68
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian merupakan proses yang sangat panjang. Penelitian berawal dari minat untuk mengetahui fenomena tertentu dan selanjutnya berkembang menjadi
gagasan, teori, konseptualisasi, pemilihan metode penelitian yang sesuai dan seterusnya. Hasil akhirnya, melahirkan gagasan dan teori baru pula sehingga
merupakan proses yang tiada hentinya. Dalam melakukan penelitian, titik tolak yang sesungguhnya bukanlah metode penelitian, tetapi kepekaan dan minat ,
ditopang oleh akal sehat. Metode penelitian merupakan suatu metode bagaimana seorang peneliti
melakukan penelitian terhadap sesuatu yang dianggap menarik untuk dikaji. Dalam penelitian ini, digunakan metode penelitian kualitatif yang mengarah pada
penggunaan data deskriptif.
A. Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, digunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong 2004:4 penelitian kualitatif adalah prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain, secara holistik serta dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Moleong, 2004:6. Dengan dasar penelitian ini mampu memberikan gambaran yang jelas, terinci dan
ilmiah mengenai ekspresi kreativitas anak melalui kegiatan bercerita dengan gambar pada kelompok B di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 35 Semarang.
B. Populasi
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh Spradley dinamakan “social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen yaitu: tempat place, pelaku actors, dan aktifitas activity yang berinterakasi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat di rumah berikut
keluarga dan aktifitasnya, atau orang-orang di sudut-sudut jalan yang sedang ngobrol, atau di tempat kerja, di kota, desa, di sekolah atau wilayah suatu negara.
Situasi sosial tersebut, dpat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin difahami secara lebih mendalam “ apa yang terjadi” di dalamnya. Pada situasi
sosial atau obyek penelitian ini peneliti dapat ,mengamati secara mendalam aktivitatas activity orang-orang actors yang ada pada tempat place tertentu.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, 2010 Pada penelitian kualitatif, peneliti memasuki situasi sosial tertentu, yang
dapat berupa lembaga pendidikan tertentu, melakukan observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi sosial tersebut.
Penentuan sumber data pada orang yang diwawancarai dilakukan secara purposive, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Hasil penelitian
dengan metode kualitatif hanya berlaku untuk kasus situasi sosial tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat ditransferkan atau diterapkan ke situasi sosial tempat
lain, apabila situasi sosial tersebut memiliki kemiripan atau kesamaan dengan situasi yang diteliti.
Adapun populasil dalam penelitian ini adalah sembilan dari sepuluh anak anak kelompok B TK Aisyiyah Bustanul Athfal 35 Semarang, yang diberi
kesempatan untuk mengekspresikan kreatvitasnya melalui kegiatan bercerita dengan gambar. Mengapa hanya sembilan anak dari sepuluh anak kelompok B?
Karena satu anak A10KLB Diva, menggalami masalah kesulitanketerlambatan bicara ABK, sehingga tidak bisa diteliti. Masing-masing anak diamati secara
purpossive sampling. Pengamatan lapangan observasi terhadap anak meliputi: observasi terhadap gambar anak dari A1KLB sampai A9KLB, dimana yang
diobservasi adalah a orisinilitas gambar, b bentuk gambar dan c cerita atas
gambar yang dibuatnya.
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilaksanakan, di TK Aisyiyah Bustanul Athfal 35 ABA 35 Semarang. Jalan Tanggul Mas Barat VIII307 Telp.
024 70110677. C.
Metode Pengumpulan Data
Dalam Moleong 2004:112, Lofiand menyatakan sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah
data tambahan seperti dokumen, foto dan lain-lain. Sumber data penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data primer, adalah data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dengan informan di lapangan, dalam penelitian ini yaitu
dilakukan pada kelompok B dari A1KLB sampai A9KLB dan
didukung dengan hasil wawancara dengan orangtua kelompok B dari OTA1KLB sampai OTA9KLB. Kegiatan wawancara ini bertujuan
untuk memperoleh keterangan yang rinci dan autentik mengenai ekspresi kreativitas anak baik di rumah maupun di sekolah terhadap
kegiatan bercerita dengan gambar buatan sendiri. 2. Data sekunder, adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
sumbernya, dalam hal ini adalah buku-buku, hasil penelitian dan sumber lainnya yang relevan.
Dalam mengumpulkan data penelitian, digunakan beberapa macam metode yaitu:
a. Observasi Obsevasi adalah teknik pengumpulan data yang menpunyai ciri
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain seperti wawancara dan kuesioner. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutrisno Hadi 1986 dalam
Sugiyono 2010;203 yang mengemukakan bahwa, obsvervasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu yang tersusun dari pelbagai proses
biologis dan psikhologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses- proses pengamatan dan ingatan.
Dalam observasi ini, peneliti menggunakan teori observasi partisipasif, dimana peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari dengan anak yang
sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian. Dalam tahap observasi peneliti menggunakan cara observasi deskriptif
yaitu peneliti pada saat memasuki situasi sosial tertentu sebagai obyek
penelitian. Pada tahap ini peneliti belum membawa masalah yang akan diteliti, maka peneliti melakukakan penjelajah umum, menyeluruh,
melakukan deskripsi terhadap semua yang dilihat, didengar, dirasakan. Semua data direkam. Oleh karena itu hasil dari observasi ini disimpulkan
dalam keadaan yang belum tertata. Observasi tahap ini sering disebut sebagai grandtour observasion, dan peneliti menghasilkan kesimpulan
pertama. Bila dilihat dari segi analisis maka peneliti melakukan analisis domain, sehingga mampu mendeskripsikan terhadap semua yang diteliti.
Pada penelitian ini peneliti melakukan Empat kali observasi selama Empat hari yang meliputi observasi terhadap gambar anak dan observasi
terhadap cerita atas gambar yang dibuat anak. Subjek observasi terdiri dari Sembilan anak yang terdiri dari: Tiga anak laki-laki dan Enam anak
perempuan. b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan study pendahuluan untuk menemukan masalah
yang akan diteliti, juga apabila peneliti ingin respondennya sedikitkecil. Hal ini sesuai pendapat Moleong 2004:186 menyatakan wawancara
adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan ini dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan
terwawancara dan interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap Sembilan anak sebagai responden A1KLB sampai A9KLB, secara purposive dan
wawancara juga dilakukan kepada orangtua anak kelompok B dari OTA1KLB sampai OTA9KLB untuk mendapatkan data yang autentik.
c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data melalui
peninggalan tertulis, seperti arsip-arsip, buku-buku tentang pendapat teori, hukum-hukum yang berhubungan dengan masalah penelitian. Sedangkan
menurut Arikunto 2006:158 dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode
dokumentasi peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan
sebagainya. Dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film yang tidak
dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan-catatan tertulis dan dapat dipertanggungjawabkan menjadi bukti yang resmi.
Dokumentasi dalam penelitian ini berupa gambar hasil karya anak, foto-foto kegiatan anak yang berhubungan dengan penelitian serta
lampiran-lampiran pendukung lainnya, yang diperlukan untuk memperkuat data yang diperoleh di lapangan.
D. Validitas Data