7 secara enzimatis memiliki nilai DE tertinggi 50,83 pada tahap likuifikasi
diperoleh dengan waktu proses selama 210 menit dan pada konsentrasi α-
amilase 1,75 Ug pati, pH hasil proses likuifikasi ditepatkan menjadi 4-4,5 sebelum dilanjutkan ke proses sakarifikasi. Pada tahap sakarifikasi, nilai DE
tertinggi 98,99 diperoleh pada konsentrasi amiloglukosidase 0,3 Ug pati dan waktu sakarifikasi 48 jam.
C. PHA Poly-
β-Hydroxyalkanoates
PHA Poly- β-Hydroxyalkanoates adalah suatu famili poliester
thermoplastis bermolekul tinggi yang terbentuk secara alami atau melalui cara bioteknologi khusus Utz et al., 1991. PHB Poly-
β-Hydroxybutyrate dan kopolimer Poly-
β-Hydroxybutyrate dengan Poly-β-Hydroxyvalerate PHB-co- PHV merupakan dua tipe famili PHA yang paling banyak diteliti secara
intensif dan telah banyak dijumpai di pasaran. PHA alami mengandung sekelompok n-alkil. Struktur PHA dapat dilihat pada Gambar 4.
Berbeda dengan plastik konvensional yang dibuat dari bahan berbasis petrokimia, PHA dibuat dari bahan baku tumbuhan yang dapat diperbarui
yang digunakan sebagai substrat fermentasi Yoshida et al., 1996. PHA Poly-
β-Hydroxyalkanoates terakumulasi di dalam bakteri sebagai hasil ketidakseimbangan nutrisi yang terjadi saat kelebihan karbon dan energi. PHA
memiliki sifat termoplastik dan elastomer tergantung dari komposisi monomernya dan dapat terdegradasi secara sempurna.
PHA dibentuk dalam sitoplasma sel, bentuknya dapat berupa granula dan kristal. Granula tersebut mengandung PHA depolimerase yang terdapat
dalam membran protein atau pada sitoplasma yang menyebabkan terjadinya
O
R
O O
n
PHA rantai pendek R = H, CH
3
, CH
2
CH
3
PHA rantai menengah R = CH
2 2
CH
3
–CH
2 8
CH
3
Gambar 4. Struktur kimia PHA Atkinson dan Mavituna, 1991
8 degradasi polimer. PHA memiliki karakteristik kimia dan fisik yang
dibutuhkan bagi penggunaannya sebagai termoplastik komersial. Polimer ini dapat digunakan lebih lanjut melalui pencetakan larutan maupun pelelehan
untuk membentuk serat, film, plastik fleksibel, dan plastik rigid Timmins et al., 1993.
Menurut Lafferty et al. di dalam Rehm and Reid 1988 PHA memiliki densitas yang berkisar antara 1.171 dan 1.260 g.cm
-3
. Nilai densitas yang lebih rendah berhubungan dengan densitas amorf, sedangkan nilai
densitas yang lebih tinggi berkenaan dengan densitas kristalin. Titik leleh PHA bervariasi dan biasanya berada diantara 157 dan 188
o
C. PHA memiliki karakteristik thermoplastik dan dapat diekstrusi danatau diberi penekanan.
PHA telah dibuktikan bersifat biodegradabel dalam lingkungan mikrobial aktif baik aerobik maupun anaerobik seperti pada limbah kompos
aerobik dan anaerobik, sediman estuarin, tanah, air sungai, dan air laut Krupp dan Jewel, 1992; Page et al., 1992; Doi et al., 1991. PHA dapat
digunakan sebagai benang jahit pada operasi medis, peralatan rekaman karena sifat piezoelektrik yang baik, substitusi untuk poliester sintetis pada
pembuatan serat dan sebagai bahan kemasan. Selain itu PHA dapat juga ditenun menyerupai wool katun sehingga cocok digunakan sebagai popok
bayi Crueger dan Crueger, 1984.
D. PHB Poly-