kematian terutama pada anak-anak di bawah 5 tahun FKUI, 1990.
Plasmodium vivax dan Plasmodium falcifarum merupakan penyebab penyakit
malaria utama di Kabupaten Sukabumi. Dari data kesediaan darah pasien malaria, tercatat
lebih dari 90 mengandung Plasmodium falciparum
maupun Plasmodium vivax.
Plasmodium malariae dan kasus indegenous tercatat jarang terjadi di Kabupaten Sukabumi
PPMPL Depkes. Anopheles sp. merupakan subfamili dari
Anophelinae seperti Anopheles sundaicus dan Anopheles aconicus. Kedua nyamuk ini
banyak ditemukan di daerah Sukabumi PPMPL Depkes. Nyamuk Anopheles sp.
merupakan genus yang utama dalam subgenus ini. Menurut Brown 1986 dalam Soviana et
al.,
2000, Anopheles sp. dapat
diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Animal
Filum : Invertebrata
Kelas : Insekta
Subkelas : Pterygota Ordo
: Diptera Subordo : Nematocera
Famili : Culicidae
Subfamili : Anophelinae Genus
: Anopheles Species :Anophleles sundaicus,
Anopheles aconicus, dan lain-lain
Gambar 1 Nyamuk Anopheles sp. dewasa.
Nyamuk Anopheles sp. merupakan
ektoparasit yang berbentuk langsing baik tubuh, sayap maupun probosisnya. Anophleles
sp. mempunyai morfologi yang hampir sama dengan jenis nyamuk lainnya. Nyamuk
Anopheles mempunyai maksilari papi yang sama panjang dengan probosis alat untuk
menusuk dan menghisap cairan makanan atau darah tetapi pada nyamuk jantan, ujung palpi
membesar club-shaped. Posisi hinggap nyamuk menungging, dengan kaki-kaki yang
panjang dan langsing Brown, 1986 dalam Soviana et al., 2000.
2.2. Siklus Hidup Parasit dan Vektor Malaria
2.2.1. Siklus Hidup Parasit Malaria 2.2.1.1. Plasmodium vivax
Ketika nyamuk Anopheles betina yang mengandung parasit malaria menggigit
manusia, Plasmodium vivax akan
mengeluarkan sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk ke dalam peredaran perifer
manusia. Setelah kira-kira 30 menit, sporozoit masuk ke dalam sel hati dan tumbuh menjadi
skizon hati dan menjadi hipnozoit. Hipnozoit tetap beristirahat dalam sel hati selama
beberapa waktu kira-kira 3 bulan, sampai aktif kembali dan mulai dengan daur
eksoeritrosit sekunder FKUI, 1990.
Merozoit dari skizon hati masuk ke peredaran darah, menghinggapi eritrosit dan
mulai dengan daur eritrosit untuk perkembangbiakan aseksual skizogoni
darah. Merozoit skizon eritrosit tersebut tumbuh menjadi trifozoit muda yang
berbentuk cincin dengan ukuran sepertiga eritrosit. Eritrosit yang dihinggapi parasit
Plasmodium vivax akan mengalami perubahan ukuran menjadi lebih besar, berwarna pucat
dan berbentuk seperti titik Schuffner FKUI, 1990.
Daur eritrosit pada Plasmodium vivax berlangsung selama 48 jam secara
berkesinambungan. Hal ini ditandai dengan berubahnya trifozoit muda menjadi trifozoit
tua yang sangat aktif. Pigmen parasit semakin nyata dan berwarna kuning. Sedangkan
eritosit dipenuhi oleh merozoit dari skizon yang telah matang FKUI, 1990.
Siklus seksual sporogoni parasit Plasmodium vivax dalam nyamuk,
dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Siklus akan berlangsung selama 16 hari jika berada
pada suhu 20 °C dan 8-9 hari pada suhu 27°C.
Sedangkan dibawah 15 °C, perkembangbiakan
seksual parasit tidak berlangsung FKUI, 1990.
2.2.1.2. Plasmodium falciparum
Perkembangan aseksual parasit Plasmodium falciparum berbeda dengan
Plasmodium vivax. Perkembangan aseksual dalam hati hanya berlangsung hingga fase pra-
eritrosit. Parasit tidak mengalami fase eksoeritrosit yang dapat menimbulkan relaps
jangka panjang rekuens seperti Plasmodium vivax yang mempunyai hipnozoit dalam hati
FKUI, 1990.
Jumlah skizon hati parasit Plasmodium falciparum
lebih banyak dibandingkan Plasmodium vivax. Stadium trifozoit muda
Plasmodium falciparum sangat kecil dan halus dengan ukuran seperenam eritrosit. Trofozoit
tua akan menghilang dari darah tepi setelah 24 jam tertahan di kapiler-kapiler darah, seperti
otak, jantung, plasenta, usus dan sumsum tulang belakang; di tempat-tempat ini, parasit
akan berkembang secara skizogoni. Skizon yang telah matang akan membentuk merozoit
dan mengisi dua per-tiga eritrosit. Kondisi ini cenderung menyebabkan penyumbatan
kapiler-kapiler darah FKUI, 1990.
Pembentukan gametosit parasit berlangsung di alat-alat dalam dan darah tepi
kapiler. Gametosit makrogametosit dan mikrogametosit mengalami skigozoni.
Sitoplasma bertambah besar, tidak padat dan berwarna merah muda FKUI, 1990. Jumlah
gametosit pada infeksi Plasmodium falciparum lebih banyak dibandingkan dengan
jumlah gametosit Plasmodium lainnya. Hal inilah yang menyebabkan Plasmodium
falcifarum
merupakan species penyakit malaria yang paling berbahaya
http:www.ppmplp.depkes.go.id. Siklus seksual Plasmodiun falciparum
dalam nyamuk hampir sama dengan Plasmodium vivax. Siklus seksual berlangsung
22 hari pada suhu lingkungan 20 °C, 15-17
hari pada suhu 23 °C dan 10-11 hari pada suhu
25 °C-28°C. Sedangkan dibawah 15°C,
perkembangbiakan seksual parasit tidak berlangsung FKUI, 1990.
2.2.2. Siklus Hidup Vektor Malaria