3. Mencetak desain media pada kertas stiker, menempelkannya pada kertas
karton bekas kalender. Penggunaan kertas karton ini bertujuan agar media lebih awet.
4. Memotong contextual puzzle menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sesuai
dengan pola yang diinginkan. Pada tahap ini peneliti telah melakukan pengembangan media sampai
tahap dihasilkannya produk awal yang selanjutnya akan dilakukan validasi oleh tim ahli.
d. Validasi tim ahli
Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan instrumen yang disusun sebelum pengujian dilaksanakan. Pengujian dilakuakn dengan tujuan
menguji kelayakan media contextual puzzle. Pengujian dilakukan oleh ahli materi dan ahli media. Jika media belum layak maka perlu dilakukan perbaikan atau
revisi. e.
Revisi desain Setelah media contextual puzzle divalidasi oleh tim ahli maka akan terlihat
adanya kekurangan. Oleh karena itu, media pembelajaran tersebut perlu diperbaiki agar lebih sempurna dan layak digunakan dalam proses pembelajaran. Proses
revisi ini bisa terjadi secara berulang-ulang hingga produk media dinyatakan layak oleh ahli. Setelah dilakukan revisi dan dinyatakan layak, maka dihasilkan produk
contextual puzzle. Produk yang telah dihasilkan tersebut kemudian diujicobakan kepada siswa.
3.2 Uji Coba Produk
3.2.1 Desain Uji
Uji coba produk contextual puzzle yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi beberapa tahap, yaitu uji coba produk terbatas dalam skala kecil, uji coba
pemakaian dalam skala besar, dan penerapan media. a.
Uji coba terbatas Uji coba terbatas merupakan tahapan pengujian produk awal. Uji coba
terbatas dilakukan melalui kegiatan penerapan media pembelajaran contextual
puzzle kepada responden yang jumlahnya terbatas. Pengujian terbatas dalam penelitian ini dilakukan kepada 12 siswa kelas VIII yang telah mendapatkan
materi pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup. Siswa dipilih berdasarkan kategori pandai, sedang, dan kurang pandai. Masing-masing kategori
diwakili oleh 4 siswa 2 siswa putra dan 2 siswi putri. Pengambilan sampel 12 siswa dilakukan dengan menggunakan purposive sampling, yaitu pengambilan
sampel dengan bantuan guru mata pelajaran IPA. Setelah pembelajaran selesai, siswa akan diberikan lembar penilaian terhadap media pembelajaran contextual
puzzle pada tema pencemaran dan dampaknya bagi makhluk hidup. b.
Revisi produk Setelah uji coba terbatas selesai dan peneliti mendapatkan hasil tanggapan
dari siswa, selanjutnya peneliti akan berdiskusi dengan guru IPA untuk membahas kelemahan dan kelebihan produk. Hasil tanggapan siswa dan guru akan dijadikan
acuan dalam melakukan revisi produk untuk mendapatkan media contextual puzzle yang lebih baik.
c. Uji coba pemakaian
Setelah media contextual puzzle mengalami perbaikan-perbaikan, maka selanjutnya media akan diuji kembali dalam skala yang lebih besar, yaitu diambil
1 kelas dari kelas VII. d.
Revisi akhir Setelah uji coba skala besar terlaksana, maka dilakukan revisi akhir pada
produk contextual puzzle. Revisi akhir dilakukan apabila pada produk masih terdapat kekurangan.
e. Penerapan media contextual puzzle
Penerapan produk merupakan kegiatan penerapan media pembelajaran yang nyata kepada seluruh responden. Berdasarkan beberapa pertimbangan dari
guru maka diperoleh kelas VII B sebagai sampel dalam penelitian penerapan media contextual puzzle. Kegiatan pembelajaran diawali dengan pemberian tes
pre test pada siswa. Pada akhir pembelajaran siswa kembali diberikan tes akhir post test untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa antara sebelum dan
sesudah menggunakan media puzzle.
3.2.2 Subjek Penelitian