Suhu Kelembaban Udara Hubungan Cuaca dan Topografi dengan Vektor Malaria
• Nyamuk betina hanya mengalami satu kali kawin.
• Spermatozoa dikeluarkan oleh nyamuk jantan ke spermateka betina untuk
membuahi sel telur. • Menghisap darah untuk memperoleh
nutrien yang dibutuhkan dalam perkembangan telur dalam ovaria.
Beberapa species dapat bersifat autogeni pada kelompok telur pertama.
• Setelah menghisap darah, abodemen yang berwarna merah muda akan membesar dan
berwarna merah tua gelap setelah darah diserap oleh telur di dalam ovari yang
besar.
• Telur diletakkan satu per satu langsung di permukaan air alam Soviana dan Hadi,
2000. Pola penyebaran malaria dipengaruhi oleh
tiga faktor utama yaitu host manusianyamuk,
agent parasit Plasmodium dan environment lingkungan.
Penyebaran malaria akan terjadi apabila ketiga komponen tersebut mendukung. Manusia
sebagai Host Intermediate dapat terinfeksi oleh
agent dan merupakan tempat berkembangbiaknya agent FKUI, 1990.
Epidiomologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan vektor malaria di suatu daerah
endemis malaria adalah: 1. Kebiasaan nyamuk Anopheles menghisap
darah manusia. 2. Lama hidup nyamuk betina dewasa lebih
dari 10 hari. 3. Nyamuk Anopheles dengan kepadatan
tinggi dan mendominasi species lain yang ditemukan.
4. Hasil infeksi percobaan di laboratoriun yang menunjukkan kemampuan untuk
mengembangkan Plasmodium menjadi stadiun sporozoit FKUI, 1990.
Data epidiomologi malaria juga dapat
ditentukan dianalisis dengan membandingkan jumlah kasus, SPR, ABER dan API, AMI tiap
tahun Saleh, 2002. Entomologi Kesehatan
Faktor-faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit malaria adalah:
1. Peningkatan kerentanan penduduk 2. Peningkatan penderita reservoir
3. Peningkatan jumlah dan umur vektor 4. Peningkatan jumlah penderita
5. Pengaruh indegenous malaria DEPKES,
1990 dalam Saleh, 2002. Transmisi penyakit malaria dominan
dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor sosial. Transmisi malaria terjadi akibat adanya
kontak langsung antara manusia dan vektor malaria akibat pengaruh lingkungan; yaitu
jenis pemukiman perkampungan atau berada di pinggir hutan, jenis pekerjaan, sanitasi dan
penempatan kandang ternak DEPKES, 1990 dalam Saleh, 2002. Penempatan kandang
ternak di sekitar rumah dapat mereduksi transmisi penyakit malaria terhadap manusia
nyamuk Anopheles sp. Hal ini disebabkan oleh ketersedian sumber darah di alam.
Kebiasaan nyamuk untuk menggigit di luar rumah alam juga turut mempengaruhi
transmisi tersebut Tabel 1. Pengaruh lingkungan mempengaruhi pola penyebaran
vektor malaria Host Definitive.
Faktor sosial ataupun manusia itu sendiri juga mempengaruhi transmisi malaria. Usia,
jenis kelamin, ras, sosial ekonomi, status perkawinan, riwayat penyakit sebelumnya,
gaya dan cara hidup, hereditas keturunan, status gizi dan tingkat imunitas turut
mempengaruhi transmisi malaria http:www.ppmplp.depkes.go.id.