KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengetahuan tradisional merupakan pengetahuan yang berbasis pada tradisi. Seperti pengetahuan di bidang karya sastra, karya artistik atau ilmiah, pertunjukan, invensi, penemuan ilmiah, desain, merek, nama dan simbol, informasi yang tidak diungkapkan dan semua inovasi dan kreasi berbasis pada tradisi yang disebabkan oleh kegiatan intelektual dalam bidang industri, ilmiah, kesusastraan dan artistik. Pengetahuan tradisional bersifat komunal atau bersifat mementingkan keseluruhan, pengetahuan tradisional diberikan secara turun temurun dari generasi ke generasi dan tidak menjelaskan siapa penciptanya. 2. Ulos Batak Toba merupakan bagian dari pengetahuan tradisional, ulos dibuat oleh masyarakat adat Batak Toba yang ada di Sumatera Utara, pembuatan ulos ini dilakukan secara turun temurun. Pengaturan mengenai Ulos Batak Toba terdapat dalam pasal 12 ayat 1 huruf I Undang-Undang Hak Cipta Nomor 19 Tahun 2002 yaitu dalam ruang lingkup seni batik. Ulos disamakan dengan pengertian seni batik karena ulos adalah kain tenun khas Batak yang Universitas Sumatera Utara dibuat secara konvensional dilindungi dalam undang-undang ini sebagai bentuk ciptaan tersendiri. Karya-karya seperti itu memperoleh perlindungan karena mempunyai nilai seni, baik pada ciptaan motif atau gambar maupun komposisi warnanya. 3. Adapun kendala-kendala perlindungan hukum terhadap pengetahuan tradisional atas Motif Ulos Batak Toba, sebagai berikut: a. Ketidaktahuan pengrajin ulos mengenai Undang-Undang Nomor 19 tahun 2002 tentang Hak Cipta, hal ini dikarenakan belum adanya perhatian yang serius dari Direktorat Jenderal HKI mengenai pendaftaran hak cipta atas motif ulos. b. Pengrajin partonunan ulos tidak merasa dirugikan apabila hasil karyanya dicontoh oleh pengrajin partonunan ulos lainnya. Ini merupakan sifat dari pengetahuan tradisional yang komunal. c. Belum pesatnya perkembangan penciptaan terhadap motif-motif ulos baru, hal ini disebabkan belum optimalnya usaha yang dilakukan pihak Departemen Budaya dan Parawisata dalam melaksanakan fungsi konsultatif dan fasilitatif terhadap perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan HKI

B. SARAN