Serdang sesuai dengan kartu keluarga Nomor 0201020901073 tanggal 11 agustus 2009.
Selanjutnya pada tanggal 25 Agustus 2009, IF mengajukan kredit modal kerja di cabang pembantu Bank Danamon Lubuk Pakam dengan melampirkan foto
copy buku nikah dan identitas lainnya bahwa ia secara sah beristrikan WN. Namun pada hari minggu tanggal 18 oktober 2009 sekira pukul 15.00 Wib di Dusun IV
Desa Pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai sewaktu saksi korban NR sedang membongkar-bongkar pakaian anak-anaknya. Saksi NR
terkejut menemukan foto copy buku nikah antara suaminya IF dengan WN. IF dalam hal melakukan perkawinan yang kedua dengan WN mengetahui benar
masih mempunyai hubungan suami istri yang sah dengan NR dan tidak ada izin dari pengadilan membolehkan berpoligami serta belum menceraikan NR.
Kemudian saksi korban NR menanyakan hal tersebut kepada IF. Namun IF marah-marah dan merobek-robek semua fotocopy buku nikah tersebut sehingga
terjadi pertengkaran mulut antara IF dengan NR. Akibat dari perbuatan IF tersebut, Saksi korban NR melaporkan perbuatan IF melakukan kawin kembali tanpa
persetujuan istri dan izin pengadilan kepada pihak Kepolisian setempat sehingga diproses oleh penyelidik dan penyidik untuk ditindaklanjutin ke sistem peradilan
pidana.
2. Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
Universitas Sumatera Utara
Selaku lembaga yang menjalankan fungsi penuntutan maka berdasarkan ketentuan Pasal 14 KUHAP Penuntut Umum mempunyai wewenang:
113
a. Menerima dan memeriksa berkas perkara penyidikan dari penyidik atau penyidik pembantu.
b. Mengadakan prapenuntutan apabila ada kekurangan pada penyidikan dengan memperhatikan ketentuan Pasal 110 ayat 3 tiga dan ayat 4
empat, dengan memberi petunjuk dalam rangka penyempurnaan penyidikan dari penyidik.
c. Memberikan perpanjangan penahanan, melakukan penahanan atau penahanan lanjutan dan atau mengubah status tahanan setelah
perkaranya dilimpahkan ke pengadilan. d. Membuat surat dakwaan.
e. Melimpahkan perkara ke pengadilan. f. Menyampaikan pemberitahuan kepada terdakwa tentang ketentuan hari
dan waktu perkara disidangkan yang disertai surat panggilan, baik kepada terdakwa maupun kepada saksi, untuk datang pada sidang yang
telah ditentukan.
g. Melakukan penuntutan. h. Menutup perkara demi kepentingan hukum.
i. Mengadakan tindakan lain dalam lingkup tugas dan tanggungjawab
sebagai penuntut umum menurut ketentuan undang-undang ini. j. Melaksanakan penetapan hakim.
Berkaitan dengan wewenang Penuntut Umum diatas yang diberikan oleh
Undang-undang. Berdasarkan ketentuan Pasal 143 ayat 1 satu KUHAP menyatakan secara jelas bahwa untuk mengadili suatu perkara, Penuntut Umum
wajib mengajukan permintaan disertai dengan suatu Surat Dakwaan. Menurut M Yahya Harahap, “Surat Dakwaan adalah surat atau akta yang memuat rumusan
tindak pidana yang didakwakan kepada terdakwa yang disimpulkan dan ditarik
113
Lihat Pasal 14 Undang-undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana.
Universitas Sumatera Utara
dari hasil pemeriksaan penyidikan, dan merupakan landasan bagi hakim dalam pemeriksaan dimuka sidang pengadilan”.
114
Dakwaan Penuntut Umum Kejaksaan Lubuk Pakam berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Lubuk Pakam Nomor Registrasi: 1412Pid.B2010PN-LP
adalah sebagai berikut: Bahwa terdakwa Indra Fajar pada hari minggu tanggal 18 oktober 2009
sekira pukul 15.00 wib atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan oktober 2009 atau pada waktu lain dalam tahun 2009 bertempat
tinggal dirumah milik terdakwa di Dusun IV Desa Pasar Bengkel Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Bedagai, atau setidak-
tidaknya pada suatu tempat dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Lubuk Pakam, melakukan perkawinan, sedang diketahuinya bahwa
perkawinan atau perkawinan-perkawinannya yang ada merupakan halangan yang sah untuk melakukan perkawinan kembali, yang dilakukan
oleh terdakwa Indra Fajar.
115
Sebagaimana uraian dakwaan Penuntut Umum diatas, yang telah dilimpahkan ke meja pengadilan. Penuntut Umum mendakwa Indra Fajar dengan
dakwaan tunggal yaitu mendakwa Indra Fajar melanggar ketentuan Pasal 279 ayat 1 satu butir a KUHP yang berbunyi “diancam dengan pidana penjara paling lama
5 lima tahun: barangsiapa mengadakan perkawinan padahal mengetahui bahwa perkawinan atau perkawinan-perkawinan yang telah ada menjadi penghalang yang
sah untuk itu”. Selanjutnya mengacu kepada perintah ketentuan Pasal 182 ayat 1 satu butir a KUHAP yang berbunyi: setelah pemeriksaan dinyatakan selesai,
Penuntut Umum mengajukan tuntutan pidana secara tertulis.
114
M.Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP, Jakarta: Pustaka Kartini, 1985, hal. 414-415
115
Lebih lanjut Lihat Putusan Mahkamah Agung Registrasi Nomor 330KPid2012. hal 1
Universitas Sumatera Utara
3. Tuntutan Jaksa Penuntut Umum