berlangsung. Dalam hal ini objek yang diamati adalah guru, siswa dan proses pembelajaran yang berlangsung di kelas VIIF SMP 9 Semarang.
Metode observasi digunakan untuk mendapatkan data tentang aktivitas model pembelajaran kooperatif tipe RTE yaitu pelaksanaan pembelajaran
berupa langkah-langkah pembelajaran model kooperatif tipe RTE, serta evaluasi pembelajaran berupa tes. Observasi dilakukan oleh peneliti pada tiga
kali pertemuapembelajaran.
3.5 Validitas dan Reliabilitas
1. Validitas
Menurut Sugiyono 2007:350, instrumen yang berupa tes perlu diuji validitas isi content validity dan validitas konstruksi construct validity.
Untuk instrumen berupa non tes cukup diuji validitas konstruksi construct validity. Validitas isi content validity suatu tes dapat diperoleh dengan
menggunakan pendapat para ahli. Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berdasarkan teori tertentu, maka
selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli. Instrumen yang telah disetujui oleh para ahli diujicobakan dalam populasi yang diambil. Validitas konstruksi
construct validity suatu tes dapat diperoleh dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang diajarkan. Untuk menguji validitas
konstruksi digunakan rumus Pearson Product Moment Corelation
Dengan : r
xy
: koefisien korelasi skor item dan skor total n
: banyaknya subyek
x : jumlah skor item
y : jumlah skor total
Hasil perhitungan r
xy
dibandingkan dengan r
tabel
dengan taraf kesalahan 5. Jika r
xy
r
tabel
maka instrumen tersebut dikatakan valid Sugiyono, 2007:357.
2. Reliabilitas
Menurut Arikunto 2009:86 analisis reliabilitas pada sebuah instrumen dilakukan untuk mengetahui taraf kepercayaan sebuah tes. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi reliabel apabila tes dapat memberikan hasil yang tetap. Maka pengertian reliabilitas tes,
berhubungan dengan masalah ketetapan hasil tes. Seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti. Adapun
cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas tes uraian adalah rumus Alpha Arikunto, 2009:109:
Dengan : r
11
: reliabilitas yang dicari n
: banyaknya item soal
b 2
: jumlah varians skor tiap item
t 2
: varians total Hasil perhitungan r
11
dibandingkan dengan r
tabel
dengan taraf kesalahan 5. Jika r
11
r
tabel
maka item soal tersebut dikatakan reliabel.
3. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang mampu pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah. Untuk menentukan daya pembeda soal, digunakan rumus:
PB PA
JB BB
JA BA
DP
Keterangan :
DP :Daya pembeda
JA :Banyaknya peserta kelompok atas
JB :Banyaknya peserta kelompok bawah
BA :Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB :Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
PA :Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB :Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria : N
o Interval DP
Kriteria
1 .
0,00 DP 0,20 Jelek
2 .
0,20 DP 0,40 Cukup
3 .
0,40 DP 0,70 Baik
4 .
0,70 DP 1,00 Baik
sekali DP negatif soal harus diperbaiki
4. Tingkat Kesukaran