Teknik Analisis Data PEMBAHASAN

Pada tahun 2016 diperoleh hasil perhitungan sebesar 44,53. Pada tahun ini, persentase tersebut juga mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, maka masih berada pada posisi yang tidak ideal. Dengan kata lain, penggunaan dana lembaga yang disalurkan melalui pemberian kredit kepada anggota masih dalam posisi yang tidak stabil atau kurang maksimal dan justu mengalami penurunan terus menerus selama 3 tahun terakhir. b. Simpanan non saham E5 Perhitungan ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang didanai dari simpanan non saham. Tabel V. 5 Data simpanan non saham dan aset CU Satu Hati Keterangan 2014 2015 2016 Simpanan Non Saham Rp14.187.791.215 Rp17.270.654.999 Rp18.275.599.436 Total Aset Rp16.538.213.095 Rp20.346.439.493 Rp21.815.109.873 Sumber : Lampiran 1, lampiran 3, dan Lampiran 5 Maka, diperoleh hasil perhitungan simpanan non saham yang dinyatakan sebagai berikut: Tahun 2014 = Tahun 2015 = Tahun 2016 = Penjelasan: Pada tahun 2014 diperoleh hasil sebesar 85,79. Persentase tersebut melebihi standar ukur posisi yang ideal. Artinya, pendanaan lembaga yang berasal dari simpanan non saham anggota berada pada posisi yang tidak stabil dan jauh lebih tinggi dari standar persentase yang seharusnya dan dapat berdampak pada beban CU itu sendiri. Pada tahun 2015 diperoleh hasil sebesar 84,88. Persentase tersebut melebihi standar ukur posisi yang ideal namun dilihat dari tahun sebelumnya mengalami penurunan tentunya berdampak baik bagi CU karena mendekati posisi ideal. Dengan kata lain, meskipun mengalami penurunan, pendanaan lembaga yang berasal dari simpanan non saham anggota masih berada dalam keadaan yang tidak stabil. Pada tahun 2016 diperoleh hasil sebesar 83,77. Persentase tersebut melebihi standar ukur posisi yang ideal namun mengalami penurunan dari tahun sebelumnya dan mendekati posisi yang ideal. Dengan kata lain, pendanaan lembaga yang berasal dari simpanan non saham anggota masih berada dalam keadaan yang tidak stabil. c. Pinjaman ke pihak luar E6 Perhitungan ini bertujuan untuk mengukur berapa besar persentase total aset yang didanai oleh pinjaman dari pihak luar. Tabel V.6 Data pinjaman ke pihak luar dan aset CU Satu Hati Keterangan 2014 2015 2016 Kewajiban jangka pendek Rp 0 Rp 0 Rp 0 Kewajiban jangka panjang Rp 0 Rp 0 Rp 0 Total Aset Rp16.538.213.095 Rp20.346.439.493 Rp21.815.109.873 Sumber: Lampiran 1, lampiran 3, dan Lampiran 5 Hasil perhitungan persentase pinjaman ke pihak luar dinyatakan sebagai berikut: Tahun 2014 = Tahun 2015 = Tahun 2016 = Penjelasan: Pada tahun 2014 sampai pada tahun 2016 diperoleh hasil persentase 0. Persentase ini menunjukan posisi yang ideal. Nol menunjukkan nilai yang sangat baik. Artinya total aset yang dimiliki lembaga tidak ada yang berasal dari hutang pihak ke 3. Apabila CU melakukan pinjaman pada pihak luar atau pihak ke 3, maka akan membebani CU itu sendiri, dengan kata lain CU yang bekerja keras, sedangkan pihak luar yang menerima hasil dan CU hanya menerima sisa-sisanya saja atau keuntungan yang sangat kecil. Sehingga perlu dipertahankan untuk tidak meminjam dari pihak ke 3. d. Modal lembaga bersih E9 Perhitungan ini bertujuan untuk mengukur ketersediaan modal lembaga bersih. Tabel V.7 Data Modal Lembaga, dana cadangan, pinjaman dan aset CU Satu Hati Keterangan 2014 2015 2016 Modal Lembaga Rp117.219.465 Rp132.872.119 Rp150.115.010 Dana cadangan risiko Rp249.749.650 Rp327.453.850 Rp378.186.725 Jumlah Rp366.969.115 Rp460.325.969 Rp528.301.735 pinjaman lalai 12 bulan Rp272.824.725 Rp266.459.725 Rp299.632.663 pinjaman lalai 12 bulan Rp483.347.200 Rp445.979.200 Rp518.490.590 aset-aset bermasalah Rp0 Rp0 Rp0 Total Aset Rp16.538.213.095 Rp20.346.439.493 Rp21.815.109.873 Sumber : Lampiran 1, lampiran 3, dan lampiran 5 Hasil perhitungan perrsentase modal lembaga bersih dinyatakan sebagai berikut: Tahun 2014 = [ ] Tahun 2015 = [ ] Tahun 2016 = [ ] Penjelasan: Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 hasil persentasenya mengalami peningkatan secara berturut-urut -0,45, 0,19, dan 0,22. Persentase ini menunjukan tidak idealnya indikator E9. Artinya, dalam tiga tahun terakhir ketersediaan modal lembaga dari total aset masih sedikit namun tetap mengalami peningkatan dalam ketersediaan modal lembaga bersih. 3. Asset Quality Kualitas Aset A Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase aset-aset yang tidak menghasilkan yang dapat berdampak negatif terhadap perolehan keuntungan dan solvency ketahanan credit union, hal ini berkaitan dengan pinjaman lalai, aset-aset tidak menghasilkan, dan pendanaan aset- aset yang tidak menghasilkan. Asett Quality tersebut terdiri dari 2 dua perhitungan, yakni: a. Pinjaman Lalai A1 Perhitungan ini bertujuan untuk mengukur persentase total pinjaman lalai di portofolio pinjaman, menggunakan kriteria saldo pinjaman yang lalai bukan menggunakan akumulasi angsuran pokok yang tertunggak. Tabel V.8 Data pinjaman lalai dan pinjaman beredar CU Satu Hati Keterangan 2014 2015 2016 Total Kelalaian pinjaman tidak termasuk Charge-off Rp756.171.925 Rp712.438.925 Rp818.123.253 Total Pinjaman Rp7.898.574.272 Rp9.730.481.305 Rp10.093.451.662 Sumber : Lampiran 1, lampiran 3, lampiran 5 dan lampiran 7 Hasil perhitungan persentase pinjaman lalai terhadap total pinjaman dinyatakan sebagai berikut: Tahun 2014 = Tahun 2015 = Tahun 2016 = Penjelasan: Pada tahun 2014 diperoleh hasil persentase sebesar 9,57. Persentase ini menunjukan idak idealnya indikator A1. Artinya, pada tahun 2014 mengalami tingginya kelalaian pinjaman yang tidak dikembalikan oleh anggota. Pada tahun 2015 diperoleh hasil persentase sebesar 7,32. Persentase ini menunjukan idak idealnya indikator A1. Artinya, pada tahun 2015 mengalami tingginya kelalaian pinjaman yang tidak dikembalikan oleh anggota, namun pada tahun ini mengalami perbaikan dari tahun sebelumnya dengan menurunya kelalaian pinjaman oleh anggota. Pada tahun 2016 diperoleh hasil persentase sebesar 8,11. Persentase ini menunjukan tidak idealnya indikator A1. Artinya, pada tahun 2016 mengalami tingginya kelalaian pinjaman yang tidak dikembalikan oleh anggota dan pada tahun ini justru kelalaian pinjaman anggota meningkat. b. Aset-aset yang tidak menghasilkan A2 Perhitungan ini bertujuan untuk mengukur persentase total aset yang tidak dapat memberikan keuntungan atau pendapatan. Tabel V.9 Data aset yang tidak menghasilkan dan aset CU Satu Hati Keterangan 2014 2015 2016 Total Aset yang tidak menghasilkan Rp4.753.574.986 Rp4.894.040.708 Rp5.006.293.172 Total Aset Rp16.538.213.095 Rp20.346.439.493 Rp21.815.109.873 Sumber : Lampiran 1, lampiran 3, dan lampiran 5 Catatan : Aset yang tidak menghasilkan dalam hal ini berkaitan dengan aset tetap dan lancar termasuk Kas, bank, sibuhar, deposito, pinjaman, dan simpanan jangka panjang. Hasil perhitungan persentase total aset yang tidak menghasilkan bagi CU Satu Hati dinyatakan sebagai berikut: Tahun 2014 = Tahun 2015 = Tahun 2016 = Penjelasan: Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 diperoleh hasil persentase secara berturut-turut 28,74, 24,05, dan 22,95. Persentase selama 3 tahun terakhir ini menunjukan posisi indikator A2 yang tidak ideal. Artinya, masih tingginya tingkat persentase total aset yang tidak menghasilkan terhadap total aset lembaga yang menandakan kondisi yang tidak stabil, namun selama 3 tahun terakhir terjadi penurunan persentase, oleh karena itu perlu diefisienkan lagi aset yang tidak menghasilkan agar dapat persentase yang menduduki posisi ideal. 4. Rates of Return and Cost R Indikator ini digunakan untuk mengukur perolehan pendapatan rata-rata untuk setiap aset yang paling produktif yang terdapat pada neraca. Selain itu juga, R mengukur biaya rata-rata untuk setiap utang dan modal yang paling penting. Hasilnya merupakan perolehan investasi rata-rata yang menunjukkan apakah CU memperoleh pendapatan dan mampu membayar sesuai tingkat bunga pasar atas aset, utang, dan modal. Perhitungan rates of return and cost meliputi 2 dua, yakni a. Biaya Keuangan R7 Perhitungan ini bertujuan untuk mengukur pendapatan biaya atas simpanan saham anggota. Tabel V.10 Data dividen, premi asuransi, pajak, dan simpanan saham CU Satu Hati Keterangan 2014 2015 2016 Total Dividen a Rp156.156.537 Rp172.143.154 Rp195.088.093 Total premi Asuransi b Rp0 Rp0 Rp0 Total Pajak c Rp19.391.291 Rp15.702.400 Rp15.919.900 Jumlah a+b+c Rp175.547.828 Rp187.845.554 Rp211.007.993 Total Simpanan Saham Rp1.706.186.700 Rp2.259.326.450 Rp2.694.212.700 Total simpanan saham tahun lalu Rp1.202.871.850 Rp1.706.186.700 Rp2.259.326.450 Sumber : Lampiran1,lampiran 2, lampiran 3, lampiran 4, lampiran 5, lampiran 6 Hasil perhitungan persentase pendapatan atas simpanan saham anggota sebagai berikut: Tahun 2014 = Tahun 2015 = Tahun 2016 = Penjelasan: Selama tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 diperoleh hasil secara berturut-turut 3,02, 2,37 dan 2,13. Persentase ini menunjukan tingkat pendapatan simpanan saham anggota yang berada pada posisi yang tidak ideal,dan justru semakin menurun selama 3 tahun terakhir sehingga, untuk meningkatkan pendapatan simpanan saham anggota, perlu memaksimalkan kinerja CU dalam kegiatannya. b. Biaya operasional R9 Perhitungan ini bertujuan untuk mengukur biaya yang terkait dengan manajemen dari semua aset yang dimiliki oleh CU. Biaya ini diukur sebagai persentase ttal aset dan menunjukkan derajat efisiensi operasional ataupun ketidakefisiensian operasional. Tabel V.11 Data biaya operasional dan aset CU Satu Hati Keterangan 2014 2015 2016 Biaya Operasional Rp955.797.270 Rp944.215.513 Rp1.054.036.739 Total aset Rp16.538.213.095 Rp20.346.439.493 Rp21.815.109.873 Total Aset tahun lalu Rp12.412.985.823 Rp16.538.213.095 Rp20.346.439.493 Sumber: Lampiran 1,lampiran 2, lampiran 3, lampiran 4, lampiran 5, dan lampiran 6 Catatan: Biaya operasional dalam perhitungan ini berkaitan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan CU yang berkaitan dengan kegiatannya, dalam hal ini biaya operasional tidak termasuk biaya bunga simpanan anggota. lihat halaman lampiran. Hasil perhitungan persentase efisiensi operasional CU dinyatakan sebagai berikut: Tahun 2014 = Tahun 2015 = Tahun 2016 = Penjelasan: Pada tahun 2014 sampai pada tahun 2016 diperoleh hasil perhitungan secara berturut-turut sebesar 6,60, 5,12, dan 4,9. Persentase ini menunjukan besarnya biaya yang dikeluarkan oleh CU dalam membiayai kegiatannya, bila dilihat selama 3 tahun terakhir maka diperoleh hasil persentase mendekati posisi yang ideal dan pada tahun 2016 berada pada posisi yang ideal. Artinya, biaya operasional yang dikeluarkan oleh CU sudah maksimal dan diharapkan bisa dikelola secara optimal untuk peningkatan penghasilan CU. 5. Liquidity Likuiditas L Indikator ini digunakan untuk menunjukkan apakah CU dalam kegiatannya dapat menangani uang tunainya atau tidak, sehingga CU selalu memiliki uang yang cukup, apabila tiba-tiba anggota menarik simpanannya. Selain itu juga, uang yang menganggur diukur untuk memasikan bahwa aset-aset yang tidak menghasilkan jangan sampai mengurangi pendapatan CU. a. Ketahanan Cadangan Kas Likuid L1 Perhitungan ini bertujuan untuk mengukur ketahanan cadangan kas likuid untuk memenuhi seluruh penarikan simpanan, setelah membayar semua kewajiban jangka pendek 30 hari. Tabel V.12 Data investasi, hutang, dan simpanan non saham Kas Likuid Keterangan 2014 2015 2016 Investasi likuid yang menghasilkan Rp3.886.063.837 Rp5.721.917.480 Rp6.715.365.039 aset likuid yang tidak menghasilkan Rp4.416.433.586 Rp4.728.074.808 Rp4.898.167.272 kewajiban jangka pendek 30 hari Rp0 Rp0 Rp0 total simpanan non saham Rp14.187.791.215 Rp17.270.654.99 9 Rp18.275.599.436 Sumber : lampiran 1, lampiran 3,lampiran 5 Catatan : Investasi likuid pada tabel diatas diperoleh dari penjumlahan bank, sibuhar, deposito, simpanan pada inkopdit, dan simpanan penyertaan. Hasil perhitungan persentase ketahanan cadangan kas likuid CU dinyatakan sebagai berikut: Tahun 2014 = Tahun 2015 = Tahun 2016 = Penjelasan: Pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 diperoleh hasil persentase secara berturut-turut sebesar 58,52, 60,51, dan 63,55. Persentase ini menunjukan posisi yang tidak ideal untuk indikator pengukuran L1 dan cenderung terus mengalami peningkatan persentase yang semakin jauh dari posisi yang ideal. Artinya, Cu sudah memiliki dana cadangan likuiditas yang mampu mencukupi kebutuhan jangka pendek maupun operasional lembaga, namun angka tersebut terlalu tinggi dari yang seharusnya, dengan kata lain dana yang tersedia belum dioptimalkan oleh CU khususnya dalam perputaran pinjaman anggota. 6. Sign of growth S Indikator ini digunakan untuk mengukur persentase pertumbuhan di setiap nomor perkiraan yang paling penting di laporan keuangan, juga pertumbuhan anggota. Dalam kondisi ekonomi dengan angka inflasi yang tinggi, perrtumbuhan nyata setelah dikurangkan dengan inflasi, merupakan kunci ketahanan jangka panjang CU. Ada 2 dua perhitungan indikator sign f growth, diantaranya: a. Pertumbuhan anggota S10 Perhitungan ini bertujuan untuk mengukur pertumbuhan anggota CU pada tahun berjalan. Tabel V.13 Data Jumlah Anggota CU Satu Hati Keterangan 2014 2015 2016 Jumlah anggota 4276 4470 4535 Jumlah anggota tahun sebelumnya 3668 4276 4470 Sumber: Data jumlah anggota CU Satu Hati Hasil perhitungan persentase pertumbuhan anggota CU Satu Hati dinyatakan sebagai berikut: Tahun 2014 = Tahun 2015 = Tahun 2016 = Penjelasan: Pada tahun 2014 diperoleh hasil perhitungan sebesar 16,58. Persentase ini menunjukan posisi yang sangat ideal karena lebih dari standar yang diharapkan. Dengan kata lain, pada tahun 2014 terjadi pertumbuhan CU khususnya dalam jumlah anggota dibuktikan dengan adanya penambahan jumlah anggota yang signifikan dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2015 diperoleh hasil perhitungan sebesar 4,54. Persentase ini menunjukan posisi yang tidak ideal. Artinya, pada tahun 2015 peningkatan jumlah anggota tidak sebanding dengan standar pengukuran yang diharapkan atau peningkatan jumlah anggota yang terjadi berada dibawah posisi yang diharapkan. Pada tahun 2016 diperoleh hasil perhitungan sebesar 1,46. Persentase ini menunjukan posisi yang tidak ideal. Artinya, pada tahun 2016 peningkatan jumlah anggota tidak sebanding dengan standar pengukuran yang diharapkan atau peningkatan jumlah anggota yang terjadi berada dibawah posisi yang diharapkan untuk itu perlu upaya di tahun selanjutnya agar terjadi peningkatan jumlah anggota yang sesuai dengan standar yang diharapkan dan berada pada posisi yang stabil. b. Pertumbuhan Total Aset S11 Perhitungan ini bertujuan untuk mengukur persentase perrtumbuhan total aset tahun berjalan. Tabel V. 14 Data jumlah total aset CU Satu Hati. Keterangan 2014 2015 2016 Total Aset Rp16.538.213.095 Rp20.346.439.493 Rp21.815.109.873 Total Aset sampai akhir tahun sebelumnya Rp12.412.985.823 Rp16.538.213.095 Rp20.346.439.493 Sumber : lampiran 1,lampiran 3, lampiran 5 Hasil perhitungan persentase pertumbuhan total aset CU Satu Hati pada tahun berjalan dinyatakan sebagai berikut: Tahun 2014 = Tahun 2015 = Tahun 2016 = Penjelasan: Pada tahun 2014 diperoleh hasil sebesar 33,23. Persentase ini jauh lebih besar dari standar yang diharapkan sehingga berada pada posisi yang sangat ideal. Artinya, CU memiliki peningkatan terhadap aset dari tahun sebelumnya dan aset semakin menguat pada tahun 2014. Aset yang kuat dapat berdampak positif maupun negatif terhadap perolehan pendapatan CU itu sendiri. Pada tahun 2015 diperoleh hasil sebesar 33,23. Meskipun persentase aset mengalami penurunan dari peningkatan aset tahun sebelumnya, persentase tersebut tetap berada pada posisi yang jauh lebih tinggi dari standar yang diharapkan sehingga tetap berada pada posisi yang sangat ideal. Artinya, CU memiliki peningkatan terhadap aset dari tahun sebelumnya dan aset semakin menguat pada tahun 2015. Pada tahun 2016 diperoleh hasil sebesar 7,22. Persentase ini mengalami peningkatan dari aset sebelumnya, namun peningkatan aset tidak sesuai dengan harapan sehingga berada pada posisi yang tidak ideal. Artinya, aset yang tumbuh tidak sebanding dengan tingkat inflasi yang terjadi atau berada di bawah tingkat inflasi.

C. Pembobotan Sistem PEARLS

Pada bagian ini, penulis menggunakan kerangka form penilaian kinerja keuangan untuk credit union , guna memudahkan dalam memberikan penilaian kinerja keuangan. Penilaian dilakukan mulai dari tahun 2014 sampai dengan tahun 2016. Penilaian tersebut dapat dilihat sebagai berikut: 1. Penilaian Kinerja Keuangan CU Satu Hati pada tahun 2014. Penilaiannya dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel V. 15 Formulir penilaian kinerja keuangan CU Satu Hati Tahun 2014 No Bidang Ideal Ratio Kinerja Keuangan Acctual Performance Score Predikat 1. Protection Perlindungan a. P1 100 91,54 3 Good b. P2 35 -4,77 1 Poor 2. Effective Financial Structure Struktur keuangan yang efektif a. E1 70-80 46,25 1 Poor b. E5 70-80 85,79 1 Poor c. E6 Mendekati 4 Excellent d. E9 10 -0,45 1 Poor Tabel V. 15 Form penilaian kinerja keuangan CU Satu Hati Tahun 2014 sambungan 3. Asset Quality Kualitas Aset a. A1 5 9,57 2 Fair b. A2 5 28,74 1 Poor 4. Rate of Return and cost tingkat pendapatan dan biaya a. R7 Market Rates 7,75 3,02 1 Poor b. R9 5 6,60 2 Fair 5. Liquidity Likuiditas a. L1 15-20 58,52 1 Poor 6. Sign of growth tanda-tanda pertumbuha n a. S10 12 16,58 4 Excellent b. S11 Inflasi 8.36 33,23 4 Excellent Total Score Fair 2. Penilaian Kinerja Keuangan CU Satu Hati tahun 2015 Penilaiannya dapat dilihat sebagai berikut: Tabel V.16 Formulir penilaian kinerja keuangan CU Satu Hati Tahun 2015 No Bidang Ideal Ratio Kinerja Keuangan Acctual Performance Score Predikat 1. Protection Perlindungan a. P1 100 122,89 4 Excellent b. P2 35 13,68 2 Fair 2. Effective Financial Structure Struktur keuangan yang efektif a. E1 70-80 46,21 1 Poor b. E5 70-80 84,88 1 Poor c. E6 Mendekati 4 Excellent d. E9 10 0,19 1 Poor 3. Asset Quality Kualitas Aset a. A1 5 7,32 2 Fair b. A2 5 24,05 1 Poor 4. Rate of Return and cost tingkat pendapatan dan biaya Tabel V.16 Formulir penilaian kinerja keuangan CU Satu Hati Tahun 2015 sambungan a. R7 Market Rates 7,50 2,37 1 Poor b. R9 5 5,12 2 Fair 5. Liquidity Likuiditas a. L1 15-20 60,51 1 Poor 6. Sign of growth tanda-tanda pertumbuhan a. S10 12 4,54 1 Poor b. S11 Inflasi 3.35 23,03 4 Excellent Total Score Fair 3. Penilaian Kinerja Keuangan CU Satu Hati tahun 2016 Tabel V. 17 Formulir penilaian kinerja keuangan CU Satu Hati Tahun 2016 No Bidang Ideal Ratio Kinerja Keuangan Acctual Performance Score Predikat 1. Protection Perlindungan a. P1 100 126,22 4 Excellent b. P2 35 15,15 2 Fair Tabel V.17 Form penilaian kinerja keuangan CU Satu Hati Tahun 2016 sambungan 2. Effective Financial Structure Struktur keuangan yang efektif a. E1 70-80 44,53 1 Poor b. E5 70-80 83,77 1 Poor c. E6 Mendekati 0 4 Excellent d. E9 10 0,22 1 Poor 3. Asset Quality Kualitas Aset a. A1 5 8,11 2 Fair b. A2 5 22,95 1 Poor 4. Rate of Return and cost tingkat pendapatan dan biaya a. R7 Market Rates 4,75 2,13 1 Poor b. R9 5 4,9 3 Good 5. Liquidity Likuiditas a. L1 15-20 63,55 1 Poor 6. Sign of growth tanda-tanda pertumbuhan a. S10 12 1,46 1 Poor b. S11 Inflasi 3.02 7,22 2 Fair Total Score Fair

D. Pembahasan Masalah

Pada bagian ini, penulis akan membahas permasalahan yang diteliti, yakni menyangkut kinerja keuangan CU Satu Hati apakah dalam keadaan sehat atau tidak atas dasar pengolahan data yang sudah dilakukan oleh penulis pada bagian sebelumnya, mulai dari perhitungan sistem PEALS , kemudian dilakukan pengolahan lanjutan pada tabel formulir penilaian kinerja keuangan, yang pada tabel tersebut membantu dalam menentukan tingkat kesehatan suatu credit union melalui score yang sudah ditentukan. Hasil dari pengolahan data tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1. Dalam menjawab permasalahan yang pertama, dapat dilihat pada pengolahan tabel uji kesehatan yang dilakukan dengan menggunakan perhitungan PEARLS untuk menentukan tingkat kesehatan CU Satu Hati dari tahun 2014 sampai pada tahun 2016 dan menggunakan penerapan score . Hasil dari perhitungan tersebut dijelaskan sebagai berikut: a. Kesehatan Kinerja Keuangan CU Satu Hati tahun 2014 Pada perhitungan tabel mengenai kinerja keuangan CU Satu Hati, didapatkan score keseluruhan dari perhitungan PEARLS , yakni sebesar 2 dua angka ini merupakan hasil pembagian rata-rata dari score seluruh komponen atau indikator PEARLS , yang mewakili score kinerja keuangan CU Satu Hati, kemudian angka tersebut dicocokkan pada tabel range untuk mengukur tingkat kesehatan credit union , dan angka tersebut berada pada kisaran range 1,75 – 2,5 yang menandakan kinerja keuangan CU Satu Hati pada tahun 2014 dalam