suatu penelitian ilmiah. Oleh karenanya pada saat melakukan penelitian seseorang harus memperhatikan ilmu pengetahuan yang menjadi induknya.
47
Menurut Sunaryati Hartono, metode penelitian adalah cara atau jalan atau proses pemeriksaan atau penyelidikan yang menggunakan cara penalaran dan teori-
teori yang logis-analitis logika, berdasarkan dalil-dalil, rumus-rumus dan teori-teori suatu ilmu atau beberapa cabang ilmu tertentu, untuk menguji kebenaran atau
mengadakan verifikasi suatu hipotesis atau teori tentang gejala-gejala atau peristiwa alamiah, peristiwa social atau peristiwa hukum tertentu.
48
Selanjutnya Soerjono Soekanto menjelaskan yang dimaksud dengan penelitian hukum adalah kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika,
dan pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari satu atau segala hukum tertentu dengan jalan menganalisisnya.
49
Adapun metode penelitian yang dipergunakan dalam menjawab permasalahan yang timbul dalam tesis ini adalah
sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tesis ini adalah penelitian Normatif yaitu penelitian yang difokuskan untuk mengkaji penerapan
kaidah-kaidah atau norma-norma hukum positif. Penelitian hukum normatif disebut juga penelitian hukum doktrinal, karena penelitian ini dilakukan atau
47
Soemitro Ronny Hanintijo, Metodologi Penelitian Hukum dan Juru Materi, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005, hal. 9
48
Sunaryati Hartono, Penelitian Hukum Indonesia Pada Akhir Abad ke-20, Bandung: Alumni, 1994, hal. 105
49
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta: Universitas Indonesia, 1986, hal. 43
Universitas Sumatera Utara
ditujukan pada peraturan-peraturan yang tertulis atau bahan hukum yang lain. Penelitian hukum ini juga disebut sebagai penelitian kepustakaan. Hal ini
disebabkan karena penelitian lebih banyak dilakukan terhadap data yang bersifat sekunder yang ada di perpustakaan. Penelitian kepustakaan demikian dapat pula
dikatakan sebagai lawan dari penelitian empiris.
50
2. Sumber Bahan Hukum
Penelitian hukum normatif yang menitikberatkan pada studi kepustakaan dan berdasarkan pada data sekunder, maka bahan yang dipergunakan dapat dibagi
kedalam beberapa kelompok, yaitu: 1. Bahan Hukum Primer, meliputi seluruh peraturan perundang-undangan yang
relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian, antara lain: a. Undang-undang Dasar 1945.
b. Kitab Undang-undang Hukum Pidana. c. Undang-undang No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
d. Undang-undang No 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama. e. Undang-undang No 1 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum
Acara Pidana. f. Peraturan Pemerintah No 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-
undang Perkawinan. g. Intruksi Presiden No 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam.
h. Putusan Mahkamah Agung No.330KPid2012.
50
Bambang Waluyo, Penelitian Hukumdalam Praktek,Jakarta: Sinar Grafika,2010, hal.13
Universitas Sumatera Utara
i. Peraturan perundang-undangan lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. 2. Bahan Hukum Sekunder, merupakan bahan hukum yang memberikan
penjelasan mengenai bahan hukum primer sebagaimana yang terdapat dalam kumpulan pustaka yang bersifat sebagai penunjang dari bahan hukum primer,
yang terdiri dari: a. Buku-buku.
b. Jurnal-jurnal. c. Majalah-majalah.
d. Artikel-artikel. e. Dan berbagai tulisan lainnya.
3. Bahan Hukum Tersier berupa bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder,
seperti: Kamus Hukum, Ensiklopedia, Majalah dan Jurnal Ilmiah.
51
3. Teknik Pengumpulan Data