Hydrophilic - Liphophilic Balance HLB

2.3.2 Hydrophilic - Liphophilic Balance HLB

Aturan dalam teknologi emulsi adalah jika emulsifier yang terlarut dalam air cenderung memberikan emulsi ow dan emulsifier yang terlarut dalam minyak memberikan emulsi wo. Konsep ini dikenal sebagai rumus Bancroft. Rumus Bancroft ini semuanya bersifat kualitatif, sehingga untuk membuat hubungan kuantitatif antara hidrofilisitas surfaktan dan fungsi dari larutan, Griffin pada tahun 1949 memperkenalkan konsep keseimbangan HLB dari surfaktan. HLB adalah harga yang harus dimiliki oleh emulgator atau campuran emulgator sehingga pertemuan antara fase lipofil dengan air dapat menghasilkan emulsi dengan tingkat dispersitas atau stabilitas yang optimal. Dengan metode ini, tiap zat mempunyai harga HLB atau angka yang menunjukkan polaritas dari zat tersebut. Yang ditunjukkan pada table 2.3 Supriyo, 2007. Tabel 2.3 Aktivitas dan Harga HLB Surfaktan Aktivitas Harga HLB Emulsifyer wo 4 – 6 Wetting Agent Zat Pembasah 7 – 9 Emulsifyer 8 – 18 Detergents Zat Pembersih 10 – 18 Griffin telah mengemukakan suatu skala ukuran HLB atau surfaktan. Dari skala daerah efisiensi HLB optimum untuk tiap golongan surfaktan, makin tinggi harga HLB surfaktan maka zat itu akan bersifat polar. Harga HLB beberapa Surfaktan yang ditunjukkan pada table 2.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.4 Harga HLB Beberapa Surfaktan Nama Kimia Nama Dagang HLB Sorbitan monolaurat Span 20 8.6 Sorbitan mono palmitat Span 40 6.7 Sorbitan monostearat Span 60 4.7 Sorbitan tristearat Span 65 2.1 Sorbitan monooleat Span 80 4.3 Sorbitan trioleat Span 85 1.8 Polioksietilen Sorbitan monolaurat Tween 20 16.7 Polioksietilen Sorbitan monopalmita Tween 40 15.6 Polioksietilen Sorbitan monostearat Tween 60 14.9 Polioksietilen Sorbitan tristearat Tween 65 10.5 Polioksietilen Sorbitan monooleat Tween 80 15.0 Polioksietilen Sorbitan monotrioleat Tween 85 11.0 Natrium lauril sulfat - 40.0 Natrium oleat - 18.0 Asam oleat - 1.0 http:id.shvoong.comketidakstabilan-emulsi-dan-efisiensi-surfaktan. Untuk operasi pada suhu ruangan angka HLB yang diprediksi berdasarkan Griffin atau Davies dalam pemilihan emulsifier cukup memberikan hasil yang baik. Masalahnya adalah jika terjadi kenaikan suhu selama emulsifikasi atau ketika emulsi yang telah terbentuk disimpan pada suhu rendah. Surfaktan non-ionik dari tipe polyoethylene sangat peka terhadap suhu, dimana pada umumnya memberi emulsi ow pada kondisi ambient dan emulsi wo pada suhu yang meningkat. Oleh karena faktor- faktor seperti konsentrasi elektrolit, polaritas minyak dan ratio air – minyak sangat berpengaruh pada tipe emulsi yang akan terbentu, maka nampaknya angka HLB saja tidak dapat digunakan sebagai alat yang universal untuk memilih emulsifier yang tepat atau untuk menentukan tipe emulsi yang akan terbentuk. Universitas Sumatera Utara

2.3.3 Metode HLB untuk Memilih Surfaktan