dalam banyak kasus mereka membantu menciptakan fiksi yang kemudian mereka tanggapi.
II.1.3. Komunikasi Model Lasswell
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif, para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang
dikemukakan pada tahun 1948 oleh Harold D Lasswell yaitu dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut: “Who Says What in Which Channel to Whom With
What Effect?”. Jawaban bagi pertanyaan paradigmatik paradigmatic question Lasswell
ini merupakan unsur-unsur proses komunikasi, yaitu : 1.
Who Siapa: Komunikator; orang yang menyampaikan pesan. 2.
Says What Mengatakan Apa: Pesan; informasi yang dikirimkan dengan didukung lambang-lambang.
3. In Which Channel Melalui Apa: Media; alat atau sarana yang digunakan
untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. 4.
To Whom Kepada Siapa: Komunikan; orang yang menerima pesan. 5.
With What Effect Apa Akibatnya: Efek yang ditimbulkan untuk mengetahui berhasil tidaknya komunikasi yang diinginkan.
Dengan berpolakan paradigma Laswell itu, komunikasi didefinisikan sebagai “proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui
suatu media yang menimbulkan efek” Effendy, 2002:54. Laswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi yaitu: pertama, pengawasan lingkungan-
yang mengingatkan anggota-anggota masyarakat akan bahaya dan peluang dalam
Universitas Sumatera Utara
lingkungan; kedua, korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan; dan ketiga, transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke
generasi lainnya. Selain itu, Laswell mengakui bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah, dengan suatu aliran yang lancar dan umpan balik yang terjadi
antara pengirim dan penerima. Dalam suatu masyarakat yang kompleks, banyak informasi disaring oleh pengendali pesan-editor, penyensor atau propagandis,
yang menerima informasi dan menyampaikannya kepada publik dengan beberapa perubahan atau penyimpangan Mulyana, 2002:136.
II.2. Opini Publik
Pengertian opini di kalangan ahli komunikasi belum didapati adanya kesepakatan yang pasti. Orang lebih mudah untuk mengamati efek dan bentuk
yang ditimbulkannya daripada mendefinisikannya. Opini berasal dari bahasa Latin, yaitu opinari yang berarti berpikir atau
menduga. Opinion sendiri mengandung akar kata onis yang berarti harapan. Dalam bahasa Inggris, opinion berhubungan erat dengan kata option dan hope
yang berasal dari bahasa Latin optio yang artinya pilihan atau harapan Kasali, 1994:16.
Menurut Albig, opini berupa reaksi pertama di mana orang mempunyai rasa ragu-ragu dengan sesuatu, yang lain dari kebiasaan, ketidakcocokkan, dan
adanya perubahan penilaian. Unsur-unsur ini mendorong orang untuk saling mempertahankannya Sunarjo, 1984:31.
Latar belakang seseorang seperti agama, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain, memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap cara
Universitas Sumatera Utara