39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perubahan histopatologis struktural organ ginjal pada tikus galur Sprague Dawley
yang diberi infusa biji alpukat. Agar lebih memperjelas lagi, tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui sifat efek toksik yang ditimbulkan infusa
biji alpukat P. americana Mill. pada organ ginjal tikus Sprague Dawley. Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat reversibilitas efek toksik yang terjadi
pada organ ginjal, perubahan yang dilihat berdasarkan analisis kualitatif histologis ginjal tikus.
Hasil penelitian yang akan dibahas adalah determinasi biji P. americana Mill., penetapan kadar air serbuk biji P. americana Mill., serta pemeriksaan
histologis ginjal tikus. Data pendukung dalam penelitian ini yaitu data asupan pakan dan asupan minum, dan data berat badan. Data berat badan di analisis
dengan General Linear Model metode Multivariate. Data asupan pakan dan minum dibuat grafik untuk melihat apakah pemberian infusa biji P. americana
Mill. dapat mempengaruhi pola makan dan minum hewan uji.
A. Determinasi Biji Persea americana Mill.
Bahan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji alpukat P. americana
Mill.. Tujuan dari determinasi ini adalah untuk membuktikan bahwa serbuk yang digunakan adalah benar biji dari tanaman P. americana Mill.
Sehingga tidak akan terjadi kesalahan dalam penyiapan bahan yang akan digunakan dalam penelitian ini. Determinasi dilakukan di Fakultas Farmasi
Universitas Gadjah Mada Lampiran 6. Hasil determinasi yang dilakukan membuktikan bahwa serbuk yang digunakan untuk penelitian ini benar
merupakan biji yang berasal dari tanaman P. americana Mill.
B. Penetapan Kadar Air
Tujuan dilakukannya penetapan kadar air ini adalah untuk mengetahui kandungan air dalam serbuk biji alpukat P. americana Mill., agar diketahui
bahwa serbuk simplisia tersebut memenuhi persyaratan kadar air yang baik atau tidak. Kadar air yang baik dalam serbuk simplisia yaitu kurang dari 10
Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2008. Metode yang digunakan dalam penetapan kadar, yaitu metode Gravimetri dengan
menggunakn alat moisture balance. Serbuk dimasukkan dalam alat moisture balance
dan dipanaskan pada suhu 105 C selama 15 menit. Hasil yang didapatkan
bahwa serbuk biji alpukat P. americana Mill. memiliki kadar air sebesar 5,63 , maka serbuk biji alpukat P. americana Mill. memenuhi syarat kadar air yang
sudah ditentukan.
C. Penentuan Dosis Infusa Biji Alpukat Persea americana Mill.
Tujuan ditentukannya dosis infusa adalah untuk menentukan volume pemejanan infusa sebagai bahan yang hendak dilihat pengaruhnya pada kelompok
perlakuan. Dosis rendah infusa diambil dari penggunaan adalah serbuk biji P.
americana Mill. di masyarakat, yaitu 2 sendok makan 4 g yang direbus dengan
250 mL air, maka dianggap dosis penggunaan infusa biji alpukat P. americana Mill. pada manusia adalah 4 g70 kgBB manusia. Sehingga dibutuhkan konversi
dosis untuk diberikan pada tikus yaitu 360 mgkgBB tikus. Penelitian ini menggunakan empat peringkat dosis dengan faktor pengali
dan pembagi sebesar 1,78. Hasil perhitungan diperoleh empat peringkat dosis secara berturut yaitu, 202,24 mgkgBB; 360 mgkgBB; 640,8 mgkgBB; dan
1140,6 mgkgBB.
D. Pemeriksaan Histologis Organ Ginjal