Manfaat Perlindungan Terhadap Pengetahuan Tradisional

tidak akan menimbulkan kendala bila anggota yang lainnya juga membuat suatu karya yang identik dengan karya sebelumnya. 50 Sebagaimana diketahui bahwa pengetahuan tradisional merupakan hasil kebudayaan rakyat Indonesia yang telah berlangsung secara turun temurun. Oleh karena itu pengetahuan tradisional telah menjadi milik bersama seluruh masyarakat Indonesia. Berkenaan dengan hal tersebut, Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 menetapkan bahwa Negara memegang hak cipta atas folklor dan hasil kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama, seperti cerita, hikayat, dogeng, legenda, babad, lagu, kerajinan tangan, koreografi, tarian, kaligrafi, dan karya seni lainnya. Dalam penjelasan ketentuan pasal 10 ayat 2 Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan folklor adalah sekumpulan ciptaan tradisional, baik yang dibuat oleh kelompok maupun perorangan dalam masyarakat, yang menunjukkan identitas sosial dan budayanya berdasarkan standar dan nilai-nilai yang diucapkan atau diikuti secara turun temurun termasuk hasil seni antara lain berupa: lukisan, gambar, ukir-ukiran, pahatan, mosaik, perhiasan, kerajinan tangan, pakaian, instrument musik dan tenun tradisonal.

D. Manfaat Perlindungan Terhadap Pengetahuan Tradisional

Adanya perbedaan kepemilikan dalam pengetahuan tradisional memiliki konsekuensi perbedaan dengan sistem Hak Kekayaan Intelektual HKI pada umumnya. Hal terpenting yang harus diperhatikan bahwa pengetahuan tradisional 50 Insan Budi Maulana, Sukses Bisnis Melalui Merek, Paten dan Hak Cipta, Bandung; Citra AdhyaBakti, 1997, hal. 162. Universitas Sumatera Utara harus dijaga dan dipelihara oleh setiap generasi secara turun temurun, karena dengan memberikan perlindungan bagi pengetahuan tadisional akan memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Salah satu alasan kurang jelasnya tentang perlindungan yang rasional dari perbedaan arti diberikan terhadap konsep perlindungan. Beberapa pengertian konsep ini dalam konteks Hak Kekayaan Intelektual HKI bahwa perlindungan pada dasarnya berarti : pengecualian penggunaan tanpa izin oleh pihak ketiga. Penghargaan lainnya, bahwa perlindungan sebagai alat untuk memelihara pengetahuan tradisional dari penggunaan yang mungkin mengikis pengetahuan tradisional atau dampak negatif terhadap kehidupan atau tradisi dari komunitas yang mengembangkan dan menerapkan pengetahuan tradisional. Perlindungan disini memiliki banyak peranan positif dan mendukung pengetahuan tradisional sebagai tradisi dan sumber mata pencaharian komunitas masyarakat bersangkutan Secara keseluruhan, alasan utama memberikan perlindungan terhadap pengetahuan tradisional, yaitu : 1. pertimbangan keadilan; 2. konservasi; 3. memelihara budaya dan praktik gaya hidup tradisional; 4. mencegah perampasan oleh pihak-pihak yang tidak berwenang terhadap komponen-komponen pengetahuan tradisional; Universitas Sumatera Utara 5. mengembangkan penggunaan dan kepentingan pengetahuan tradisional. 51 Berdasarkan hal tersebut maka dalam perlindungan terhadap pengetahuan tradisional terdapat 4 prinsip yang dimiliki oleh komunitas masyarakat setempat, yaitu : pengakuan, perlindungan, pembagian keuntungan, dan hak untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan. 52 Satu prinsip tambahan yang dapat diterapkan pada pengetahuan tradisional berupa hak-hak moral, yakni prior informed concern informasi terlebih dahulu. 53 Prinsip ini diatur di dalam Convention on Biological Diversity CBD. 51 Afrilyanna Purba, dkk, TRIPs-WTO Hukum HKl Indonesia : Kajian Perlindungan Hak Cipta Seni Batik Tradisional Indonesia, Jakarta : PT. Rineka Cipta, 2005, hal. 43. 52 http:www.iccwbo.orghomestatements rule...protectingtraditionalknow-ledge.as., Diakses tanggal 5 April 2011. 53 Ahcmad Zen Umar Purba, Op Cit. Universitas Sumatera Utara

BAB III PENGATURAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP