Keterangan: r
pbis
= koefisien korelasi biseral x
p
= rata-rata skor total yang menjawab benar pada butir soal x
t
= rata-ratta skor total p
= proporsi siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal
q = proporsi siswa yang menjawab salah pada setiap butir soal
Arikunto, 2006: 283-284 Hasil r
pbis
kemudian digunakan untuk mencari signifikansi t
hitung
dengan rumus:
√ √
Sudjana, 2005: 380
3.9.Hasil Analisis Instrumen Instrumen yang digunakan alam penelitian ini berupa lembar angket,
lembar observasi, dan tes kognitif di setiap siklus. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini telah diuji coba terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai
alat evaluasi. Uji coba soal tes kognitif siklus I dan II dilakukan di kela XII IPA. Hasil uji coba soal kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat kesukaran, daya
pembeda, dan reliabilitas soal. Instrument berupa soal, lembar obsrervasi, dan lembar angket telah dikonsultasikan sebagai alat evaluasi. Konsultasi kepada guru
pengampu mata pelajaran Kimia sebagai dasar validitas konstruk validitas berdasar pertimbangan ahli.
3.9.1. Reliabilitas Angket dan Lembar Observasi
Reliabilitas angket dianalisis berdasarkan angket yang diisi oleh siswa kelas XI IPA pada setiap akhir siklus. Reliabilitas angket yang diperoleh sebesar 0.20
pada siklus I dan 0.39 pada siklus II. Analisis relibilitas angket siklus I dan II tersaji pada lampiran 39 .
Reliabilitas lembar observasi dianalaisis berdasarkan hasil observasi awal untuk lembar observasi afektif dan aktivitas, sedangkan lembar observasi
psikomotorik dianalisis setelah pengisisan pada siklus I. Lembar observasi afektif dan aktivitas memiliki nilai reliabilitas berturut-turut 0.68 dan 0.76, sedangkan
lembar observai psikomotorik memiliki nilai reliabilitas 0.49 analisis tersaji pada lampiran 29.
3.9.2. Validitas Soal
Soal tes kognitif dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda yang terlebih dulu dikonsultasikan kepada guru pengampu Kimia sebagai dasar
validitas. Untuk menghitung validitas butir soal digunakan rumus korelasi point
biseral dan uji t tersaji pada lampiran 9 untuk siklus I dan lampiran 14 untuk siklus II dan terangkum dalam tabel 3.2.
Tabel 3. 1 Hasil Perhitungan Validitas Soal
Kriteria Siklus I
Siklus II
Nomor Soal Jumlah Nomor Soal
Jumlah Valid
1, 2, 4, 5, 6, 8, 9, 12, 14, 15,
17, 18, 21, 22, 25, 27, 28, 29,
31, 33, 35, 36, 22
1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 14, 15, 16, 20, 21, 24,
25, 26, 27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 37, 38,
39, 40 28
Tidak Valid 3, 7, 10, 11, 13,
16, 19, 20, 23, 24, 26, 30, 32,
34, 38, 39 18
6, 8, 10, 12, 13, 17, 18, 19, 22, 23, 30, 36,
12
3.9.3. Reliabilitas Soal
Analisis data uji coba soal siklus I yang dilakukan memperoleh reliabilitas soal sebesar 0.813 untuk pokok bahasan konsep Hidrolisis Garam. Analisis
reliabilitas soal siklus I tersaji pada lampiran 10 .
Reliabilitas soal untuk siklus II pokok bahasan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan memperoleh reliabilitas
sebesar 0.845. analisis reliabilitas soal siklus II tersaji pada lampiran 14. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada soal materi Hidrolsis
Garam dan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan memenuhi kriteria reliabilitas sehingga dapat digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran.
3.9.4. Tingkat Kesukaran Soal