kehidupan sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pendekatan kontekstual, yakni: konstruktivisme constructivisme, bertanya questioning, inkuiri
inquiry, masyarakat belajar learninng community, pemodelan modeling, dan penilaian autentik authemtic assessment.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang mengaitkan materi pembelajaran
yang diberikan guru dengan pengalaman nyata yang dialami oleh siswa. Sehingga siswa diharapkan mampu menghubungkan pengetahuan yang dimiliki dengan
penerapannya di kehidupan sehari-hari. Ada tujuh komponen pendekatan kontekstual yaitu konstruktivisme, inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan
penilaian autentik.
2.2.5.1 Konstruktivisme
Belajar berdasarkan konstruktivisme adalah “mengontruksi” pengetahuan. Pengetahuan dibangun melalui proses asimilasi dan akomodasi pengintegrasian
pengetahuan baru terhadap struktur kognitif yang sudah ada dan penyesuaian struktur kognitif dengan informasi baru maupun dialektika berpikir thesa-antithesa-sinthesa.
Proses konstruksi pengetahuan melibatkan pengembangan logika deduktif-induktif- hipotesis-verifikasi. Belajar dalam konteks konstruktivistik berangkat dari kenyataan
bahwa pengetahuan itu terstruktur. Pengetahuan merupakan jalinan secara integratif dan fungsional dari konsep-konsep pendukungnya. Pemahaman arti atau makna
struktur merupakan tesis penting dari pembelajaran berbasis konstruktivisme. Belajar berbasis konstruktivisme menekankan pemahaman pada pola dari pengetahuan.
Belajar dalam konstruktivisme menekankan pada pertanyaan “mengapa”.
2.2.5.2 Inkuiri
Kata kunci pembelajaran kontekstual salah satunya adalah “penemuan”. Belajar penemuan menunjukkan pada proses dan hasil belajar. Belajar penemuan
melibatkan peserta didik dalam keseluruhan proses metode keilmuan sebagai langkah-langkah sistemik menemukan pengetahuan baru atau memferivikasi
pengetahuan lama. Belajar penemuan mengintegrasikan aktivitas belajar peserta didik ke dalam metode penelitian sebagai landasan operasional melakukan investasi. Dalam
investigasi peserta didik tidak hanya belajar memperoleh informasi, namun juga pemrosesan informasi. Pemrosesan ini tidak hanya melibatkan kepiawaian peserta
didik berdialektika berpikir fakta ke konsep, konsep ke fakta, namun juga penerapan teori. Tidak kalah penting sebagai hasil pemrosesan informasi adalah kemampuan
peserta didik memecahkan masalah dan mengonstruksikannya ke dalam bentuk laporan atau bentuk lainnya sebagai bukti tindak produktif peserta didik dari belajar
penemuan. Prosedur inkuiri terdiri atas tahapan yaitu melontarkan permasalahan, mengumpulkan data dan verifikasi, mengumpulkan data dan eksperimentasi,
merumuskan penjelasan, dan menganalisis proses inkuiri.
2.2.5.3 Bertanya