remaja yang harus mengikuti standar budaya kawula muda bila ingin diterima oleh kelompok sebayanya harus mernpelajari standar perilaku dan nilai-nilai yang nantinya harus diubah sebelum mereka diterima oleh budaya dewasa. 16 Sebagai remaja, siswa SMA BOPKRI 2 mengalami perkembangan yang tentu saja berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Siswa SMA BOPKRI 2 sebagai remaja mempunyai ciri-ciri perkembangan tersendiri. Siswa SMA BOPKRI 2 sebagai remaja adalah masa yang paling menarik dalam kehidupan mereka diberbagai budaya. Masa kritis dalam perkembangan berbagai aspek seperti aspek biologis, psikologis, dan perkembangan sosial. Siswa SMA BOPKRI 2 memiliki banyak teman senasib, sehingga dalam bersosialisasi individu akan banyak mendapat pengalaman- pengalaman menarik dari teman-temannya. Pengalaman-pengalaman menarik di luar rumah sangat bervariasi, termasuk dalam hal berhubungan dengan lawan jenis. Mereka akan saling bercerita tentang pengalaman masing-masing setelah berkencan dengan pacar atau teman akrabnya.

2. Ciri-Ciri Remaja

Remaja mengalami perkembangan yang tentu saja berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Remaja mempunyai ciri-ciri perkembangan tersendiri. Ciri adalah tanda yang khas untuk mengenal atau mengetahui Purwadarminta, 1982:9. Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman Hurlock, 1990:85. Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama rentang kehidupan, masa remaja mempunyai ciri-ciri tertentu yang membedakannya dengan periode sebelum dan sesudahnya. Ciri-ciri masa remaja antara lain Luster, 1978:85: 17 a. Masa Remaja sebagai Periode yang Penting Kendatipun semua periode dalarn rentang kehidupan adalah penting, namun kadar kepentingannya berbeda-beda. Ada beberapa periode yang lebih penting daripada beberapa periode lainnya, karena akibatnya yang langsung terhadap sikap dan perilaku, dan ada lagi yang penting karena akibat-akibat jangka panjangnya. Pada periode remaja, baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang tetap penting. Ada periode yang penting karena akibat fisik dan ada lagi karena akibat psikologis. Bagi sebagian besar anak muda, usia antara dua belas dan enam belas tahun merupakan tahun kehidupan yang penuh kejadian sepanjang menyangkut pertumbuban dan perkembangan. b. Masa Remaja sebagai Periode Peralihan Peralihan tidak berarti terputus dengan atau berubah dari apa yang telah terjadi sebelumnya, melainkan lebih-lebih sebuah peralihan dari satu tahap perkembangan ke tahap berikutnya. Artinya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan meninggalkan bekasnya pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan datang. Bila anak-anak beralih dari masa kanak-kanak ke rnasa dewasa, anak-anak harus meninggalkan segala sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan juga harus mernpelajari pola perilaku dan sikap baru untuk menggantikan perilaku dan sikap yang sudah ditinggalkan. Namun perlu disadari bahwa apa yang telah terjadi akan meninggalkan bekasnya dan akan rnempengaruhi pola perilaku dan sikap yang baru. Perubahan fisik yang terjadi selama tahun awal rnasa remaja mempengaruhi tingkat perilaku individu dan mengakibatkan di- adakannya penilaian kembali penyesuaian nilai-nilai yang telah bergeser. 18 Setiap periode peralihan, status individu tidaklah jelas dan terdapat keraguan akan peran yang harus dilakukan. Pada masa ini, remaja bukan lagi seorang anak dan juga bukan orang dewasa. Kalau remaja berperilaku seperti anak-anak, ia akan diajari untuk bertindak sesuai umurnya. Kalau rernaja berusaha berperilaku seperti orang dewasa, remaja seringkali dituduh dan dimarahi karena mencoba bertindak seperti orang dewasa.

3. Perkembangan Remaja

Atkinson 1987:135 berpendapat bahwa masa remaja merupakan periode transisi antara anak-anak dan masa dewasa. Menurut Mappiare 1998:259, berpendapat bahwa batasan usia remaja berada dalam usia 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Masa remaja ini dibagi atas remaja awal dan remaja akhir, maka remaja awal berada dalam usia 12 tahun sampai 18 tahun, dan remaja akhir dalam rentang usia 19 tahun sampai 22 tahun. Menurut Surachmand Mappiare, 1998:260, tahapan usia lebih kurang antara 12 – 22 tahun adalah masa yang mencakup sebagian terbesar perkembangan adolescence. Periode yang menjelaskan usia individu memasuki masa remaja tidak dapat dinyatakan secara tetap kadang kala hal ini dipandang berlainan berkaitan dengan budaya dan lingkungan remaja itu tinggal. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada masa remaja terjadi dua proses perkembangan yaitu perkembangan fisik dan perkembangan psikis. Perkembangan secara fisik atau jasmani antara lain ditandai dengan pertumbuhan kelenjar-kelenjar seks, pertumbuhan otak, dan lain-lain. Sedangkan perkembangan psikis meliputi perkembangan perilaku 19 seksual, sikap, perasaan dan emosi, perkembangan minat dan cita-cita pribadi, sosial, moral dan lain-lain. 1. Perkembangan Fisik Pada masa remaja terjadi pertumbuhan dan perkembangan fisik yang pesat. Pertumbuhan lebih ke arah memanjang dan pada melebar. Remaja pria mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha, dan betis. Remaja wanita mulai menunjukkan perubahan pada bagian tubuh tertentu seperti dada, pinggul, dan sebagainya. Selain itu pada remaja pria dan wanita mulai tumbuh rambut, terutama pada bagian alat vital, seperti kemaluan dan ketiak. Perkembangan badan yang lebih ke arah memanjang dan melebar ini dapat mengakibatkan perkembangan anggota badan yang tidak berimbang, sehingga kadang-kadang membuat remaja menjadi cemas akan keadaan dirinya. 2. Perkembangan Seksual Sejalan dengan pertumbuhan fisik, remaja juga mengalami perkembangan seksual. Perkembangan seksual ini diakibatkan oleh kematangan hormon- hormon seksual. Remaja pria mulai mengalami mimpi basah dan remaja wanita mulai mengalami menstruasi. Selain itu perkembangan seksual pada saat remaja ditandai pula dengan mulai timbulnya rasa ketertarikan dengan teman lawan jenis. 3. Perkembangan Emosi Setiap manusia memiliki perasaan dalam hidupnya, demikian juga halnya dengan para remaja . Perasaan yang berkembang pada remaja pada umumnya adalah rasa gembira, sedih, suka, optimis, cinta, takut, benci, marah, dan sebagainya. Remaja kadang-kadang mengalami ketidakstabilan