Kerangka Berpikir Hipotesis KAJIAN PUSTAKA

33 Dari penelitian yang dilakukan oleh Yudianto 2011 terdapat kesamaan pada objek penelitian yakni siswa sekolah dasar. Dari beberapa penelitian terdahulu yang telah disebutkan di atas, menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dijadikan landasan bagi peneliti untuk meneliti keefektifan pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V.

2.3 Kerangka Berpikir

Pembelajaran materi IPA dalam pelaksanaannya menitikberatkan pada siswa untuk dapat menerapkan pembelajaran sebagai proses, produk, dan prosedur. Pembelajaran akan lebih bermakna apabila siswa dapat menerapkan hal- hal tersebut dalam pembelajaran mereka dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Guru mempunyai peran penting dalam mencapai tujuan pembelajaran. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu dengan melakukan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya serta secara bijak memilih strategi pembelajaran, sehingga materi yang disampaikan dapat terserap secara optimal oleh siswa. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan pembelajaran yaitu dengan memilih model yang tepat sesuai dengan materi yang akan diberikan kepada siswa. Model pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik siswa dan materi yang akan diajarkan. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan oleh guru dalam menyampaikan materi IPA. Model ini memberikan kesempatan lebih kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Dalam TGT terdapat unsur 34 permainan, pertandingan, dan kerja kelompok. Dalam model ini juga terdapat unsur permainan yang cocok diterapkan pada siswa berdasarkan karakteristik siswa SD pada umumnya, sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna dan siswa dapat lebih termotivasi serta tertarik dari awal hingga ahkir pembelajaran. Uraian di atas menjelaskan bahwa model TGT dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang secara otomatis akan berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar dalam pembelajaran IPA, serta mempunyai tingkat keefektifan yang lebih baik dalam proses belajar mengajar di kelas apabila dibandingkan dengan pembelajaran ekspositorik.

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian yang dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Jawaban tersebut dikatakan sementara karena jawaban yang dikemukakan baru berdasarkan pada teori-teori yang relevan, namun belum didasarkan pada fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data Sugiyono 2010: 96. Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut: 1 Hipotesis Nol Ho: Tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas V antara yang menggunakan model kooperatif tipe TGT dan yang menggunakan pembelajaran konvensional, Ho : µ 1 = µ 2 . 2 Hipotesis Alternatif: Terdapat perbedaan hasil belajar IPA siswa kelas V antara yang menggunakan model kooperatif tipe TGT dan yang menggunakan pembelajaran konvensional, Ha : µ 1 ≠ µ 2 . 35

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan suatu metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap objek dengan kondisi yang terkendalikan Sugiyono 2010: 107. Desain eksperimen yang digunakan yaitu quasi experimental. Quasi experimental design merupakan penelitian eksperimen yang variabelnya tidak dapat dikontrol secara penuh oleh peneliti. Bentuk quasi experimental design yang digunakan yakni non-equivalent control group design dengan desain sebagai berikut: Keterangan: O1 dan O3 : hasil belajar siswa sebelum diberi perlakuan model kooperatif tipe TGT. X : perlakuan yang diberikan. O2 : hasil belajar kelas eksperimen yang diberi perlakuan model kooperatif tipe TGT. O 4 : hasil belajar siswa kelompok kontrol yang diberikan pembelajaran konvensional Sugiyono 2010: 116 O1 X O 2 O3 O 4

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL

5 24 333

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR PECAHAN MELALUI PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETUREN KOTA TEGAL

1 7 184

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MEDIA BATIK POCKETS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATERI JENIS MOTIF BATIK DAERAH SETEMPAT DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI PECABEAN KABUPATEN TEGAL

0 7 187

Keefektifan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pagerbarang 03 Kabupaten Tegal

0 19 373

Keefektifan Model Pembelajaran Picture And Picture Terhadap Hasil Belajar Menulis Narasi pada Siswa Kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Negeri Pecabean Kabupaten Tegal

1 18 250

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR CERPEN KELAS V SD NEGERI EJOBONG KABUPATEN PURBALINGGA

0 0 71