Larutan Logam dalam Sampel Impedansi Sistem

pembawa muatan dalam penghantaran listrik juga memegang peran yang penting dalam penghantaran panas. Adalah merupakan kenyataan bahwa penghantar- penghantar listrik yang baik misalnya logam-logam, juga merupakan penghantar panas yang baik, sedangkan penghantar-penghantar listrik yang jelek juga merupakan penghantar-penghantar panas yang jelek. Tahanan jenis  merupakan konstanta, tahanan R juga merupakan konstanta, tidak bergantung pada I dan E. untuk penghantar seperti ini, arus I adalah berbanding langsung dengan perbedaan tegangan ab V . Perbandingan langsung ini antara arus di dalam suatu penghantar logam dengan perbedaan teagangan antara ujung-ujungnya dikenal sebagai hokum Ohm. V = I . R 2.3 Sears dan Zemansky. 1954

2.2.1 Larutan Logam dalam Sampel

Dalam tahun 1833, Michel Faraday mengamati bahwa air murni hampir merupakan isolator yang sempurna dan larutan dari sesuatu bahan menghantar listrik. Jika dua elektroda dari logam, misalnya platina, dimasukkan dalam bejana diisi air yang didestilisasikan, yang satu dihubungkan dengan ujung positif dari sumber arus searah, yang lainnya dengan ujungnya yang negatif, maka tidak ada terdapat arus sama sekali. Jika sedikit asam misalnya asam sulfat H 2 SO 4 , atau sodium hydroxide NaOH, atau Aluminium Sulfat Al 2 SO 4 , atau garam, maka larutan ini tahanannya cukup rendah sehingga arus dapat mengalir. Tahanan larutan itu tergantung pada konsentrasi dan pada temperatur. Larutan yang menghantar arus listrik disebut elektrolit, fenomena penghantaran yang dibarengi oleh efek-efek kimia disebut elektrolisa. Bejana dimana elektrolit dan elektroda-elektroda itu disebut sel elektrolit. Elektroda-elektroda platina di dalam larutan asam, zat air akan dibentuk sebagai gelembung-gelembung gas pada Universitas Sumatera Utara elektroda negative dan zat asam dibentuk dan dibebaskan sebagai gelembung- gelembung gas pada elektroda positif. Hukum faraday mengenai elektrolisa ini ialah: jumlah gram berat ekivalen dari zat yang menempel, dibebaskan, larut, atau bereaksi pada suatu elektroda sama dengan jumlah faraday 96.500 coul dari muatan listrik yang dipindahkan melalui elektrolit. Jadi hu kum Faraday dapat dirumuskan sebagai berikut: F It M mZ  2.4 Dimana m = berat aluminium yang larut g Z = valensi Aluminium, yaitu 3 I = kuat arus yang digunakan A t = waktu deteksi detik M = berat molekul Aluminium, yaitu 27g mol F = konstanta Faraday, 96.500 Cmol

2.2.2 Impedansi Sistem

Impedansi disebut juga hambatan dalam, Z adalah nilai resistansi yang terukur pada kutub kutub sinyal jack alat elektronik. Semakin besar hambatanimpedansi, makin besar tegangan yang dibutuhkan. Impedansi tidak dapat dikatan sebagai hambatan secara spontan. Karena terdapat perbedaan yang mendasar dari keduanya. Beberapa sumber mengatakan bahwa impedansi merupakan hasil reaksi hambatan R, resistensi dan kapasitas elektron C, capacitance secara bersamaan. Daya merupakan tegangan kuadratnya dibagi impedansinya: P = V 2 Z 2.5 Dimana Universitas Sumatera Utara P = daya watt V = tegangan volt Z = impedansi Ω Peningkatan penurunan daya tidak selalu sebesar peningkatan atau penurunan impedansinya. Peningkatan dan penurunan daya bergantung pada : besarnya tegangan sumber Vt hambatan dalam sumber tegangan R1 besarnya impedansi yang disusun seri R2 R dianggap sebagai impedansi Impedansi sistem sangat mempengaruhi besarnya arus gangguan hubung singkat yang mungkin terjadi pada suatu sistem. Sehingga perhitungan yang akurat tentang impedansi sistem yang akan diproteksi menjadi hal yang sangat penting.

2.3 Elektrokoagulasi EC