3. Reaksi, yaitu persepsi yang kemudia diterjemahkan dalam bentuk
tingkah laku sebagai reaksi Sobur, 2003:446.
1.6 Kerangka Konsep
Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai
dapat mengantar penelitian pada rumusan hipotesis Nawawi, 2001: 33. Konsep adalah istilah yang mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari kelompok
fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Kerlinger menyebut konsep sebagai abstraksi yang dibentuk dengan
menggeneralisasikan hal-hal khusus Kriyantono, 2008: 17. Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan
rumusan hipotesis, yang sebenarnya merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji sebenarnya. Agar konsep-konsep dapat diuji secara empiris, maka harus
dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Adapun variabel yang akan digunakan dalam penelitian yang bersifat
dekstriptif ini, yaitu: 1.
Variabel Teoritis 2.
Variabel Operasional
1.7 Model Teoritis
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam konsep akan dibentuk menjadi suatu model teoritis sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3 Model Teoritis
Kinerja Public Relations khususnya
Media Relations Persepsi Wartawan
Karakteristik Responden
Universitas Sumatera Utara
1.8 Operasional Variabel
Variabel Teoritis Variabel Operasional
Kinerja Public Relations khususnya Media Relations
• Kontak Pribadi
• Konfrensi Pers
• Pengiriman Siaran Berita
• Prasaji Media
• Makan Bersama Media –
Manajemen •
Lembar Guntingan •
Piranti Media •
Jasa Penyebaran Publisitas
Persepsi Wartawan 1.
Seleksi 2.
Interpretasi 3.
Reaksi
Karakteristik Responden
• Jenis kelamin • Usia
• Asal media • Gaji
• Lamanya menjadi wartawan • Lamanya berkerjasama dengan
Pertamina
• Latar Belakang Pendidikan • Prioritas pekerjaan
Universitas Sumatera Utara
1.9 Defenisi Variabel Operasional
Defenisi operasional adalah penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya untuk mengukur suatu variable. Dengan kata lain, defenisi operasional adalah
suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti yang ingin menggunakan variabel yang sama Singarimbun, 1995:46. Maka variabel-variabel dalam
operasional ini didefenisikan sebagai berikut a. Kinerja Public Relations khususnya Media Relations
1. Kontak Pribadi, yaitu komunikasi antar pribadi yang pernah terjadi antara
personil Public Relations Pertamina kepada wartawan yang mewakili medianya.
2. Konfrensi Pers, yaitu konfrensi pers yang dilakukan oleh Public Relations
yang meliputi persiapan, proses maupun pasca konfrensi pers dengan para wartawan dari berbagai media massa.
3. Pengiriman Siaran Berita, yaitu bentuk publisitas yang berisi berita mengenai
Pertamina yang dikirimkan kepada media dimana wartawan tersebut berasal. 4.
Prasaji Media, yaitu suatu bentuk kegiatan yang mengundang media tempat wartawan tersebut berasal, dimana kegiatan tersebut adalah kegiatan
launching atau pralaunching di Pertamina. 5.
Makan Bersama Media – Manajemen, yaitu kegiatan makan bersama yang diadakan public relations dengan wartawan yang mewakili beberapa media
massa. 6.
Lembar Guntingan, yaitu lembar guntingan clip sheets yang memuat kisah berita beserta ilustrasinya direproduksi dalam format surat kabar untuk
menunjukkan kepada redaktur dari suatu media tertentu dimana wartawan
Universitas Sumatera Utara
tersebut berasal yang memuat bagaimana berita dan gambar itu akan muncul dalam surat kabar dimana wartawan berasal.
7. Piranti Media, yaitu piranti media clip sheets yang berisi lembaran siaran
berita, foto, biografi dan lain-lain yang diberikan kepada wartawan ketika terjadi peristiwa khusus di Pertamina.
8. Jasa Penyebaran Publisitas, yaitu pembuatan dan penyebaran berita dan
gambar dengan biaya rendah yang disebarkan kepada redaktur media dimana wartawan tersebut berasal.
b. Persepsi Wartawan 1.
Seleksi, adalah proses penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan jenisnya dapat banyak atau sedikit.
2. Interprestasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai
arti bagi seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh beberapa factor, seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi kepribadian, dan
kecerdasan. Interpretasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengaktegorian informasi yang diterimanya, yaitu proses
mereduksi informasi dan kompleks menjadi sederhana. 3.
Reaksi, yaitu persepsi yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi
c. Karakteristik Responden 1. Jenis Kelamin, yaitu jenis kelamin wartawan
2. Usia, yaitu usia wartawan 2. Asal media, yaitu asal media wartawan
Universitas Sumatera Utara
4. Gaji, yaitu besarnya gaji rata-rata perbulan yang diterima wartawan dari media tempatnya berkerja.
3. Lamanya menjadi wartawan, yaitu lama wartawan tersebut dalam menjalani profesinya sebagai wartawan.
4. Lama bekerjasama dengan media, yaitu lamanya wartawan telah berkerjasama dengan Pertamina melalui kegiatan media relations yang dilakukan oleh
Public Relations Pertamina. 5. Latar Belakang Pendidikan, adalah latar belakang pendidikan akademis
terakhir wartawan. 5. Prioritas pekerjaan, yaitu prioritas pekerjaan wartawan dalam menjalani
pekerjaannya sebagai wartawan
Universitas Sumatera Utara
BAB II URAIAN TEORITIS
II.1 Public Relations II.1.1 Pengertian Public Relations
Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat antara organisasi tersebut Cutlip,
Scoot M dkk, 2009:6. Sedangkan menurut Jefkins, public relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu
organisasi sengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan saling pengertian Jefkins, 2003: 10. Pertemuan asosiasi-asosiasi
public relations seluruh dunia di Mexico City pada bulan Agustus 1978, menghasilkan pernyataan mengenai defenisi Public Relations sebagai berikut: “ praktik public
relations adalah sebuah seni sekaligus ilmu social yang menganalisis berbagai kecenderungan, memperkirakan setiap kemungkinan konsekuensinya, memberi
masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi, serta menerapkan program-program tindakan yang terencana untuk melayani kebutuhan organisasi dan
kepentingan khalayaknya.” Jadi unsur-unsur diatas menunjukka n adanya hubungan kait-mengkait. Saling
keterkaitan ini merupakan proses berkesinambungan dalam fungsional Public Relations yang integral dengan manajemen organisasi dalam upaya mencapai tujuan
bersama dan sasaran utama organisasi. Dari hal diatas juga menunjukkan bahwa public relations bukanlah hanya sebagai ilmu namun juga sebagai bidang keilmuan.
Universitas Sumatera Utara