Tuntutan Jaksa Penuntut Umum

3. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum

Berkaitan dengan surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum, tertanggal 02 agustus 2010 No.Reg. Perkara: PDM-104Ep.2S.Rph082010, Jaksa Penuntut Umum mendakwa Indra Fajar telah melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Pasal 279 ayat 1 satu butir a KUHP. Selanjutnya Jaksa Penuntut Umum melakukan penuntutan requisitor pada sidang Pengadilan Negeri Lubuk Pakam. Berbeda halnya tuntutan dengan surat dakwaan yang dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum. Surat dakwaan diajukan pada sidang pengadilan dan dibacakan pada saat permulaan sidang. Sedangkan tuntutan diajukan setelah pemeriksaan dinyatakan selesai. Requisitor surat tuntutan pidana terdapat dalam ketentuan Pasal 182 ayat 1 satu butir a KUHAP, sedangkan surat dakwaan terdapat dalam ketentuan Pasal 143 ayat 1 satu KUHAP. Surat dakwaan berfungsi mengantarkan perkara pidana di muka pengadilan dengan permintaan agar diperiksa dan diadili. Sedangkan surat tuntutan berfungsi sebagai surat tuntutan di muka pengadilan agar terdakwa diputuskan dengan pernyataan bersalah atau tidak. Surat dakwaan dibuat dalam tingkat tuntutan pada kejaksaan, didasarkan atas pemeriksaan penyidikan pihak kepolisian ataupun pihak kejaksaan sendiri, sedangkan surat tuntutan dibuat pada proses persidangan di muka pengadilan dengan dasar hal-hal yang terjadi pada pemeriksaan sidang. Jadi pengertian requisitor adalah tuntutan dari Penuntut Umum, yang dibacakan tuntutannya dalam suatu proses pengadilan pidana apabila pemeriksaan tersebut sudah selesai, artinya terdakwa, saksi-saksi serta alat-alat bukti lainnya Universitas Sumatera Utara yang berkaitan dengan perkara tersebut sudah didengar keterangannya dan diperiksa serta diteliti sebagaimana mestinya. Dalam tuntutan itu, apabila menurut Penuntut Umum telah terbukti perbuatan-perbuatan seperti yang dituntut terhadap terdakwa, Penuntut Umum menuntut supaya dijatuhi hukuman pidana atau suatu tindakan, dengan menyebut peraturan-peraturan hukum pidana yang telah dilanggar oleh terdakwa. Kebenaran bahwa surat dakwaan adalah dasar tuntutan pidana dapat terlihat dalam hal sebagai berikut: 1. Dalam surat tuntutan pidana, tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa diuraikan kembali sebelum diketengahkan hasil-hasil pemeriksaan sidang dalam tuntutan pidana tersebut. 2. Fakta-fakta hasil pemeriksaan sidang, tidak lain dari pada hasil pembuktian penuntut umum atas apa yang telah didakwakannya dalam surat dakwaan yang dibacakannya diawal persidangan. 3. Dalam pembahasan yuridis yang merupakan bagian inti dari pada tuntutan pidana, Penuntut Umum menguraikan segala fakta yang terungkap di persidangan dan kemudian mempertemukan fakta-fakta itu dengan unsur- unsur tindak pidana yang didakwakannya dalam surat dakwaan. 4. Dari hasil pembahasan yuridis dengan penggunaan fakta-fakta yang terungkap di persidangan, Penuntut Umum secara konkrit telah memperoleh gambaran selengkapnya tentang tindak pidana apa yang telah terbukti, kapan dan dimana tindak pidana dilakukan, bagaimana tindak pidana itu dilakukan beserta akibat-akibatnya, barang bukti apa Universitas Sumatera Utara saja yang telah diajukan dalam persidangan dan siapa yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai pelaku tindak pidana itu, maka Penuntut Umum menunjuk kembali kepada dakwaannnya dan menyatakan dakwaan yang mana yang terbukti dan yang mana tidak terbukti atau tidak perlu dibuktikan lagi. 5. Pada saat Penuntut Umum meminta hukuman yang akan dijatuhkan kepada terdakwa, sekali lagi Penuntut Umum menunjukan kepada kualifikasi tindak pidana yang terbukti sesuai dengan dakwaannya. Pidana pada hakekatnya adalah penderitaan atau nestapa yang sifatnya tidak menyenangkan, pidana tersebut diberikan atau dijatuhkan oleh badan Negara yang mempunyai kekuasaan untuk itu dan dikenakan kepada seseorang yang telah melakukan suatu perbuatan pidana. Oleh karena itu, Penuntut Umum dalam menyusun tuntutan pidana harus memperhatikan faktor-faktor yang memberatkan dan meringankan, antara lain: 1. Faktor yang memberatkan: a. Terdakwa sudah pernah dihukum. b. Perbuatan terdakwa sangat tercela. c. Terdakwa telah menikmati hasil. d. Terdakwa mangkir atas dakwaan jaksa, sehingga memperlambat jalannya sidang. 2. Faktor yang meringankan: a. Terdakwa masih muda. b. Terdakwa belum pernah dihukum. Universitas Sumatera Utara c. Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya. d. Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan. e. Terdakwa menyesali perbuatannya. Menurut konsiderans dalam Surat Edaran No. SE 001J.A41995 tentang Pedoman Tuntutan Pidana, disebutkan arti pentingnya Pedoman Tuntutan Pidana, yaitu antara lain untuk mewujudkan tuntutan pidana: 1. Yang lebih memenuhi rasa keadilan yang hidup dan berkembang di dalam masyarakat 2. Membuat jera para pelaku tindak pidana, mampu menimbulkan dampak pencegahan dan mempunyai daya tangkal bagi yang lainnya 3. Menciptakan kesatuan kebijaksanaan penuntutan, sejalan dengan asas bahwa kejaksaan adalah satu dan tidak terpisahkan. 4. Menghindarkan adanya disparitas tuntutan pidana untuk perkara-perkara sejenis antara satu daerah dengan lainnya dengan memperhatikan faktor kasuistik pada setiap perkara. Surat tuntutan berisi bagian-bagian mana dan ketentuan-ketentuan pidana yang didakwakan terhadap terdakwa yang telah terbukti disertai dengan penjelasan dari setiap unsur delik yang didakwakan. 116 116 Syafruddin kalo, Makalah Hukum Acara Pidana Teori dan Praktek, Disampaikan Pada Program Pendidikan Khusus Profesi Advokat, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Advokat Indonesia Cabang Medan Kerjasama Dengan Fakultas Hukum Universitas Darma Agung Medan, 2007, hal. 37 Adapun tuntutan Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Lubuk Pakam tertanggal 30 September 2010 dalam persidangan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Menyatakan terdakwa Indra Fajar secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana melakukan perkawinan kembali tanpa izin, sebagaimana diatur dan diancam ketentuan Pasal 279 ayat 1 satu KUHP dalam surat dakwaan tunggal. 2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa selama 1 satu tahun dan 6 enam bulan. 3. Menyatakan barang bukti berupa: a. 1 satu buah buku nikah warna hijau dengan nomor : 91751II97 tertanggal 24 Februari 1997 untuk isteri. b. 1 satu buah budel fotocopy sertifikat hak milk nomor: 981 an. Indra Fajar. c. 1 satu buah budel fotocopy hak tanggungan nomor. 30712009. d. 1 satu lembar fotocopy kartu keluarga an. Indra Fajar. e. 2 dua lembar fotocopy buku nikah antara Indra Fajar dan Witri Ningsih. f. 1 satu lembar fotocopy KTP Indra dan Witri Ningsih. g. 2 dua lembar fotocopy perjanjian kredit nomor: 028pk264008.09. h. 1 satu buah buku nikah warna coklat untuk suami seri bx 4978444 tertera data-data Indra Fajar sebagai suami dan Witri Ningsih sebagai isteri yang dikeluarkan oleh KUA Kec. Merek tertanggal 04 Juli 2008. 4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 1.000,- seribu rupiah. Universitas Sumatera Utara Sebagaimana tuntutan Jaksa Penuntut Umum Lubuk Pakam tersebut diatas, setelah memeriksa alat-alat bukti, fakta-fakta hukum dipersidangan. Selanjutnya Hakim oleh karena peraturan perundang-undangan diberi kewenangan memeriksa, mengadili dan memberikan putusan terhadap perkara tersebut.

4. Pertimbangan Hakim

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Analisis Tentang Putusan Mahkamah Agung Dalam Proses Peninjauan Kembali Yang Menolak Pidana Mati Terdakwa Hanky Gunawan Dalam Delik Narkotika

1 30 53

Pertanggungjawaban Pidana Notaris Terhadap Akta yang Dibuatnya (Studi Putusan Mahkamah Agung Register No. 1099K/PID/2010)

8 79 154

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

Pertanggungjawaban Pidana Dokter (Studi Putusan Makamah Agaung Nomor 365 K/Pid/2012)

4 78 145

Pertanggungjawaban Pidana Dokter Yang Melakukan Malpraktek ( Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 365K/PID/2012 )

3 41 88