2.4 Tween 80
Polioksietilen 20 sorbitan monooleat yang biasa disebut juga dengan Tween 80 termasuk dalam jenis surfaktan nonionik yang berasal dari sorbitan polioksilat dan
asam oleat. Rumus molekulnya adalah C
64
H
124
O
26
. Tween 80 memiliki bobot molekul 1310 grammol, densitas sebesar 1.06-1.09 grammL. Tween 80 berupa cairan kental
berwarna kuning dan larut dalam air. Gugus hidrofiliknya adalah polieter yang disebut juga gugus polioksietilen polimer dari etilen oksida. Tween 80 biasa digunakan
dalam es krim dan obat tetes mata. Tween merupakan surfaktan nonionik yang bersifat biodegradabel dan tidak toksik Quintero, 2005. Struktur Tween 80 dapat dilihat pada
Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Struktur molekul Tween 80 Schraam, 2005.
2.5 Polivinil Alkohol PVA
Polivinil alkohol memiliki film yang sangat baik, membentuk pengemulsi dan perekat. Hal ini juga tahan terhadap minyak, lemak dan pelarut , tidak berbau dan tidak
beracun. Memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan fleksibilitas, serta oksigen yang
Universitas Sumatera Utara
tinggi dan sifat aromanya penghalang. Namun sifat ini tergantung pada kelembaban , dengan kata lain, dengan kelembaban tinggi lebih banyak menyerap air, yang
bertindak sebagai peliat, sehingga mengurangi kekuatan tarik, tetapi meningkatkan elongasi dan kekuatan sobek. PVA memiliki titik leleh 230 °C dan 180 – 190 °C 356 -
374
o
F untuk nilai hidrolisis penuh dan hidrolisis sebagian, masing-masing terurai dengan cepat di atas 200 °C http:en.wikipedia.orgwikiPolyvinyl_alcohol
Gambar 2.7. Struktur Polivinil Alkohol
Polivinil alkohol adalah plastik yang larut dalam air yang paling banyak digunakan secara komersial saat ini. Polivinil alkohol memiliki beberapa singkatan yang umum
dipakai yaitu, PVOH, PVA, dan PVAL. Polivinil alkohol PVOH merupakan zat yang tidak berasa, tidak berbau, dapat terurai oleh alam dan biokompatibel. Selain dapat
terlarut dalam air, Polivinil alkohol juga dapat larut dalam etanol. Namun, zat ini tidak dapat larut dalam pelarut organik.
PVOH dikembangkan pertama kali oleh Hermann dan Haehnel pada tahun 1924. Proses pembuatan PVOH dilakukan dengan menghidrolisis polivinil asetat
PVAc. Tingkat konsumsi PVOH di dunia telah mencapai beberapa ratus ribu ton per tahun dan diprediksi akan meningkat sekitar 2,5 per tahun antara tahun 2006 dan
2011. Terdapat sejumlah produsen PVOH di seluruh dunia yang mayoritas berbasis di negara-negara Asia. Cina memiliki pangsa pasar terbesar dengan porsi 45 pada tahun
2006 dan nilai ini diperkirakan akan terus berkembang. Selain Cina, Jepang dan Amerika merupakan dua buah negara yang berperan baik sebagai konsumen maupun
sebagai produsen Ogur, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu pemanfaatan PVOH sebagai bahan sekali pakai adalah aplikasi PVOH pada kantong kotoran hewan yang akan terurai setelah dibuang. Selain itu,
PVOH juga dapat diaplikasikan pada bola golf, sehingga pegolf tidak perlu mencari bolanya setelah dipukul karena bola tersebut akan terurai di alam. Di dalam industri
pangan, PVOH digunakan sebagai bahan pelapis karena sifatnya kedap terhadap uap air. PVOH mampu menjaga komponen aktif dan bahan lainnya yang terkandung di
dalam bahan dari kontak dengan oksigen. Secara komersial, PVOH adalah plastik yang paling penting dalam pembuatan
film yang dapat larut dalam air. Hal ini ditandai dengan kemampuannya dalam pembentukan film, pengemulsi, dan sifat adesifnya. PVOH memiliki kekuatan tarik
yang tinggi, fleksibilitas yang baik, dan sifat penghalang oksigen yang baik. Berikut
ini adalah table 2.6 yang menjelaskan karakter fisik PVOH.
Tabel 2.6 Karakter fisik Polivinil Alkohol Karakter
Nilai Densitas
1.19-1.31 gcm
3
Titik Leleh 180-240
o
Titik Didih C
228 Suhu Penguraian
o
180
o
C Sumber: Ogur, 2005
2.6 Dietanolamida