G. Asas Toksikologi
Toksikologi memiliki beberapa asas, adapun asas-asas toksikologi adalah
sebagai berikut.
a. Kondisi pemberian dan makhluk hidup. Kondisi pemberian ialah semua
faktor yang menentukan keberadaan racun di tempat aksinya. Jalur pemberian secara intravena, inhalasi, intraperitonial, subkutan, intramuskular, dermal, dan
oral akan menentukan ketersediaan senyawa induk atau metabolit di tempat aksi. Saat pemberian, serta besarnya takaran racun akan mempengaruhi besarnya
ketersediaan zat beracun di tempat aksi tertentu dan kerentanan makhluk hidup terhadap racun. Kondisi makhluk hidup adalah keadaan fisiologi berat badan,
jenis kelamin, dan kehamilan serta patologi penyakit makhluk hidup dapat mempengaruhi ketersediaan racun di sel sasaran dan keefektifan antar aksi
senyawa antara kedua perubahan ini Donatus, 2001.
b. Mekanisme aksi toksik. Mekanisme aksi toksik racun digolongkan
menjadi tiga, yakni mekanisme berdasarkan sifat dan tempat kejadian, berdasarkan sifat antara aksi antara racun dan tempat aksinya, dan berdasarkan
resiko penumpukan racun dalam gudang penyimpanan tubuh. Berdasarkan sifat dan tempat kejadiaan mekanisme efek toksik digolongkan menjadi dua yaitu
mekanisme luka intrasel dan mekanisme luka ekstrasel. Mekanisme luka intrasel diawali oleh racun pada tempat aksinya di dalam sel sasaran. Racun akan
berinteraksi dengan sasaran molekuler yang khas atau tak khas, melalui mekanisme kimia. Tubuh akan memberi respon berupa perbaikan atau adaptasi
sebelum terjadi efek yang tidak diiginkan, tetapi apabila mekanisme pertahanan
tubuh tidak lagi mampu memperbaiki akan timbul respon toksik berupa perubahan biokimia, fungsional, atau struktural Donatus, 2001.
c. Wujud efek toksik. Wujud efek toksik sesuatu racun dapat berupa
prubahan biokimia, fungsional, dan struktural. Jenis wujud efek toksik berdasarkan perubahan bikoimia berkaitan dengan respon dan perubahan atau
kekacauan biokimia terhadap luka sel, akibat antar aksi antara racun dan tempat aksi terbalikan. Antar aksi yang terbalikan yang dimaksud adalah reaksi yang
terjadi antara molekul racun dan tempat aksi yang khas, seperti reseptor-reseptor neurotransmitter, tempat aktif enzim, dan lain sebagainya. Jenis wujud efek toksik
berdasarkan perubahan fungsional berkaitan dengan antar aksi racun yang terbalikan dengan reseptor atau tempat aktif enzim, sehingga mempengaruhi
fungsi homeostatis tertentu. Sedangkan pada jenis efek toksik berdasarkan perubahan struktural diantaranya perlemakan degenerasi melemak, nekrosis,
karsinogenesis, mutagenesis, dan terarogenesis Donatus, 2001.
d. Sifat efek toksik. Sifat efek toksik terdiri dari sifat terbalikan
reversibilitas dan sifat tak terbalikan irreversibilitas. Dikatakan sifat efek toksik yang terbalikan jika kerusakan dapat kembali seperti keadaan normal.
Keterbalikan ini bergantung paa berbagai faktor, yaitu tingkat paparan waktu dan jumlah racun dan kemampuan jaringan yang terkena untuk memperbaiki diri.
Dikatakan mengalami sifat tak terbalikan jika efek toksik yang terjadi tidak dapat kembali seperti keadaan normal Donatus, 2001.
H. Keterangan Empiris