41
3.5.1.2 Validitas Konstruksi
Validitas konstruksi merupakan validitas yang dilakukan dengan cara membandingkan isi instrumen dengan materi pelajaran yang sudah pernah
diajarkan sebelumnya. Untuk mengetahui validitas konstruksi digunakan rumus pearson product moment sebagai berikut:
= Keterangan:
r
hitung
: koefisien korelasi N
: banyak subjek uji data ∑X
: jumlah skor item ∑Y
: jumlah skor total seluruh item Riduwan 2011: 98.
Kemudian hasil r
hitung
dibandingkan dengan harga r tabel dengan n tertentu dan tingkat signifikansi 5. Jika r
hitung
r
tabel,
maka instrumen dikatakan valid. Untuk penghitungannya menggunakan program Statistic Product and Service
Solution SPSS versi 19.
3.5.2 Reliabilitas
Reliabilitas merupakan “keajegan data sesuai dengan kenyataan” Arikunto 2010: 86. Untuk mengetahui reliabilitas berupa soal pilihan ganda
dengan ketentuan jawaban benar = 1 dan jawaban salah = 0 digunakan rumus Kuder Richardson-21 KR-21, yaitu:
42 r
11
= 1
1 xk
M ks
2
Keterangan: r
11
: reliabilitas instrumen keseluruhan k
: banyak item soal x
: mean skor soal s
: varians total Riduwan 2011: 109 Kemudian hasil r
11
dibandingkan dengan nilai r tabel dengan n tertentu dan tingkat signifikansi 5. Jika r
hitung
r
tabel,
maka instrumen tersebut reliabel. Untuk penghitungannya menggunakan program SPSS versi 19.
3.5.3 Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan membandingkan nilai UAS pada
kelas eksperimen dan kontrol. Jika nilai UAS pada kelas eksperimen dan kontrol tidak terpaut terlalu jauh atau relatif sama, maka dapat dikatakan bahwa
kemampuan awal kedua kelas tersebut sama. Uji kesamaan rata-rata dilakukan secara empiris dan statistik.
3.5.4 Taraf Kesukaran Soal
Arikunto 2010: 207 menyatakan bahwa “bilangan yang menunjukkan tingkat sukar atau mudahnya soal disebut dengan indeks kesukaran difficulty
index ”. Besarnya indeks kesukaran ditunjukkan dari angka 0,0 sampai dengan
1,0. Soal dikatakan terlalu sulit apabila berada pada angka 0,0 dan sebaliknya. Jika indeks kesukaran berada pada angka 1,0, maka soal tersebut dikatakan terlalu
43 mudah. Indeks kesukaran dalam istilah evaluasi diberi simbol P. P merupakan
singkatan dari proporsi. Berikut rumus cara mencari P yakni: =
Keterangan: P = indeks kesukaran
B = banyak siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS= jumlah seluruh siswa peserta tes
Arikunto 2010: 208 Berikut ini merupakan klasifikasi indeks kesukaran yang sering diikuti,
yaitu: Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 yaitu soal sukar
Soal dengan P 0,31 sampai 0,70 yaitu soal sedang Soal dengan P 0,71 sampai 1,00 yaitu soal mudah
Arikunto 2012: 225.
3.5.5 Daya Pembeda Soal