18 Poli-
β-hidroksialkanoat PHA dapat larut pada berbagai pelarut seperti kloroform, metilen klorida, etilen klorida, piridin atau campuran
diklorometanetanol Atkinson dan Mavituna, 1991. Kelarutan PHB dalam beberapa pelarut dapat dilihat pada Lampiran 2.
1. Kloroform CHCl
3
Kloroform adalah nama umum untuk triklorometana CHCl
3
, merupakan pelarut aprotik yaitu pelarut yang molekul-molekulnya tidak
ikut serta dalam kesetimbangan yang melibatkan proton, memiliki tetapan dielektrik sebesar 4,81 Rivai, 1995. Kloroform sering digunakan sebagai
bahan pembius, meskipun kebanyakan digunakan sebagai pelarut nonpolar di laboratorium atau industri. Wujudnya pada suhu ruang berupa cairan,
namun mudah menguap, memiliki stuktur molekul tetrahedral Anonim
3
, 2005.
Gambar 8. Struktur kimia kloroform Anonim
3
, 2005 Kloroform merupakan cairan dengan berat molekul tinggi, tidak
berwarna, berbau harum, dan sangat toksik. Senyawa ini bersifat toksik dan narkotik, sehingga tidak digunakan secara luas sebagai pelarut. Cairan
ini juga bersifat stabil dengan titik didih rendah Mellan, 1950. Kloroform juga memiliki daya larut yang sangat tinggi dan telah dimanfaatkan untuk
tujuan-tujuan khusus seperti pelarut lemak, minyak, lilin, alkaloid dan lain-lain. Kloroform digunakan sebagai pelarut yang umum pada industri
lemak, gum, minyak, parafinlilin, plastik dan polimer Anonim
3
, 2005. Kloroform dapat larut dengan semua hidrokarbon terhalogenasi dan
dengan sebagian besar pelarut lainnya. Sifat fisika dan kimia kloroform dapat dilihat pada Tabel 3.
19 Tabel 3. Sifat-sifat fisik kimia kloroform
Parameter Nilai
Berat Molekul 119,3
Titik Didih 60-62
o
C Titik Beku
-63,5
o
C Gravitasi Spesifik
1,499 15
o
C Panas Spesifik
0,233 Calg atau B.t.ulb
o
F Kalor Laten
Penguapan 59,1 Calg
106,4 B.t.ulb
Viskositas 5,63 millipoise 20
o
C 5,10 millipoise 30
o
C Mellan 1950
2. Asam Asetat Glasial CH
3
COOH
Asam asetat glasial merupakan larutan yang mengandung 99.5 asam asetat methane carboxylic acid atau ethanoic acid. Termasuk
dalam golongan senyawaan asam karboksilat. Jernih, asam organik yang tidak berwarna, memiliki bau yang khas seperti cuka, digunakan sebagai
pelarut dalam industri karet, plastik, serat asetat, obat-obatan, dan fotografi. Asam asetat glasial mendidih pada suhu 118°C, dan memiliki
densitas sebesar 1.049 gmL pada 25°C. mudah terbakar pada titik nyala api 39°C. Asam asetat larut pada semua perbandingan dalam air, etil
alkohol, dan dietil eter dengan ikatan hidrogen, bersifat sangat korosif Anonim
1
, 2005. Asam asetat glasial juga digunakan untuk sintesis anhidrat asam
asetat, ester, garam, zat warna, zat wangi, bahan farmasi, plastik, serat
buatan, selulosa dan sebagai penambah makanan. Asam asetat glasial ini
bersifat racun, berbahaya dan termasuk bahan yang korosif. Cairan dan uapnya dapat menyebabkan luka bakar yang hebat pada seluruh jaringan
tubuh manusia, jika tertelan dapat menyebabkan kerusakan yang fatal, dan jika terhirup berbahaya bagi paru-paru dan gigi, bersifat mudah terbakar
baik dalam bentuk cairan ataupun uapnya Anonim
2
, 2005.
20 Gambar 9. Struktur kimia asam asetat Anonim
1
, 2005 Asam asetat adalah pelarut yang polar, sama seperti etanol dan
air dengan konstanta dielektrik sebesar 6,2. Seperti halnya pelarut kloroform dan hexana, asam asetat glasial tidak hanya melarutkan
senyawa-senyawa polar seperti gula dan garam organik, tetapi juga dapat melarutkan senyawa non-polar seperti minyak dan elemen lain polimer.
Hal ini memungkinkan asam asetat menjadi pelarut yang dapat dipakai secara luas oleh industri Anonim
1
, 2005. Tabel 4. Sifat fisik dan kimia asam asetat glasial
Sifat fisikkimia Nilai Penampakan jernihbening,tak
berwarna Bau
Kuat, seperti cuka Kelarutan
Sangat larut berbagai perbandingan Densitas 1,05
kgL pH 2,4
1.0M solution
Titik didih 118
C 244F Titik lebur
16,6 C 63F
Molaritas 60,05 gmol
Anonim
1
, 2005
3. Dimetilformamida HCONCH