31 guru, kemudian siswa mengelompok sesuai dengan nomor urut. Guru
menjelaskan peraturan permainan turnamen. Setelah itu, guru memberikan satu paket soal dan kunci jawaban pada setiap kelompok.
Kemudian setiap kelompok melakukan permainan dalam kelompoknya masing-masing.
4 Penghargaan kelompok. Pada tahap ini, guru menjumlahkan poin-poin yang diperoleh kelompok pada tahap kerja kelompok dan turnamen.
Kemudian hasil rata-ratanya dicocokkan dengan tabel kriteria penghargaan kelompok. Kelompok dengan rata-rata poin 40, mendapat
penghargaan sebagai kelompok baik, kelompok dengan rata-rata poin 45, mendapat penghargaan sebagai kelompok sangat baik, dan
kelompok dengan rata-rata poin 50, mendapat penghargaan sebagai kelompok super.
2.2 Penelitian Terdahulu
Beberapa hasil penelitian yang mendukung penelitian ini yaitu: 1 Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh Catur Prasetyo 2012 dengan
judul penelitian “Peningkatan Pembelajaran Sumber Daya Alam melalui Model Team Games Turnament pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri
Belik 04 Kabupaten Pemalang”. Dari penelitian yang dilakukan pada 28 siswa diperoleh data yang menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar
klasikal dari 21,42 menjadi 89,28. Selain itu, rata-rata kelas juga mengalami peningkatan yakni pada siklus I sebesar 68,78 meningkat pada
siklus II menjadi sebesar 86,29. Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan. Pada siklus I sebesar 74,33 meningkat pada siklus II menjadi
32 sebesar 85,23. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran TGT dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 04 Belik Kabupaten Pemalang.
Penelitian ini memiliki kesamaan pada tingkat satuan pendidikan yang dijadikan sebagai objek penelitian, yaitu tingkat pendidikan sekolah dasar.
2 Penelitian yang dilakukan oleh Luh Juwanita Purawanti 2010 dalam Prasetyo 2012 yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA melalui
Model Pembelajran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT Berbantuan Lembar Kerja Siswa LKS di Sekolah Dasar No.3 Anturan
Kecamatan Buleleng Tahun Ajaran 20092010”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA dari siklus I ke siklus II
sebesar 16,64. Penelitian ini dilakukan pada 28 siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Juwanita 2010 memiliki kesamaan pada
mata pelajaran yang di teliti, variabel yang berupa hasil belajar siswa serta tingkat pendidikan yang sama pula yaitu tingkat sekolah dasar.
3 Penelitian yang dilakukan oleh Arif Yudianto 2011 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Teams Game Tournamnet TGT untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran IPS Kelas VI di SD N Tlogosari 01 Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang”. Dari penelitian
tersebut diperoleh data yang menunjukkan peningkatan sebesar 36,36 pada hasil belajar siswa setelah diterapkan model TGT. Hal ini
menunjukkan bahwa model TGT dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
33 Dari penelitian yang dilakukan oleh Yudianto 2011 terdapat kesamaan
pada objek penelitian yakni siswa sekolah dasar. Dari beberapa penelitian terdahulu yang telah disebutkan di atas,
menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut dapat dijadikan landasan bagi
peneliti untuk meneliti keefektifan pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V.
2.3 Kerangka Berpikir