kontribusi negatif terhadap rendemen, yaitu keprasan, pemberian NPK, pertambahan kotoran terangkut, serta kewayuan.
4.4. Hubungan Rendemen Dengan Varietas Dan Lahan Irigasi
Varietas merupakan faktor dalam intrinsik terhadap peningkatan rendemen tebu, sedangkan yang menjadi faktor ekstrinsiknya adalah faktor lingkungan Laoh B.,
1986. Yang dimaksud dengan faktor lingkungan disini adalah lokasi lahan tempat tanaman tebu tersebut, yaitu lahan sawah atau tegalan. Lokasi lahan ini
terkait dengan ketersediaan air untuk pertanaman. Hubungan antar komponen input varietas dan lahan dengan rendemen yang
dihasilkan didiskripsikan seperti pada Tabel 15. Tabel 15. Deskripsi pendugaan rendemen berbasis varietas dan lahan
Rendemen PS
Triton Bukan PS Statistik
Sawah Tegalan Sawah Tegalan Mean 8.454
8.586 8.468
8.077 Standard Error
0.065 0.196
0.329 0.383
Median 8.430 8.745
8.420 8.330
Standard Deviation 0.594
1.106 1.187
1.435 Range 3.33
5.44 3.94
4.56 Minimum 6.77
5.98 6.33
5.57 Maximum 10.1
11.42 10.27
10.13 Count 83
32 13
14 Confid. Level95,0
0.130 0.399
0.718 0.828
Berdasarkan deskripsi pada tabel di atas, lokasi penanaman lahan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perbedaan rendemen yang dihasilkan.
Rendemen varietas PS maupun bukan PS Triton yang ditanam di lahan sawah tidak menunjukkan rentang perbedaan yang besar, yaitu rata-rata rendemen
varietas Triton sebesar 8,468 dan varietas PS sebesar 8,454. Perbedaan angka rendemen semakin besar pada lahan tegalan, yaitu rata-rata rendemen varietas PS
lebih tinggi 6,3 dibanding varietas bukan PS. Rata-rata standar deviasi pada lahan tegalan sebesar 1,270 poin, lebih besar dibanding rata-rata standar deviasi
lahan sawah yang hanya sebesar 0,890 poin. Untuk melihat hubungan varietas dan masing-masing lahan pertanamannya
terhadap rendemen yang dihasilkan, dibuat persamaan regresi sebagai berikut.
a. Varietas PS di Lahan Sawah
Hubungan antar variabel komponen input yang mempengaruhi rendemen dengan basis varietas PS yang ditanam di lahan sawah dapat dilihat pada persamaan :
Y = - 0,559 - 0,056X1 + 0,742X2 + 0,033X3 - 0,496X4 + 0,009X5 - 0,005X6 – 0,012X7 + 0,469X8
Dimana : Y = Rendemen
X1 = Keprasan pada tingkat keprasan 0 sampai 5; X2 = Pupuk N tonha ZA;
X3 = Kompos tonha; X4 = NPK tonha;
X5 = Umur bulan; X6 = Kotoran ;
X7 = Kewayuan hari; X8 = Brix
Pada persamaan regresi di atas, komponen pupuk N, kompos, umur tanaman, dan brix memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan rendemen. Sedangkan,
komponen keprasan, pupuk NPK, kotoran dan kewayuan akan mengakibatkan terjadinya penurunan rendemen untuk setiap pertambahan satu satuan komponen-
komponen tersebut.
b. Varietas PS di Lahan Tegalan