Pengukuran biaya untuk modal kerja. 2.

1 Untuk perbaikan keadaan ekonomi anggota: a Memberikan pinjaman yang murah pada saat anggota membutuhkannya jangka pendek b Menolong anggota dalam memperbesar smber keuangan mereka dengan terbentuknya simpanan sendiri. c Menolong anggota untuk memperbesar kemampuan dalam menggunakan uang secara tepat dan berhemat jangka panjang. 2 Untuk perkembangan kepribadian anggota a Mengembangkan kebebasan anggota dalam menentukan hidupnya sendiri b Mengembangkan sikap harga diri serta rasa percaya diri anggota karena setiap anggota sama-sama dihormati, dan apabila anggota credit union telah berhasil membentuk simpanan maka dengan sendirinya naik dalam penghargaan oleh masyarakat. c Mengembangkan sikap bertanggung jawab para anggota dengan cara diajak membuat perencanaan untuk hari kedepan dengan memanfaatkan simpanan maupun pinjaman sesuai dengan rencana yang dibuat. d Mengembangkan sikap sosial anggota untuk memperhatikan kepentingan bersama sesama anggota dan masyarakat, dan diberikan dorongan untuk mau bekerja sama dalam memecahkan persoalan sosial ekonomi yang dihadapi bersama-sama. 3 Perbaikan kepentingan sosial golongan dan masyarakat a Dengan memajukan golongan masyarakat yang membentuk Credit union untuk kepentingan bersama,bukan saja untuk menolong anggota seorang diri, tetapi melalui kerja sama semua anggota yang mempunyai suatu kepentingan bersama. Karena adanya kepentingan bersama itu, maka timbulah suatu ikatan yakni Ikatan Pemersatu atau Cammon Bond of interest. Credit union ini cocok untuk semua golongan yang mempunyai suatu ikatan pemesatu di dalam bidang sosial dan ekonomi masyarakat. Dengan kata lain, Ikatan Pemersatu dimaksudkan untuk mengikat orang-orang yang memiliki kepentingan sosial-ekonomi yang sama, sehingga terbuka untuk siapa saja yang diikat oleh kepentingan tersebut. 4. Penilaian kinerja keuangan a. Pengertian Kinerja Keuangan Berikut ini beberapa pendapat dari beberapa para ahli mengenai kinerja keuangan perusahaan: 1 Menurut Sutrisno 2009:53,kinerja keuangan perusahaan merupakan prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan perusahaan tersebut. 2 Menurut Fahmi 2011:2, kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan merupakan satu gambaran mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang menceminkan prestasi kerja dalam periode tertentu. 3 Berdasarkan S.K Menteri Keuangan RI No.740KMK.001989, kinerja adalah prestasi yang dicapai dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan tingkat kesehatan.

b. Tujuan Penilaian Kinerja Keuangan

Tujuan dari penilaian kinerja keuangan antara lain Munawir,2012:31 : 1 Mengetahui tingkat likuiditas, yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera diselesaikan pada saat ditagih. 2 Mengetahui tingkat solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasi, kewajiban keuangan yang dimaksud mencakup keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. 3 Mengetahui tingkat profitabilitas atau rentabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva atau modal secara produktif. 4 Mengetahui tingkat stabilitas, yaitu kemampuan perusahaan dalam menjalankan dan mempertahankan usahanya sehingga tetap stabil. Kemampuan yang dimaksud diukur dari kemampuan perusahaan membayar hutang-hutang dan beban bunga tepat pada waktunya. Dalam menilai kesehatan Koperasi lembaga keuangan non bank mengacu pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan usaha kecil dan menengah Republik Indonesia No :14PerM.KUKMXII2009 tentang pedoman penilaian kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Tujuannya untuk memberikan pedoman kepada pejabat penilai,gerakan koperasi, dan masyarakat agar KSP dan USP dapat melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip koperasi yang dikelola secara profesional sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan kesehatan. Namun untuk mengukur kinerja credit union atau koperasi kredit, WOCCU World Council of Credit Union telah mengenalkan sistem pemantauan kinerja yang dinamakan PEARLS, sistem ini terdiri dari 44 indikator pengukuran. WOCCU menganggap penilaian sistem PEARLS dianggap paling sesuai untuk menilai kinerja dari suatu credit union . Kemudian oleh ACCU The Asian Confederation of Credit Union sistem PEARLS yang terdiri dari 44 indikator pengukuran tersebut disederhanakan dan dipilih indikator mana saja yang sesuai dengan keadaan credit union yang ada di Asia termasuk Indonesia, Oleh karenanya, terpilih 13 indikator yang disertakan dalam perhitungan PEARLS . Indikator-indikator PEARLS yakni Protection , effective financial structure, asset quality, rates of return and cost, liquidity and signs of growth.

5. Laporan Keuangan

a. Pengertian Laporan Keuangan