Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Table 4.3 Persentase Peningkatan Hasil Belajar No Test Hasil rata- rata peningkatan  siswa tuntas 1 Pre test pertemuan I 65,13 - 6 siswa 2 Post test pertemuan I 74,36 14,17 13 siswa 3 Post test pertemuan II 83,21 11,90 21 siswa Berdasakan peningkatan hasil belajar dan ketuntasan hasil belajar dapat diketahui bahwa pembelajaran menggunakan model RTE efektif dalam meningkatkan hasil belajar kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS pada siswa Kelas VII SMP 9 Semarang Tahun Ajaran 20122013.

4.2 Pembahasan

Proses belajar mengajar guru tidak lagi mendominasi seperti lazimnya pada saat ini, sehingga siswa dituntut untuk berbagi informasi dengan siswa yang lainnya dan saling belajar mengajar sesama mereka. Pembelajaran kooperatif mengupayakan seorang peserta didik mampu mengajarkan kepada peserta lain. Mengajar dengan melibatkan teman sebaya memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan siswa akan menjadi narasumber bagi siswa yang lainnya. Pengorganisasian pembelajaran dicirikan dengan siswa yang bekerja dalam situasi pembelajaran kooperatif didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama, dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugasnya. Siswa akan berbagi penghargaan bila mereka berhasil sebagai kelompok. Pembelajaran kooperatif merupakan konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih di pimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih di arahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Hubungan yang baik dengan teman sekelas sangat penting dalam perkembangan siswa di kelas, namun terkadang siswa mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan beberapa siswa lainnya. Dengan Rotating Trio Exchange siswa diharapkan dapat berinteraksi dengan semua siswa dalam kelompok yang berbeda-beda. Selain itu, diharapkan juga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi, baik dengan anggota kelompoknya, anggota kelompok lain ataupun dengan guru. Dengan dasar itulah Rotating Trio Exchange dapat digunakan dalam upaya meningkatkan perkembangan social skill siswa. Hasil penelitian menunjukan bahwa model RTE efektif dalam meningkatkan hasil belajar kompetensi dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS pada siswa Kelas VII SMP 9 Semarang Tahun Ajaran 20122013. Pembelajaran menggunakan model RTE terbukti mampu meningkatkan kualitas pembelajaran siswa dalam menciptakan interaksi sosial karena membutuhkan partisipasi dan kerjasama kelompok pembelajaran, meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar yang lebih baik, menumbuhkan semangat kerjasama dalam kegiatan pembelajaran, menghilangkan keterasingan siswa dalam proses pembelajaran, membangun kepercayaan diri siswa karena berinterkasi langsung dengan teman-temannya, menumbuhkan semangat saling menghargai antara siswa dalam berpendapat pada menyampaikan gagasan, serta membangun karakter siswa agar menjadi pelajar yang bertanggungjawab. Karakteristik yang dimiliki Rotating Trio Exchange tetap menggambarkan karakteristik pembelajaran kooperatif, meskipun dalam Rotating Trio Exchange siswa harus berdiskusi dengan teman yang berbeda-beda setiap perputaran. Karakteristik tersebut yaitu: 1. Rasa saling ketergantungan positif. Guru telah menyiapkan beberapa pertanyaan mengenai materi pelajaran dalam Rotating Trio Exchange. Daftar pertanyaan tersebut memungkinkan siswa untuk belajar, berdiskusi dan berbagi secara mendalam serta dapat mengevaluasi dirinya dan kelompok trionya dalam penguasaan dan kemampuan memahami materi pelajaran. Kondisi inilah yang memungkinkan setiap siswa merasa adanya ketergantungan positif pada kelompok trionya ketika menyelesaikan daftar pertanyaan yang diberikan, sehingga setiap siswa terdorong untuk saling bekerja sama. 2. Tanggung jawab perseorangan. Setiap siswa berkewajiban berbagi pengetahuan dan informasi yang diketahuinya kepada kelompok trionya ketika berdiskusi. Karena ketika presentasi hasil diskusi kelompok, guru akan memanggil siswa secara acak. Jadi setiap anggota kelompok harus menguasai materi yang dipelajari. 3. Tatap muka. Interaksi antar siswa yang terjadi dalam Rotating Trio Exchange terjadi secara langsung tanpa perantara. Para siswa dapat berinteraksi dan berdiskusi secara langsung dengan semua teman kelasnya. Kegiatan interaksi ini akan memberikan kesempatan siswa untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. 4. Komunikasi antar anggota. Dalam Rotating Trio Exchange selain siswa belajar mengenai materi pelajaran, siswa juga belajar cara berkomunikasi dengan kelompok trionya seperti ketika mengemukakan pendapat, mendengarkan pendapat orang lain, ataupun menyanggah pendapat orang lain. Berdiskusi dengan teman yang berbeda-beda setiap perputaran dalam Rotating Trio Exchange dapat melatih kemampuan berkomunikasi siswa dengan anggota kelompok lainnya. 5. Evaluasi proses kelompok. Guru melakukan evaluasi proses kelompok di setiap awal pertemuan, yaitu guru menghimbau kepada seluruh siswa untuk dapat bekerjasama dengan baik dengan teman kelompoknya, siswa selalu diingatkan jangan hanya mengandalkan satu orang untuk menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh guru. Model-model pembelajaran dikembangkan utamanya beranjak dari adanya perbedaan berkaitan dengan berbagai karakteristik siswa. Karena siswa memiliki berbagai karakteristik kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, modalitas belajar yang bervariasi antara individu satu dengan yang lain, maka model pembelajaran juga harus tidak terpaku hanya pada model tertentu, akan tetapi harus bervariasi. Di samping didasari pertimbangan keragaman siswa, pengembangan berbagai model pembelajaran juga dimaksudkan untuk menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa, agar mereka tidak jenuh dengan proses belajar yang berlangsung. Pembelajaran kooperatif saat ini banyak digunakan untuk mewujudkan kegiatan belajar mengajar pada siswa, terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa yang agresif dan tidak peduli pada orang lain. Model pembelajaran ini dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia. 61

BAB 5 PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya: 3. Hasil penelitian menunjukan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe RTE dalam pembelajaran dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS pada siswa Kelas VII SMP 9 Semarang dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Langkah-langkah pembelajaran telah dilaksanakan dengan baik pada pertemuan I maupun II. Namun demikian ketuntasan belajar yang dicapai secara klasikal pada pertemuan I masih kurang dari 75 siswa, sedangkan pada pertemua II ketuntasan secara klasikal sudah mencapai 83,21 siswa. 4. Hasil uji beda menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe RTE dalam pembelajaran dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS pada siswa Kelas VII SMP 9 Semarang efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan hasil penelitian sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil penelitian, maka guru dapat menggunakan model pembelajaran RTE sebagai salah satu alternatif pengembangan model pembelajaran dasar atmosfer dan hidrosfer mata pembelajaran IPS. Melalui

Dokumen yang terkait

Upaya peningkatan hasil belajar siswa pada konsep persamaan dasar akuntansi dengan menggunakan model pembelajaran rotating trio exchange ( penelitian tindakan kelas di kelas X SMK Arrahman Bintaro)

2 21 243

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating exchange (RTE) terhadap minat belajar matematika siswa

3 51 76

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe rotating trio exchangnge terhadap hasil belajar matematika siswa

0 5 203

Perbedaan hasil belajar biologi siswa menggunakan model Rotating Trio Exchange (RTE) dengan Think Pair Share (TPS) pada konsep virus

1 7 181

PENGARUH MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE RTE ( ROTATING TRIO EXCHANGE ) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA ASPEK KOGNITIF IPA TERPADU KELAS VII SMP NEGERI 3 CUKUH BALAK KAB. TANGGAMUS PADA MATERI WUJUD ZAT DAN PERUBAHANYA

0 0 179

PENGARUH MODEL KOOPERATIF LEARNING TIPE RTE ( ROTATING TRIO EXCHANGE ) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA ASPEK KOGNITIF IPA TERPADU KELAS VII SMP NEGERI 3 CUKUH BALAK KAB. TANGGAMUS PADA MATERI WUJUD ZAT DAN PERUBAHANYA

0 16 179

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menyatakan Lambang Bilangan Romawi JURNAL

0 0 7

204225212 Proposal Matematika Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange Rte

0 1 41

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI SD

0 1 11

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TIPE RTE (ROTATING TRIO EXCHANGE) TERHADAP HASIL BELAJAR IPA TERPADU KELAS V MIN 11 BANDARLAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 145