0,396 maka dapat diketahui bahwa r
11
r
tabel
sehingga soal yang digunakan dalam penelitian reliabel atau akan menghasilkan data yang konsisten jika
digunakan pada responden yang sama.
3. Daya Pembeda
Daya pembeda digunakan untuk menentukan soal sungguh dapat membedakan siswa yang termasuk kelompok pandai upper group dan siswa
yang termasuk kelompok kurang lower group. Berdasarkan hasil uji daya pembeda diketahui untuk butir soal nomor 2,
21, 25, 32 dan 35 memiliki daya pembeda dalam kategori jelek, sehingga soal-soal tersebut tidak digunakan untuk pengambilan data penelitian.
4. Tingkat Kesukaran Soal
Uji tingkat kesukaran suatu soal bertujuan mengetahui tingkat kesulitan soal yang digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran. Berdasarkan hasil uji
daya pembeda diketahui untuk butir soal nomor 2, 10, 12, 29, 30, 31 dan 35 memiliki memiliki tingkat kesukaran soal dalam kategori mudah, namun demikian
dari ketujuh soal tersebut tidak semuanya akan dibuang dihilangkan karena memiliki hasil valid dan daya pembeda yang baik, sehingga soal-soal yang tidak
digunakan dalam kriteria ini hanya soal nomor 2 dan 35 sedangkan selebihnya masih digunakan untuk pengambilan data penelitian.
4.1.3 Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Metode Chi-Square atau
X
2
untuk Uji Goodness of fit Distribusi Normal menggunakan pendekatan penjumlahan penyimpangan data observasi tiap kelas dengan nilai yang
diharapkan. Berdasarkan hasil perhitungan normalitas menggunakan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut:
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui X
2 hitung
untuk data pre test sebesar 6,308; post test 1 sebesar 9,538; dan post test 2 sebesar 5,385. Kriteria pengujian
sebagai berikut: H
: χ
hitung 2
χ
tabel 2
H
1
: χ
hitung 2
≥ χ
tabel 2
dengan σ = 0,05 = 5 Data berdistribusi normal jika χ
hitung 2
χ
tabel 2
dengan taraf kesalahan 5 dan derajat kebebasan k-1. Nilai X
2 tabel k-1; 0,05
sebesar 11,07 sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal.
4.1.4 Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE Dalam
Pembelajaran IPS
Model pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu program pembelajaran. Selama ini pembelajaran IPS yang
dilakukan sebagian besar masih menggunakan model pembelajaran konvensional sehingga peran aktif siswa kurang optimal. Model pembelajaran yang kurang
variatif menyebabkan siswa merasa bosan belajar. Model pembelajaran tipe rotating trio exchange merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif.
Model ini terdiri dari 3 orang dalam satu kelompok, yang diberi nomor 0, 1 dan 2. Nomor 1 berpindah searah jarum jam dan nomor 2 sebaliknya berlawanan
arah jarum jam sedangkan nomor 0 tetap di tempat. Setiap kelompok diberikan pertanyaan untuk didiskusikan setelah itu kelompok dirotasikan kembali dan
terjadi trio yang baru dan setiap trio baru tersebut diberikan pertanyaan baru untuk didiskusikan, dengan cara pertanyaan yang diberikan ditambahkan sedikit tingkat
kesulitannya. Pelaksanaan model pembelajaran RTE dapat digambarkan dalam sebuah simulasi seperti pada gambar berikut:
Gambar 4.2 Simulasi Model Pembelajaran Rotating Trio Exchange RTE
Sebelum dilaksanakan pembelajaran menggunakan mode pembelajaran rotating trio exchange, guru melakukan test awal pre test untuk mengetahui
kemampuan siswa. Setelah diketahui hasil pre test langkah selanjutnya guru menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan model rotating trio exchange.
1. Pertemuan I Hasil observasi pada pertemuan pertama dapat diketahui silabus dan RPP
sudah disusun sesuai dengan kurikulum yang ada meskipun beberapa indikator belum sepenuhnya terpenuhi. Beberapa indikator tersebut tidak terpenuhi karena
guru membutuhkan banyak waktu untuk memberikan penjelasan mengenai teknik pelaksanaan model pembelajaran rotating trio exchange,siswa merasa gugup
ketika dipanggil mewakili kelompok dalam menjawab pertanyaan, kinerja
kelompok masih kurang optimal, masih ada siswa yang ramai dan kurang memperhatikan guru. Meskipun demikian, pada prinsipnya pelaksanaan
pembelajaran rotating trio exchange juga sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang ada. Adapun hasil observasi pada pertemuan pertama
sebagai berikut: Tabel 4.1
Hasil Observasi Pertemuan I
No Rubrik
Observasi Pertemuan I
Skor Indikator keberhasilan
1 Silabus
4 Kolom identitas terisi dengan benar
4 Standar kompetensi sesuai dengan kurikulum
4 Kompetensi dasar sesuai dengan standar kompetensi
4 Identifikasi materi standar sesuai dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran 4
Mengembangkan pengalaman diskusi, kerja kelompok, observasi, dan tanya jawab
3 Merumuskan indikator pencapaian kompetensi sesuai dengan
kompetensi dasar, kata kerja operasional, dan susunannya sistematis
3 Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa relevan dengan
indikator, sesuai dengan materi, dan susunannya sistematis
4 Menentukan jenis penilaian tes tertulis, penilaian hasil,
penugasandan Penilaian proses 4
Alokasi Waktu sesuai dengan kurikulum 3
Menentukan sumber belajar fleksibelbersifat baru, sesuai indikator, praktis dan sederhana
2 RPP
4 Kolom identitas terisi dnegan benar
2 Alokasi waktu kurang sesuai dengan silabus
3 Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator sesuai
dengan standar kompetensi, dirumuskan dengan jelas, dan dirumuskan dengan lengkap
4 Tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD, sesuai
dengan indikator, dirumuskan dengan jelas, dan dirumuskan dengan lengkap
4 Materi
standar sesuai
dengan standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran
4 Metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran
3 Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa relevan dengan
indikator, susunannya sistematis, dan jelas 3
Sumber belajar : fleksibelbersifat baru, sesuai indikator, praktis dan sederhana
3 Jenis penilaian : tes tertulis, penilaian hasil, dan penugasan
3 Pelaksanaan
RTE 1
Menyusun pertanyaan yang dapat membantu siswa memulai diskusi tentang isi materi pelajaran
1 Membagi siswa menjadi kelompok tiga orang trio
1 Memberikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka
pertanyaan yang sama untuk tiap trio untuk di bahas 1
Setelah diskusi berjalan dalam waktu yang cukup, perintahkan masing-masing untuk member angka
0,berpindah ke kelompok 1, atau 2 kepada tiap-tiap anggotanya
1 Memulai pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan baru
1 Merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang di miliki
dalam waktu diskusi yang tersedia
Berdasarkan hasil
observasi dapat
diketahui langkah-langkah
pembelajaran sudah dilaksanakan dengan baik meskipun beberapa indikator dalam silabus dan RPP masih ada yang belum optimal seperti memasukan nilai-
nilai karakter dalam pembelajaran, sumber pembelajaran kurang variatif, dan jenis penilaian proses belum sepenuhnya dilaksanakan dengan optimal.
Meskipun langkah-langlah pembelajaran pada pertemuan pertama sudah dilaksanakan semua namun sebagian besar siswa masih belum memahami
sepenuhnya model pembelajaran rotating trio exchange RTE sehingga guru membutuhkan waktu lebih banyak dalam mengatur siswa selama proses
pembelajaran. Proses pembelajaran pada pertemuan pertama dapat dilihat pada hasil
dokumentasi sebagai berikut:
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.3
Pembelajaran Atmosfer dan Hidrosfer Pertemuan I
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.4
Proses Pembagian Kelompok Pertemuan I
Pada gambar 4.4 setelah pembelajaran materi atmosfer dan hidrosfer, guru membagi kelas ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari tiga orang. Setelah
dibagi dalam kelompok selanjutnya pada setiap Trio diberikan pertanyaan yang sama untuk didiskusikan.
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.5
Diskusi Siswa Pada Pertemuan I
Pada gambar 4.5 nampak beberapa siswa masih merasa kebingungan dengan prosedur pembelajaran RTE yang sudah dijelaskan oleh guru sebelumnya.
Kondisi ini berakibat pada pembelajaran dan proses diskusi kurang optimal. Beberapa siswa masih terlihat kurang serius dalam berdiskusi dengan
kelompoknya. Suasana tersebut dapat terlihat pada gambar berikut:
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.6
Suasan Pembelajaran Pertemuan I
Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan model RTE, selanjutnya dilaksanakan evaluasi untuk mengetahui efektifitas pembelajaran. Ketuntasan
hasil belajar pada pertemuan pertama belum sesuai dengan yang diharapkan. Ketuntasan belajar secara klasikal pada pertemuan pertama sebesar 50 atau 23
siswa sedangkan selebihnya 23 siswa belum mencapai ketuntasan belajar dari KKM sebesar 80 pada mata pelajaran IPS. Oleh sebab itu, peneliti menyusun
perencanaan untuk dilaksanakan pembelajaran kembali pada pertemuan II. 2. Pertemuan II
Hasil pembelajaran pada pertemuan I dapat diketahui ada peningkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran IPS. Namun demikian, jika ditinjau dari
ketuntasan yang dicapai siswa belum mencapai jumlah yang diharapkan. Hal ini disebabkan model pembelajaran yang diterapkan belum pernah dilaksanakan
sebelumnya sehingga baik siswa maupun guru membutuhkan waktu untuk menyesuaikan dengan model pembelajaran rotating trio exchange. Oleh sebab itu,
peneliti melakukan pembelajaran yang sama yaitu menggunakan model rotating trio exchange dengan harapan ada peningkatan hasil belajar yang lebih signifikan
dibandingkan pada pertemuan pertama. Hasil observasi pada pertemuan kedua dapat diketahui silabus dan RPP
sudah lebih lenngkap sesuai dengan kurikulum yang ada dan dilakukan perbaikan- perbaikan kekurangan pada pertamuan pertama. Pelaksanaan pembelajaran
rotating trio exchange juga sudah dilaksanakan sesuai dengan langkah-langkah yang ada. Adapun hasil observasi pada pertemuan kedua sebagai berikut:
Tabel 4.2 Hasil Observasi Pertemuan II
No Rubrik
Observasi Pertemuan II
Skor Indikator keberhasilan
1 Silabus
4 Kolom identitas terisi dengan benar
4 Standar kompetensi sesuai dengan kurikulum
4 Kompetensi dasar sesuai dengan standar
kompetensi 4
Identifikasi materi standar sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan
pembelajaran 4
Mengembangkan pengalaman
diskusi, kerja
kelompok, observasi, dan tanya jawab 4
Merumuskan indikator pencapaian kompetensi sesuai dengan kompetensi dasar, kata kerja operasional,
dan susunannya sistematis 4
Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa relevan dengan indikator, sesuai dengan materi, dan
susunannya sistematis 4
Menentukan jenis penilaian tes tertulis, penilaian hasil, penugasandan Penilaian proses
4 Alokasi Waktu sesuai dengan kurikulum
4 Menentukan sumber belajar fleksibelbersifat baru,
sesuai indikator, praktis dan sederhana
2 RPP
4 Kolom identitas terisi dnegan benar
4 Alokasi waktu sesuai dengan silabus
4 Standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
sesuai dengan standar kompetensi, dirumuskan dengan jelas, dan dirumuskan dengan lengkap
4 Tujuan pembelajaran sesuai dengan SK dan KD, sesuai
dengan indikator, dirumuskan dengan jelas, dan dirumuskan dengan lengkap
4 Materi standar sesuai dengan standar kompetensi,
kompetensi dasar,
indikator dan
tujuan pembelajaran
4 Metode
pembelajaran sesuai
dengan standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran
3 Memasukkan nilai-nilai karakter bangsa relevan
dengan indikator, susunannya sistematis, dan jelas 4
Sumber belajar : fleksibelbersifat baru, sesuai indikator, praktis dan sederhana
4 Jenis penilaian : tes tertulis, penilaian hasil, proses dan
penugasan
3 Pelaksanaan
RTE 1
Menyusun pertanyaan yang dapat membantu siswa memulai diskusi tentang isi materi pelajaran
1 Membagi siswa menjadi kelompok tiga orang trio
1 Memberikan tiap trio sebuah pertanyaan pembuka
pertanyaan yang sama untuk tiap trio untuk di bahas
1 Setelah diskusi berjalan dalam waktu yang cukup,
perintahkan masing-masing untuk member angka 0,berpindah ke kelompok 1, atau 2 kepada tiap-tiap
anggotanya
1 Memulai pertukaran pendapat baru dengan pertanyaan
baru 1
Merotasi trio-trio itu sebanyak pertanyaan yang di miliki dalam waktu diskusi yang tersedia
Situasi pembelajaran pada pertemuan II dapat dilihat pada gambar berikut:
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.7
Pembelajaran Atmosfer dan Hidrosfer Pertemuan II
Pembelajaran pada pertemuan kedua relatif lebih kondusif dibandingkan pada pertemuan I. Sebagian besar siswa sudah memahami pelaksanaan
pembelajaran menggunakan model RTE. Siatuasi pembelajaran pada pertemuan II terlihat pada gambar berikut:
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.8
Suasan Diskusi Pertemuan II
Sumber : Dokumen peneliti, 2013 Gambar 4.9
Siswa Mengerjakan Soal Pertemuan II
Perbaikan silabus dan RPP ini berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa pada pertemuan kedua. Hal ini dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-
rata siswa dan tingkat ketuntasan yang dicapai siswa pada pertemuan kedua. Ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 80,77 atau sebanyak 21 siswa,
sedangkan 5 siswa 19,23 tidak tuntas.
4.1.5 Efektivitas Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe RTE