Kemampuan Bertanggungjawab Putusan Hakim

berlaku. Hal ini dapat dilihat dari perbuatan Terdakwa Indra Fajar melakukan perkawinan poligami secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan istri yang sahnya dan tidak adanya itikad baik Terdakwa Indra Fajar dengan mengajukan permohonan ke pengadilan agama untuk mendapatkan perlindungan dan keabsahan perkawinan poligaminya. Perbuatan yang dilakukan Terdakwa Indra Fajar merupakan perbuatan yang dilarang oleh peraturan perundang-undangan berlaku.

d. Kemampuan Bertanggungjawab

Mengenai kemampuan bertanggungjawab toerekeningsvatbaarheid KUHP tidak memberikan perumusan. Akan tetapi kemampuan bertanggungjawab ditemukan dalam Memorie van Toelichting Mvt secara negatif menyebutkan mengenai pengertian kemampuan bertanggungjawab, yaitu tidak ada kemampuan bertanggungjawab pada sipembuat. Memorie van Toelichting Mvt hanya melihat dua hal orang dapat menerima adanya ontoerekeningsvatbaarheid tidak ada kemampuan bertanggungjawab yaitu: a. Dalam hal pembuat tidak diberi kemerdekaan memilih antara berbuat atau tidak berbuat apa yang oleh undang-undang dilarang atau diperintah, dengan kata lain dalam hal perbuatan yang dipaksa. b. Dalam hal ada di dalam suatu keadaan tertentu sehingga ia tidak dapat menginsyafi bahwa perbuatannya dengan hukum dan ia tidak mengerti akibat perbuatannya itu, misalnya gila. 135 Arti kemampuan bertanggungjawab sangat bergantung kepada ilmu pengetahuan, mengingat sulitnya sedemikian, yang membenarkan adanya penerapan sesuatu upaya pemidanaan, baik dilihat dari sudut umum maupun 135 E.Utrecht, Hukum Pidana II, Jakarta:Penerbit Universita, 1960, hal. 292 Universitas Sumatera Utara dari orangnya. Kemampuan bertanggungjawab itu didasarkan pada suatu keadaan dan kemampuan jiwa verdelijke vermogens orang tersebut. 136 a. Ia mampu untuk mengetahui atau menyadari bahwa perbuatannya bertentangan dengan hukum. Seseorang mampu bertanggungjawab jika jiwanya sehat, yaitu apabila: b. Ia dapat menentukan kehendaknya sesuai dengan kesadaran tersebut. 137 Dihubungkan dengan studi putusan Mahkamah Agung No 330KPid 2012, Elemen kemampuan bertanggungjawab dapat dilihat dari diri Terdakwa Indra Fajar berusia 36 tahun memiliki jiwa bathin yang sehat, dan tidak terdapatnya kondisi-kondisi tertentu yang dianggap sebagai kondisi-kondisi yang memaafkan, yang oleh oranglain dapat dimaklumi kenapa ia melakukan tindakan tersebut. Dengan perkataan lain tiada alasan yang meniadakan pemidanaan terhadap pelaku, yang dikenal sebagai dasar penghapus pidana meliputi alasan pemaaf dan alasan pembenar. Alasan Pemaaf termuat dalam ketentuan Pasal 44 ayat 1 satu KUHP berbunyi: “Barangsiapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena penyakit, tidak dipidana”. Sedangkan Alasan pembenar termuat dalam ketentuan Pasal 50 KUHP berbunyi: “Barangsiapa melakukan perbuatan untuk melaksanakan ketentuan Undang-undang, tidak dipidana”. 136 Ibid, hal. 244-245 137 Sudarto, Hukum Pidana I, Jakarta: Rineka Cipta, hal. 95 Universitas Sumatera Utara Oleh karena itu, perbuatan dari Terdakwa Indra Fajar melakukan perkawinan kembali dengan Witri Ningsih tanpa persetujuan isteri yang sah, jika dilihat dari konsep pertanggungjawaban pidana telah memenuhi elemen- elemen pertanggungjawaban pidana, sehingga patut diberikan pemidanaan atas perbuatan yang telah dilakukannya.

2. Analisis Pertimbangan Hakim Nomor 330KPid2012

Dokumen yang terkait

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Analisis Tentang Putusan Mahkamah Agung Dalam Proses Peninjauan Kembali Yang Menolak Pidana Mati Terdakwa Hanky Gunawan Dalam Delik Narkotika

1 30 53

Pertanggungjawaban Pidana Notaris Terhadap Akta yang Dibuatnya (Studi Putusan Mahkamah Agung Register No. 1099K/PID/2010)

8 79 154

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

Pertanggungjawaban Pidana Dokter (Studi Putusan Makamah Agaung Nomor 365 K/Pid/2012)

4 78 145

Pertanggungjawaban Pidana Dokter Yang Melakukan Malpraktek ( Studi Putusan Mahkamah Agung Nomor 365K/PID/2012 )

3 41 88