Karakterisasi dengan Uji Viskositas Penentuan Energi Aktifasi Karakterisasi Uji Padatan

3.3.2 Proses Pembutan Aspal Emulsi

Adapun Proses Pembuatan Aspal emulsi sebagai berikut : 1. Ditimbang 55 g Aspal kedalam beaker glass dan dipanaskan sampai suhu 120 o 2. Ditimbang 35 g Air dan dipanaskan sampai dengan suhu 55 C. o 3. Ditambahkan secara perlahan-lahan antara variasi aspal dengan variasi air ditambah dengan surfaktan tween 80 dan diaduk dengan agitator dengan kecepatan 500 rpm selama 5 menit. C dan 10 g Tween 80 dan diaduk dengan agitator dengan kecepatan 500 rpm selama 5 menit. 4. Dilakukan proses yang sama pada Polivinil Alkohol dan Dietanolamida dengan variasi perbandingan bb dalam 100 gram : 55:35:10; 60:30:10; 65:25:10; 70:20:10; 75:15:10.

3.3.3 Karakterisasi Aspal Emulsi

Hasil yang diperoleh kemudian dikarakterisasi untuk menentukan sifat-sifat fisik dan kimia dari pembuatan aspal emulsi yaitu dengan Pengujian Viskositas dan Energi Aktivasi, Uji Padatan, Uji FTIR dan Uji SEM.

3.3.3.1 Karakterisasi dengan Uji Viskositas

1. Dimasukkan aspal emulsi dengan variasi perbandingan 55 g Aspal dan 35 g surfaktan Tween 80 dan 10 g Air kedalam beaker glass 100 ml. 2. Dipanaskan diatas hot plate dengan variasi suhu 80 o C sampai dengan 120 o 3. Dipasang spindel ke viskosimeter dan turunkan viskosimeter sehingga masuk ke dalam beaker glass yang berisi aspal emulsi yang telah dipanaskan pada suhu 80 C. o C sampai dengan 120 o 4. Dijalankan viskosimeter dengan kecepatan 30 rpm dan menggunkan spindel LV 4 dan dicatat hasil pembacaannya. C. Universitas Sumatera Utara 5. Dilakukan proses yang sama pada Polivinil Alkohol dan Dietanolamida dengan variasi perbandingan bb dalam 100 gram : 55:35:10; 60:30:10; 65:25:10; 70:20:10; 75:15:10 dan dihitung nilai viskositas dengan menggunakan persamaan: Viskositas η = Hasil Pembacaan Torsi x Factor

3.3.3.2 Penentuan Energi Aktifasi

Kelanjutan dari uji viskositas, kemudian diukur berapa energi aktivasi aspal emulsi dengan menggunakan rumus Persamaan Arrhenius dan Energi aktivasi dapat ditentukan dengan mengolah data dari grafik hubungan ln 1 � dan 1 � . Maka nilai Energi Aktivasi aspal emulsi dapat ditentukan. Rumus : 1 � = A exp � −Ea RT � ln 1 � = ln A - Ea RT = ln k = − Ea R x 1 T + ln A b = Slope = - Ea R Ea = - R x Slope

3.3.3.3 Karakterisasi Uji Padatan

1. Ditimbang 55 g Aspal dan 35 g surfaktan Tween 80 dan 10 g Air kedalam beaker glass yang telah diketahui berat kosongnya. 2. Dimasukkan kedalam oven dan dipanaskan pada suhu 105 o 3. Dilakukan proses yang sama pada Polivinil Alkohol dan Dietanolamida dengan variasi perbandingan bb dalam 100 gram : 55:35:10; 60:30:10; 65:25:10; 70:20:10; 75:15:10. C sampai kadar airnya hilang lalu didinginkan dalam desikator dan ditimbang kembali. Universitas Sumatera Utara 4. Dihitung kadar air dan Padatan dengan rumus sebagai berikut : Kadar air = 100 x a b c b − − dimana : a = berat beaker kosong b = berat sampel + beaker sebelum dikeringkan c = berat beaker + sampel setelah dikeringkan Total Padatan = 100 - Kadar air

3.3.3.4 Karakterisasi dengan FTIR