Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap  aktivitas  dan  hasil  tugas  proyek  menggambar  busana.  Pada  tahap
evaluasi, peserta didik diberi kesempatan mengemukakan pengalamannya selama menyelesaiakan  tugas  proyek  menggambar  busana  yang  berkembang  dengan
diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan tugas proyek.
2.3.4   Ciri-Ciri Project Based Learning
Ciri-ciri  Project  Based  Learning  menurut  Buck  Institute  for  Education dikutip Susanti, 2008:7 diantaranya adalah: isi, kondisi, aktivitas dan hasil.
1. Isi Difokuskan pada ide-ide siswa  yaitu dalam membentuk gambaran sendiri
bekerja  atas  topik-topik  yang  relevan  dan  minat  siswa  yang  seimbang  dengan pengalaman siswa sehari-hari.
2. Kondisi Maksudnya  adalah  kondisi  untuk  mendorong  siswa  mandiri,  yaitu  dalam
mengelola tugas dan waktu belajar, sehingga dalam belajar materi yang diberikan siswa  mencari  sumber  informasi  secara  mandiri  dari  berbagai  referensi  seperti
buku maupun internet. 3. Aktivitas
Suatu strategi  yang efektif dan menarik, yaitu siswa dituntut untuk lebih aktif,  kreatif,  dan  bertindak  secara  kolaboratif  dalam  mengerjakan  proyek  yang
diberikan oleh guru. Project Based Learning ini guru tidak lebih aktif dan melatih secara langsung, akan tetapi guru menjadi pendamping, fasilitator, dan memahami
pikiran peserta didik.
4. Hasil Hasil  belajar  dalam  penelitian  ini  merupakan  perubahan  tingkah  laku
sebagai  hasil  proses  yang  ditunjukkan  dalam  berbagai  bentuk  seperti  perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, kecakapan, serta perubahan aspek
– aspek
yang  lain  yang  ada  pada  individu  yang  melakukan  proses  belajar.  Dalam  hal  ini
indikator  yang  harus  dicapai    oleh  siswa  adalah  membuat  gambar  busana, menyiapkan alat dan bahan menggambar busana dengan teknik kering dan basah,
mengaplikasikan alat dan bahan untuk menggambar. Beberapa  hambatan  dalam  implementasi  model
Pembelajaran  Berbasis Proyek menurut Buck Institute for Education 2008: 8
antara lain: 1.
Pembelajaran  Berbasis  Proyek memerlukan  banyak  waktu  yang  harus
disediakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek. 2.   Banyak orang tua peserta didik  yang merasa  dirugikan, karena  menambah
biaya untuk memasuki sistem baru. 3.  Banyak  instruktur  merasa  nyaman  dengan  kelas  tradisional  dimana
instruktur  memegang  peran  utama  di  kelas.  Ini  merupakan  suatu  transisi  yang sulit, terutama bagi instruktur yang kurang atau tidak menguasai teknologi.
4.  Banyaknya  peralatan  yang  harus  disediakan,  sehingga  kebutuhan  listrik bertambah.
Untuk  itu  disarankan  menggunakan  team  teaching  dalam  proses pembelajaran,  dan  akan  lebih  menarik  lagi  jika  suasana  ruang  belajar  tidak
monoton,  beberapa  contoh  perubahan lay-out ruang  kelas,  seperti: traditional class teori, discussion  group  pembuatan  konsep  dan  pembagian  tugas
kelompok,  lab  tables  saat  mengerjakan  tugas  mandiri, circle presentasi,  atau
buatlah  suasana  belajar  menyenangkan,  bahkan  saat  diskusi  dapat  dilakukan  di taman, artinya belajar tidak harus dilakukan di dalam ruang kelas.
2.3.5  Keuntungan Project Based Learning