Pengertian Ruang dan Wilayah

II. TINJAUAN

PUSTAKA

2.1. Pengertian Ruang dan Wilayah

Berdasarkan ketentuan Undang‐Undang Tentang Penataan Ruang yaitu Undang‐ Undang Nomor 27 Tahun 2006, pengertian ruang adalah wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan mahluk hidup lainnya malakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya. Dengan demikian maka tanah merupakan salah satu subsistem dari ruang. Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek fungsional. Ruang wilayah Indonesia sebagai wadah atau tempat bagi manusia dan mahluk lainnya hidup dan melakukan kegiatannya merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa yang perlu disyukuri, dilindungi dan dikelola, ruang wajib dikembangkan dan dilestarikan pemanfaatannya secara optimal dan berkelanjutan demi kelangsungan hidup yang berkualitas. Sebagai landasan konstitusional yaitu UUD1945 mewajibkan agar sumber daya alam dipergunakan untuk sebesar‐besarnya untuk kemakmuran rakyat yang harus dapat dinikmati, baik oleh generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Oleh karena itu, ruang wajib dikembangkan dan dilestarikan pemanfaatannya secara serasi, selaras dan seimbang dalam yang berkelanjutan. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, sebenarnya sudah cukup berpengalaman mengalami kegagalan dalam pembangunan dan pengelolaan lingkungannya. Tidak sedikit pula para ahli yang berharap bahwa kegagalan yang terjadi tidak separah dan 9 Universitas Sumatera Utara serumit seperti sekarang. Apalagi kegagalan‐kegagalan tersebut banyak menyisakan permasalahan yang berkepanjangan serta melibatkan banyak pihak,melintas batas dan generasi. Perkembangan kota yang tidak terkendali berimplikasi sangat serius pada lingkungan dan ekonomi perkotaan. Pembangunan yang tak terkendali mengakibatkan pengadaan perumahan, jalan‐jalan, pasokan air, dan pelayanan masyarakat menjadi sangat mahal. Kota‐kota sering dibangun di atas lahan pertanian yang paling produktif, dan pertumbuhannya yang tak terarah dapat mengakibatkan habisnya lahan tersebut. Kehilangan demikian ini sangat serius bagi bangsa yang mempunyai lahan pertanian terbatas seperti Mesir WCED,1988. Tata ruang dalam arti luas mencakup keterkaitan dan keserasian tata guna lahan, tata guna air, tata guna udara serta alokasi sumberdaya melalui koordinasi dan upaya penyelesaian konflik antar kepentingan yang berbeda Soegijoko, 1999. Menurut Jayadinata 1999 yang dimaksud ruang menurut istilah geografis umum adalah seluruh permukaan bumi yang merupakan lapisan biosfer, tempat hidup tumbuh‐ tumbuhan, hewan dan manusia. Menurut geografis regional ruang dapat merupakan statu wilayah yang mempunyai batas geografi yaitu batas menurut fisik, sosial dan pemerintahan yang terjadi dari permukaan bumi dan lapisan tanah dibawahnya dan lapisan udara diatasnya, jadi penggunaan tanah berarti juga tata ruang. Ruang sedang adalah ruang wilayah sering berubah karena proses alam dan tindakan manusia. Mengenai pengertian tata ruang atau “spatial structure” menurut Undang‐Undang tentang Penataan Ruang, baik direncanakan atau tidak. Universitas Sumatera Utara Sedangkan penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Menurut Andy 2005 bahwa istilah tata ruang ini pertama‐tama menjadi sangat penting karena berkaitan erat dengan perencanaan pembangunan regional dan perkotaan. Rencana tata ruang kota yang ideal adalah selalu memperhatikan aspek manusia tampa melupakan aspek fisik wilayah. Aspek fisik atau unsur alam sangat penting dalam mempengaruhi hidup manusia, sebagaimana yang dikemukakan oleh Daldjoeni, 1991 bahwa: Cuaca, iklim, musim, persediaan air, jenis tanah, batuan serta flora dan fauna turut mempengaruhi pola hidup manusia. Lebih lanjut dikatakan bahwa unsur alam yang disebutkan terakhir turut mempengaruhi pola menu makanan dan kadar kalori Kozlowski, 1997. Pemanfaatan ruang dilakukan melalui pelaksanaan program pemanfaatan ruang beserta pembiayaannya yang didasarkan atas rencana tata ruang dan diseleggarakan secara bertahap sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan dalam rencana tata ruang. Dalam pemanfaatan ruang juga dikembangkan antara lain pola pengelolaan tata guna tanah penatagunaan tanah, tata guna air, tata guna udara, dan tata guna sumber daya alam lainnya sesuai dengan asas penataan ruang. Selain itu juga dikembangkan perangkat yang bersifat insentif dan disinsentif dengan menghormati hak penduduk sebagai warga negara Mayasari, 2007. Universitas Sumatera Utara

2.2. Rencana Tata Guna Tanah