III. METODE PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan September 2010 sampai Januari 2011 di Kabupaten Batu Bara yang mencakup tujuh kecamatan yaitu : Kecamatan
Medang Deras 12 Desa, Kecamatan Sei Suka 12 Desa, Kecamatan Air Putih 12 Desa, Kecamatan Lima Puluh 26 Desa, Kecamatan Talawi 12 Desa,
Kecamatan Tanjung Tiram 11 Desa dan Kecamatan Sei Balai 8 Desa.
3.2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari data hasil
pengamatan lapangan yang terdiri atas penyajian data fisik dan non fisik.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui kepustakaan dan dokumen,
berupa peta penggunaan tanah Kabupaten Batu Bara, jumlah rumah penduduk, pabrik,
sungai, dan tingkat kepadatan penduduk, serta mata pencaharian penduduk yang diperoleh
dari Pemerintah Kabupaten Batu Bara, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten
Batu Bara, Dinas Kehutanan Kabupaten Batu Bara, Dinas Perkebunan Kabupaten Batu Bara,
Dinas Pertanian Kabupaten Batu Bara, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Batu Bara, Dinas
Universitas Sumatera Utara
Catatan Sipil dan Penduduk Kabupaten Batu Bara, Dinas Koprasi dan Perdagangan Kabupaten
Batu Bara, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Batu Bara, Dinas Pemuda dan Olah Raga
dan Pariwisata Kabupaten Batu Bara dan Badan Pertahanan Nasional Kabupaten Asahan.
3.3. Pengumpulan Data
3.3.1. Studi Kepustakaan
Data yang dikumpulkan dan diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu menelaah
buku literatur yang berkaitan dengan penatagunaan tanah dan tata ruang. Studi kepustakaan
dilakukan oleh penulis untuk melengkapi data yang ada seperti keadaan geografis Kabupaten
Batu Bara, keadaan wilayah dan keadaan penduduk, serta hubungannya dengan Rencana
Umum Tata Ruang Kabupaten Batuabara yang telah ditetapkan di Kabupaten Batu Bara
sebagai pedoman untuk mengatur tata ruang Kabupaten Batu Bara.
Universitas Sumatera Utara
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tinjauan Rona Kebijakan
Sistem Perkotaan fungsional wilayah Provinsi Sumatera Utara diarahkan memiliki pusat kegiatan lokal, yaitu : Pusat Kegiatan Lokal, yaitu kota-kota pusat
pelayanan tersier yang dikembangkan untuk melayani satu atau lebih kecamatan. Pusat pelayanan tersier ini terutam dikembangkan untuk menciptakan satuan ruangan
wilayah yang lebih efisien sebagai sentra pelayanan kegiatan. Penentuan Pusat Kegiatan Nasional PKN dan Pusat Kegiatan Wilayah
PKW. Ditetapkan sesuai dengan ketentuan sistem perkantoran nasional RTRWN Tahun 2008. Sedangkan penentuan Pusat Kegitan Lokal PKL ditentukan berdasarkan
analisis kebutuhan ruang kawasan perkotaan di Provinsi Sumatera Utara hingga akhir tahun perencanaan tahun 2008. Peta rencana tata ruang wilayah Propinsi Sumatera
Utara 2003 – 2018 dapat dilihat pada gambar 2. 1.
Pengembangan jalur rel kereta lintas Bandar Tinggi – Kuala Tanjung – Perupuk – Tanjung Tiram – Ujung Kubu – Kisaran – Tanjung Balai.
2. Pengembangan stasiun kereta api Kuala Tanjung – Perupuk – Tanjung Tiram –
Ujung Kubu - Kisaran. 3.
Pengoperasian dan peningkatan manajemen pengelolaan stasiun kereta api di seluruh jalur yang ada.
59
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2. Peta rencana tata ruang wilayah Propinsi Sumatera Utara 2003 – 2018
Universitas Sumatera Utara
4.2. Kebijakan dan Strategi Perkebunan dan Kehutanan