Konsensus semu Konsensus penuh

2. Koorientasi

Individu itu berada dalam keadaan koorientasi ketika dua atau lebih orientasi individu mengarah pada isu atau objek yang sama. Model koorientasi mencakup tahapan Konstruk Intrapersonal, yaitu : a Congruention, sejauhmana pandangan seseorang sesuai dengan perkiraannya tentang pandangan orang lain mengenai isu yang sama. b Kesepakatan agreement, sejauhmana dua orang atau lebih memberikan evaluasi yang sama terhadap sebuah isu yang menjadi perhatian bersama. c Pemahaman understanding, mengukur kemiripan dalam definisi dari dua orang atau lebih.

3. Konsensus Koorientasi a. Konsensus monolitik

Merupakan tingkat kesepakatan aktual yang tinggi yang secara akurat dikenali oleh mereka yang terlibat.

b. Konsensus semu

Ketidaksepakatan aktual tetapi mayoritas mereka yang terlibat didalamnya beranggapan bahwa mereka semua sepakat.

c. Konsensus penuh

Serangkaian pemahaman timbal balik yang terus menerus antar anggota dari kelompok yang membahas isu tersebut. Secara sederhana opini publik merupakan kegiatan untuk mengungkapkan atau menyampaikan apa yang diyakini, dinilai dan diharapkan oleh seseorang pada masyarakat tertentu untuk kepentingan mereka dari situasi tertentu isu diharapkan dapat menguntungkan pribadi atau kelompok. Universitas Sumatera Utara Dalam praktik di lapangan, menurut Emory S. Bogardus, terdapat beberapa pengertian tentang opini publik, antara lain yaitu : 1. Personal opinion opini personal Opini berdasarkan penafsiran individu atau setiap orang akan berbeda pandangannya terhadap suatu masalah. 2. Private opinion opini pribadi Opini ini merupakan landasan bagi opini personal, karena merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari opini pribadi. 3. Group opinion opini kelompok Opini kelompok ini, terbagi menjadi opini mayoritas dan opini minoritas. Opini kelompok ini mendekati dengan opini publik. 4. Coalition opinion opini koalisi Opini ini adalah penggabungan dari beberapa kelompok opini minoritas dan menjadi opini mayoritas. Penggabungan opini tersebut dinamakan opini koalisi. 5. Concersus opinion opini konsensus Opini ini melalui suatu proses perundingan untuk mencapai kesepakatan bersama konsensus, dan merupakan opini terbentuk opini mayoritas berdasarkan kesepakatan bersama dealing. 6. General opinion opini umum Bentuk opini ini bersifat pendapat umum, yang berakar dari nilai-nilai yang berkembang dan berlaku di masyarakatkelompok tertentu berdasarkan adat istiadat, kebiasaan, kebudayaan dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat yang bersangkutan Ruslan, 1997:63. Universitas Sumatera Utara Bernard Hennessey dalam bukunya yang berjudul Pendapat Umum Olii, 2007:20 mengemukakan lima faktor pendapat umum opini publik, yaitu : adanya isu Presence of an issue, harus ada kelompok yang dikenal dan berkepentingan dengan persoalan itu Nature of publics, pilihan yang sulit Complex of preferences, mengacu pada totalitas opini para anggota masyarakat tentang suatu isu, suatu pernyataan atau opini Expression of opinion, berbagai pernyataan bertumpuk sekitar isu dan jumlah orang terlibat Number of persons involved, opini publik adalah besarnya size masyarakat yang menaruh perhatian terhadap isu. Pendekatan prinsip terhadap kajian opini publik dapat dibagi menjadi 4 kategori, yaitu : 1. Pengukuran kuantitatif terhadap distribusi opini. 2. Penelitian terhadap hubungan internal antara opini individu yang membentuk opini publik pada suatu permasalahan. 3. Deskripsi tentang atau analisis terhadap peran publik dari opini publik. 4. Kajian baik terhadap media komunikasi yang memunculkan gagasan yang menjadi dasar opini maupun terhadap penggunaan media oleh pelaku propaganda dan manipulasi. Opini publik merupakan sebuah proses, ia tidak terbentuk dengan sendirinya melainkan melewati beberapa tahap. Ferdinand Tonnies mengemukakan ada 3 tahap pembentukan opini publik, yaitu : 1. Luftarting adalah opini publik laksana uap di mana dalam tahap ini perkembangannya masih terombang-ambing mencari bentuk yang nyata. Disebut juga sebagai tahap semerawut atau the stage of brain storming. Universitas Sumatera Utara 2. Flussig yaitu mempunyai seperti air, opini publik ini sudah mempunyai bentuk yang nyata tapi masih dapat disalurkan melalui saluran kehendak. Tahap ini pembicaraan sudah mulai terarah, mulai membentuk pemikiran yang jelas dan menyatu atau disebut juga the stage of consolidation. 3. Frestig adalah opini publik yang sudah kuat dan tidak mudah berubah. Pada tahap ini pendapat sudah kuat dan bulat di antara kelompok atau disebut juga the solid stage Sunarjo, 1984:28. Opini publik sebagai suatu kesatuan pernyataan tentang suatu hal yang bersifat kontroversial, merupakan suatu penilaian sosial. Oleh karena itu, maka pada opini publik melekat beberapa kekuatan yang sangat diperhatikan, yaitu : - Opini publik dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap orang atau sekelompok orang yang terkena hukuman tersebut. Hukuman sosial menimpa seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk rasa malu, rasa dikucilkan, rasa dijauhi, rasa rendah diri, rasa tak berarti lagi dalam masyarakat, menimbulkan frustasi sehingga putus asa, dan malu lalu bunuh diri atau mengundurkan diri dari jabatannya. - Opini publik sebagai pendukung bagi kelangsungan berlakunya norma sopan santun dan susila, baik antara yang muda dengan yang lebih tua maupun antara yang muda dengan sesamanya. - Opini publik dapat mempertahankan eksistensi suatu lembaga dan bahkan dapat juga menghancurkan suatu lembaga. - Opini publik dapat mempertahankan atau menghancurkan suatu kebudayaan. - Opini publik dapat pula melestarikan norma sosial Universitas Sumatera Utara

II.3. Teori Pertimbangan Sosial Social Judgment Theory